Memang tak lama setelah Cia tertidur tadi Malvin mendapat telepon dari Bastian. Dan kabar yang dibawa temannya membuat Malvin harus meninggalkan adiknya itu.
Mereka datang satu kata yang membuat Malvin bergegas pergi. Dan Malvin bersyukur saat akan keluar, bersamaan juga dengan datangnya Alex, Arletta dan Kedua orang tuanya. MalvinĀ tidak mengatakan apa-apa dia hanya ijin untuk keluar sebentar, mereka hanya mengangguk mengiyakan tanpa tahu kalau Malvin telah membuat janji pada Putri mereka.
Dan setalah membuka mata jadilah begini Cia yang tidak berhenti menangis. Berkali-kali mereka menelepon Malvin, namun hanya suara operator sebagai jawaban.
"Papah telepon Abang Steve kesini yah," tawar Alex namun Cia menolak.
"Enggak mau hiks ... Cia mau Abang Malvin huhuhu," Arletta benar-benar tak tega melihat Putrinya yang menangis sampai sesenggukan. Dia menyuruh Alex untuk mendudukkan Cia ke ranjang.