"Aku cuman pura-pura cinta sama dia dan setelah dendam ku terbalaskan aku akan meninggalkan gadis itu lalu kita jalani hubungan ini dengan tenang," lanjut Radit sambil tersenyum miring.
"Aku percaya kok sama kamu by, lagi pula si polos itu bukan tipe kamu juga. Dia terlalu polos buat kamu," ucap Jihan dengan nada mengejek.
"Ya begitulah, dia juga manja dan sedikit cengeng," imbuh Radit sambil menciumi rambut Jihan.
"Kenapa kamu gak coba buat si polos itu celaka biar semua segera selesai by?" Tanya Jihan dengan wajah cemberut.
"Sabar dong, kalau gegabah gak seru nanti," ucap Radit yang mencoba menenangkan Jihan.
"Gak peduli sama si polos sialan itu. Gak kenal," ketus Jihan sambil memalingkan wajahnya.
Tiba-tiba ponsel Dena berdering dan menampilkan 'mama calling' di layar ponselnya, buru-buru Dena bergi dari restoran itu dan menerima panggilan dari mamanya.