"Aku tidak senang melihatmu, jadi jangan menyebarkan rumor yang tidak benar," ucapnya.
Hailee sudah mendengar bisik- bisik yang dilakukan Lexus pada Ramon. Putra kedua keluarga Tordoff itu berpikir kalau Hailee tidak mendengarnya karena dirinya tengah tenggelam dalam pikirannya sendiri, tapi kenyataannya adalah; komentar- komentar Lexus lah yang membuat Hailee tidak bisa berkonsentrasi untuk memikirkan masalahnya.
Mungkin bila hal ini dilihat dari sudut pandang berbeda akan menjadi sesuatu yang baik, karena Hailee terlalu larut dalam perasaannya dan itu tidak baik, tapi tetap saja apa yang Lexus lakukan itu meyebalkan.
"Jangan berbohong," ucap Lexus sambil melambaikan tangannya pada Hailee, membuat gerakan seolah dirinya menyepelekan pernyataan Hailee. "Kau selalu bersemangat ketika melihatku."
"Aku benar- benar tidak bisa bicara pada adikmu…" gerutu Hailee pada Ramon. "Dia bisa menjadi orang yang sangat menyebalkan."
"Aku tahu," ucap Ramon membenarkan pernyataan Hailee. "Aku akan meminta penjaga untuk melarangnya masuk kalau dia datang tanpa pemberitahuan," Ramon berkata dengan ringan sambil menyesap tehnya, karena Hailee tidak bisa mencium bau kopi.
"Yang benar saja!" seru Lexus. "Aku adikmu!"
"Dan aku istrinya!" Hailee tidak mau kalah.
Dan keributan kecil ini terus berlangsung selama mereka sarapan. Hailee dan Lexus tidak berhenti untuk meributkan hal- hal sepele.
Namun, anehnya hal ini justru membuat Ramon merasa jauh lebih nyaman, karena dia lebih menyukai Hailee yang seperti ini daripada dirinya beberapa jam lalu, setidaknya wanita yang sulit diprediksi ini masih memiliki energy untuk bertengkar dengan adiknya dan itu adalah hal yang anehnya melegakan.
"Acara ulang tahun perusahaan akan diselenggarakan bulan depan bukan?" tanya Hailee, dia mendorong mangkok buburnya yang hanya dia sentuh beberapa suap saja, karena dirinya kehilangan nafsu makan.
Melihat hal itu, Ramon mengambil mangkok yang tadi Hailee singkirkan dan mulai menyuapi istrinya. Pada awalnya Hailee menolak karena dia tidak ingin makan apapun, tapi pada akhirnya Ramon berhasil membujuknya.
"Ya, kau akan datang kan?" Lexus lalu mengalihkan perhatiannya pada kakaknya. "Kau tidak akan melarangnya untuk datang kan? Jangan bercanda, kau tidak perlu seprotektif itu terhadapnya, sampai melarangnya untuk menghadiri sebuah pesta."
Lexus sudah melihat bagaimana Ramon bersikap setelah mengetahui kehamilan Hailee, maka dari itu asumsinya tidaklah tidak masuk akal kalau Ramon akan melarang Hailee.
"Tidak, aku akan datang," kali ini Hailee yang menjawab dengan tegas dan Ramon tidak memberikan respon apapun atas jawaban tersebut. "Tapi, ada yang ingin kutanyakan, bisakah aku mengundang orang lain dalam acara itu?"
"Tentu saja," jawab Lexus. "Siapa yang akan kau undang? Aku akan meminta seseorang untuk mengirimkan undangannya padanya."
Hailee menggeleng pelan. "Tidak perlu, aku sendiri yang akan memberikan undangan tersebut."
Mendengar ini, Ramon sedikit memicingkan matanya, seolah dia tahu siapa dan apa yang tengah Hailee pikirkan dan ini terbukti bahwa instingnya hampir selalu benar.
"Siapa yang akan kau undang?" tanya Lexus.
"Kakak angkatku, Aileen dan paman George," Hailee menjawab dengan tenang sambil memakan bubur yang disuapkan oleh Ramon.
Mata mereka berdua sempat bertemu dan Hailee dapat melihat ketidaksetujuan melintas di sorot mata Ramon, hanya saja kali ini pria itu memilih untuk tidak mengutarakan pendapatnya.
Tapi, Ramon sudah pasti akan membahas hal ini saat mereka berdua saja.
==============
Berita mengenai perceraian Giana dan Aidan memenuhi seluruh kolom media masa dan menjadi headline news selama berhari- hari.
Dan selama itu juga, tidak ada satu media pun yang dapat mengetahui dimana keberadaan Giana sekarang, sementara Aidan sangat sulit untuk dimintai keterangan.
Kedua pasangan suami istri itu menjadi orang yang paling dicari saat ini, karena bukan hanya berita mengenai rumah tangga mereka berdua saja yang tengah menjadi gossip panas, tapi juga berita mengenai saham perusahaan keluarga Dawson yang semakin lama semakin mengkhawatirkan, sementara, sama seperti putrinya, Mr. Dawson tidak bisa dijangkau.
Setiap rapat penting, Lori Dawson lah yang akan muncul untuk menggantikan kakaknya sebagai pembicara. Hal aneh ini pun menimbulkan spekulasi di masyarakat.
Banyak orang mengatakan kalau Larry Dawson, ayah Giana, tengah berada dalam kondisi kritis dimana dia tidak bisa menjalankan perusahaannya.
Dan kalau berita itu benar, maka saham keluarga Dawson akan semakin menurun dan ini akan menjadi masa kritis bagi perusahaan mereka kalau dibiarkan terus menerus, karena sosok Lori Dawson tidak sekuat sosok kakaknya dalam memimpin perusahaan.
Dan sejak hari pertama Larry Dawson berada di rumah sakit, Giana sama sekali tidak bisa dihubungi atau pun berusaha untuk mencari tahu bagaimana keadaan ayahnya tersebut.
Maka dari itu, ketika hari ini Giana muncul di rumah sakit dan masuk ke dalam kamar VVIP yang ditempati oleh ayahnya, ibunya terkejut dan segera menghampirinya.
"Apa saja yang kau lakukan selama ini? Kenapa kau baru datang sekarang? Apa kau tidak tahu kalau perusahaan sedang terancam?!" seru ibunya dengan raut wajah marah dan juga lega setelah melihat sosok putri semata wayangnya.
Hanya saja, Giana tidak menggubris itu semua dan berjalan dengan tenang ke arah ranjang ayahnya.
Sebenarnya, ruangan ini memiliki penjagaan yang ketat dan tidak sembarangan orang bisa masuk, hal ini dilakukan untuk mencegah adanya berita yang bocor mengenai kesehatan Larry Dawson, tapi sebagai pewaris tunggal keluarga Dawson tentu saja Giana adalah pengecualian.
"Kau benar- benar hanya membuat keluarga ini susah!" ibunya masih memarahinya. "Setelah skandal yang kau lakukan, kau menghilang begitu saja dan tidak bertanggung jawab sama sekali atas kekacauan yang telah kau ciptakan! Perceraian?! Kau benar- benar gila!"
Giana sudah sering mendengar gerutuan tidak puas dari ayahnya, maka dari itu protes dari ibunya tidaklah berarti apa- apa baginya, tapi tetap saja ini menyakitkan. Mengetahui orang yang seharusnya membela justru berdiri bersebrangan denganmu, bahkan jauh sebelum kejadian ini, ibunya tidak pernah benar- benar membela Giana atau bisa dibilang tidak pernah sama sekali.
"Kekacauan apa lagi yang akan kau lakukan sekarang?!" ibunya terus memarahi Giana bahkan setelah mereka berdua berdiri di samping ranjang Larry Dawson yang tengah tertidur dengan selang oksigen di hidungnya.
"Diam!" raung Giana pada akhirnya karena kesabarannya sudah habis untuk selalu menurut dan menunduk. "Hentikan ocehanmu dan keluar dari kamar ini sekarang juga," Giana menggeram dengan suara rendah.
Ini adalah pertama kalinya Giana meninggikan suaranya pada ibunya.