"Iiih bukan begitu Liooo!" teriakan nyaring itu membuat seseorang yang namanya disebutkan merenggut kesal.
"Ck! Dari tadi kamu cuma bilang salah salah salah terus!" marah Lio tak terima.
"Ya emang salah!"
Kata mutlak dari Cia, membuat lelaki itu menghela napasnya kasar. Sedari tadi mereka tengah membuat rumah Barbie milik Cia. Sudah satu jam namun rumah ala kadarnya itu belum juga jadi dan selama itu hanya diisi dengan perdebatan antara si cerewet dan si sabar.
Taman rumah sakit adalah tempat yang pas untuk mereka bermain, dikarenakan Cia yang kakinya masih belum pulih Arletta menyarankan agar mereka bermain boneka milik Cia. Saat itu Lio ingin sekali menolak, bayangkan saja dirinya lelaki, namun mengapa harus main dengan boneka cantik yang sayangnya seram dimalam hari.