Zia merasa sangat resah dengan hubungan yang dimilikinya dengan Ian. Dia merasa hubungan ini tidak membawanya kemanapun.
Terutama ketika Ian tidak menunjukkan kalau dirinya siap melangkah ke jenjang berikutnya dan membuat hubungan di antara mereka berjalan di tempat.
Zia bukannya tidak tahu apa masalah yang dihadapi Ian dan mengapa dirinya tidak juga mengambil langkah inisiatif dan drastis dalam hubungan ini.
Tapi, mau sampai kapan Zia harus menunggu? Dia tidak lagi muda dan dirinya telah menyia- nyiakan waktu ketika menjalin hubungan yang tidak memiliki arti bersama Aidan.
Dan kini, sepertinya Zia terjebak dalam hal yang sama, walaupun terlihat sedikit berbeda karena kali ini Zia dan Ian tidak harus menutupi hubungan mereka.
Zia tahu kalau Ian merasa sedikit tidak percaya diri, atau bisa dikatakan memang dirinya merasa tidak pantas dengan status dirinya untuk bisa bersama dengan Zia, maka dari itu, pria itu tidak pernah mengatakan apapun soal pernikahan.
