"Udah sampe Ta? Maaf ya gak bisa nganteri kamu pulang," ucap Alzam sambil menendang kaleng soda yang menghalangi jalannya.
"Aku udah sampe, gapapa kok Al gak kamu anter, aku bukan anak kecil lagi. Kamu jangan lupa buat ganti seragam ya!" sahut Ebi di seberang sana.
Alzam tersenyum tipis, memperhatikan bulan di atas langit ketika langkahnya berhenti di persimpangan jalan.
"Ta, kalau aku pergi kamu mau nunggu aku?"
"Pergi? Kemana? Kenapa kamu pergi?"
"Aku gak tahu, tiba-tiba aja pengen nanya kaya gini. Jawab dulu Ta, kamu mau nunggu aku atau engga?"
Tak ada jawaban untuk beberapa menit, hal itu membuat Alzam menggigit bibir bawahnya. Merasa khawatir jika ada seseorang yang membuat Ebi nyaman, dan berpaling ke lain hati. Apa lagi mereka berdua tidak memiliki hubungan khusus.
"Ta?" panggil Alzam.
"Aku harus nunggu karena alasan apa Al? Kenapa aku harus menunggu sesuatu yang tidak pasti?"
"Aku hanya bertanya, ingin mendengar jawabanmu."