Gadis itu tertidur dengan nyenyak. Sesekali tubuhnya bergerak ke arah kanan, dan kiri secara bergantian. Menikmati istirahatnya yang tidak terlalu panjang.
Ruangan gelap dengan angin dari kipas membuat tidurnya semakin nyaman. Namun, keningnya tiba-tiba bertaut dalam. Tangan kanannya mulai meraba-raba nakas, mengambil benda pipih yang sejak tadi berbunyi dengan nyaring.
"Hallo!" ucapnya yang masih memejamkan kedua netranya erat.
"Na, masih tidur?"
Suara itu membuat kedua netra Ebi terbuka lebar, warna merah mendominasi bola matanya sekarang. Ebi menghela panjang, mengubah posisi tidurnya menjadi duduk. Entah apa yang membuat cowok itu menelepon di tengah malam, yang jelas ini bukan waktu yang tepat untuk mengobrol. Ini jam istirahat, orang harus tidur agar bisa beraktivitas seperti biasa besok pagi.
Gadis itu mulai mengucek matanya pelan, membenarkan selimut yang berantakan, dan berkata, "Kamu kenapa sih? Gak ganggu aku sehari aja gak bisa apa ya?"