"Jadi, kau akan menggugurkannya?" Kalimat tersebut terlontarkan begitu saja, tanpa bisa dirinya cegah.
Saat ini, ekspresi wajah Dillon sama sekali tidak terbaca ketika dia mempertanyakan hal tersebut. Ada sebuah keputusaasan dalam caranya mempertanyakan hal itu, seolah dia tahu apa yang nanti akan menjadi jawaban Giana.
Walaupun wanita itu tidak akan menjawabnya secara langsung, tapi tentu saja Dillon sudah terlalu mengenal Giana, bahkan dalam diamnya, dia tahu apa yang sedang dia pikirkan dan alasan apa yang akan dia katakan untuk membenarkan tindakannya itu.
"Situasi sekarang tidak memungkinkan kita untuk hal ini," Giana berkata dengan suara tercekat, dia menolehkan wajahnya karena tidak ingin menatap Dillon terlalu lama. Dirinya merasa tidak sanggup untuk melihat mata itu. "Situasi ini terlalu pelik."
"Jadi kau akan menggugurkannya?" Dillon mengulangi pertanyaan yang sama karena dia tidak mendapatkan jawaban yang pasti dari Giana.