Masih terdenggar suara riuh dari tempat acara lomba makan kerupuk. Membuat Nesya yang berada di tempat lomba balap karung bertanya-tanya kenapa di sana ramai sekali. Penonton di tempat lomba balap karung juga ramai tapi tidak seberisik di tempat lomba makan kerupuk. Azis yang masih berada di sana membuka ponselnya yang berdering penuh dengan notifikasi
"Haa apaan nih Gea !" Seru Azis kemudian menutup mulutnya karena dia sadar akan suaranya yang bisa menarik perhatian orang. Nesya yang mendengar nama temannya di sebut membuat dia menoleh ke arah Azis dan melambaikan tangannya pada Azis, memberi isyarat agar Azis menghapirinya. Sebenarnya saat Azis melihat Nesya dia tadinya hanya akan berlalu tapi Azis kasihan melihat temannya tersebut kelelahan lagi pula sepertinya Nesya juga penasaran
"Nihh temen kamu, katanya nggak mau ikutan lomba tahunya paling semangat" Azis tertawa sambil memperlihatkan video yang berisikan Gea di pertandingan. Seketika Nesya bangkit, padahal tadi dia bahkan tak sanggup berdiri hingga tepar di pinggir lapangan. Tapi setelah melihat video Gea dia langsung saja berdiri dan tertawa terpingkal-pingkal
"Haahhaa si Gea kenapa ini, ternyata sifat aslinya nggak bisa dia sembunyiin lagi" Nesya tampak senang melihat video itu
"Ini anak kenapa seneng banget...!" Azis merasa heran Nesya terus saja tertawa dan terduduk kembali di rumput pinggir lapangan. Video Gea menyebar begitu cepat sehingga semua siswa yang di sana rupanya sedang menonton video tersebut sambil tertawa. Azis yang ikut menonton videonya dengan Nesya habis pundaknya di pukuli oleh Nesya. Awalnya memang Azis tertawa bersama Nesya tapi setelah terlalu banyak mendapat pukulan dari Nesya dia pun jadi kesal. Dan happ tangan Nesya di tahan oleh Azis, Nesya dengan cepat berbalik ke arah Azis. Karena tubuhnya tidak seimbang Nesya hampir jatuh untungnya Azis bisa menahan punggung Nesya dengan tangan yang satunya lagi. Suara para penonton yang tadi ramai membicarakan Gea seketika tak terdengar oleh Nesya mata mereka bertemu membuat mereka saling memandang melihat pesona mereka masing-masing. Wahh pantas Azis dulu playboy ternyata dia setampan ini pikir Nesya sambil menatap terus wajah Azis yang memang rupawan. Begitu juga Azis yang menatap Nesya tapi dengan pemikiran berbeda dia kenapa senyum-senyum gitu? Sawan ? Kok nggak ngedip-ngedip dari tadi jangan-jangan kesurupan lagi begitu pikir Azis. Sudah cukup lama Nesya masih saja memandangi wajah Azis, senyum Nesya terus saja merekah melihat setiap inci dan setiap lekukan di wajah Azis membuat Nesya tak sadar dengan tatapan heran Azis yang memandang ke arahnya.
"Wahh bener nih kesurupan..." Azis mulai panik melihat Nesya yang masih terus tersenyum. Ari yang kebetulan lewat dekat Azis langsung dia panggil
"Rri sini kita gotong ke UKS!!" Azis berteriak dan menunjuk ke arah Nesya yang ada di pelukannya. Dengan sigap Aripun berlari menghapiri Azis
"Kena..., wahh bener nih harus ke UKS, atau kita panggil dukun aja kan biasanya kalo ada yang kayak gini dukun yang biasanya bertindak" belum selesai Ari bertanya seketika dia langsung berasumsi bahwa memang Nesya kesurupan karena terus saja tersenyum ke arah Azis
"Iya juga kita harus manggil dukun" jawab Azis yang berpikir sama dengan Ari. Kepanikan Azis dan Ari rupanya memanggil masa dan mereka berkumpul mengelilingi Azis, Ari dan Nesya
"Wahh kenapa tuh si Nesya"
"Katanya kesurupan"
" panggil orang pinter kalo gitu"
"Iya udah panggil aja guru-guru mereka kan pinter"
"Yehh maksudnya dukun...!" Kurang lebih begitulah percakapan mereka saat mulai berkumpul melihat Nesya. Dan karena suara berisik dari para siswa yang berkumpul menyadarkan Nesya. Tapi dia sadar bahwa dia telah membuat semua orang yang ada di sana salah paham. Mereka mikir kalo aku kesurupan gimana dong? Ahh pura-pura pingsan aja lah pikir Nesya
"Ness kamu nggak apa-apa. Nes.. Ness" Azis terus saja memanggil Nesya yang pura-pura pingsan. Sebelum pingsan Nesya pura-pura kejang dan kemudian memejamkan matanya. Tentu saja Azis yang melihat itu langsung menggedong Nesya di bantu oleh Ari. Iya walau tidak di gendong seperti seorang Putri, lebih tepatnya Nesya di gotong ke UKS oleh Azis, Ari dan salah satu anggota osis lain yang kebetulan ada di sekitar sana. Ini anak makan apaan kenapa berat banget padahal badannya kecil celetuk salah satu anggota osis. Iya bener tangan aku udah pegel Ari juga mengeluh. Emang kalian doang yang ngerasa pegel tangan aku udah keram, ini si Nesya banyak dosa kali Azis pun ikut menggerutu. Kamar UKS yang berada dekat lapangan tiba-tiba saja terasa begitu jauh, akhirnya mereka samapai di depan kamar UKS dengan susah payah mereka membuka pintu. Begitu kasur di UKS sudah terlihat, gubrak badan Nesya langsung di hempaskan kesana. Walau teras sakit Nesya terus saja memejamkan matanya dia terlalu malu untuk membuka matanya
"Akhirnya selesai juga" suara Ari terengah-engah menahan rasa lelahnya
"Dia nggak akan kesakitan apa kita banting gitu" anggota osis tadi ikut berbicara dengan suara yang masih terengah-engah
"Nggak, tenang aja si Nesya kulit badak. Dia nggak akan ngerasa sakit apalagi dia sekarang pingsan" jawab Azis sambil bepegangan ke tembok saking lelahnya.
"Kenapa ini kelihatannya cape banget" Bu Gita bertanya pada para siswa yang mengerubuti Nesya yang sedang berbaring dengan suara terengah-engah
"Ini bu habis ngangkut karung beras" jawab Azis
"kamu ini ada-ada aja, ini kenapa siswanya bisa pingsan gini" tanya bu Gita lagi
"nggak tahu bu tadi dia kan ikut lomba balap karung terus dia minggirkan istirahat di pinggir lapangan, nahh aku kasih liat dia video lucu biar dia seneng ehh malah kayak gini jadinya" jelas Azis belum selesai dia bicara dia kemudian langsung menambahkan lagi
"terus dia senyum-senyum gitu takut dehh pokoknya terus dia pingsan dehh"
"haa ? iya udah biar ibu periksa dulu" jawab Bu Gita memeriksa keadaan Nesya, Azis dan teman-temannya pun pergi saat petugas memeriksa.
'Si Nesya pingsan di UKS' Azis mengirim pesan tersebut pada Tiara. Lalu Azis kembali mengerjakan aktifitasnya yang lain dan masih menumpuk.
"ahh kerjaan masih banyak banget nih, aku udah di telpon terus nih" Ari memperlihatkan ponselnya pada Azis. Melihat banyaknya panggilan mereka pun berlari ke ruang osis.
--------------
Setelah menerima pesan dari Azis, Tiara dan Putri langsung berlari ke UKS khawatir temannya terluka.
"Ness kamu nggak apa-apakan" Putri dan Tiara serentak bertanya dan langsung menghampiri Nesya yang sedang terduduk di kasur
"Tenang aja dia cuman pura-pura pingsan" Bu Gita menyela sambil tersenyum
"Haa...! Maksudnya gimana bu?" Tanya Tiara dan Putri serentak
"Itu... gini.... hmmmpp..." Nesya terbata-bata saat berbicara mengingat itu hal yang memalukan
"Kalo gitu saya keluar dulu iya biar kalian ngobrolnya enak" Bu Gita kemudian meninggalkan mereka seraya tersenyum
"Kok Bu Gita nggak marah sih padahal dia tahu kamu pura-pura pungsan tadi" tanya Tiara
"Kamu takut ikut lomba balap karung terus kamu pura-pura pingsan gitu" tanya Putri menimpali pertanyaan Tiara yang belum terjawab. Melihat wajah teman-temannya penasaran di tambah pertanyaan yang terus berdatangan membuat Nesya semakin gusar
"Aaaa!! Bingung ngomongnya" Nesya berteriak lalu berbaring dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
**********