Chereads / Black Hole Cavalry / Chapter 53 - Tersesat Di Gurun

Chapter 53 - Tersesat Di Gurun

Aku mulai merasa kelelahan. Entah sampai kapan perjalanan ini akan berakhir, aku bahkan tidak melihat dimana keberadaan Tania beserta yang lainnya. aku pikir mungkin aku akan segera kembali sebelum menyerahkan senjata yang ku bawa kepada Tania. Kemudian aku melihat sebuah gubuk yang memiliki ruangan bawah tanah. Ruangan yang seperti bunker itu membuat ku merasa penasaran untuk memasuki nya.

Aku pun memutuskan untuk turun ke bunker tersebut setelah tidak ada jawaban di saat aku mencoba untuk meminta izin memasuki ruangan tersebut. aku terpukau dan terkejut, melihat apa yang ada di hadapan ku saat itu. Aku melihat begitu banyak lemari tersusun panjang ke dalam. Aku sempat berpikir mungkin saja ini adalah bunker penyimpanan logistik atau senjata.

Aku mulai berjalan menyusuri lorong sambil memeriksa satu persatu lemari tersebut. namun sayangnya lemari tersebut terkunci dengan rapat sehingga aku tidak bisa membuka nya. apa yang harus ku lakukan sekarang? Mengapa tidak ada satu pun yang bisa terbuka? Kata ku yang mulai mengeluh.

Lalu, akhirnya aku menemukan sebuah lemari yang bisa ku buka. Aku pun mulai membuka dan melihat isi di dalam nya. ternyata ada sebuah topi angkatan darat lengkap dengan seragam nya. setelah ku lihat lagi, ada kalung tentara juga yang terdapat di selipan seragam tersebut. aku semakin merasa penasaran dengan pemilik bunker tersebut. ku pikir sepertinya itu adalah milik salah satu angkatan darat yang memiliki pangkat seperti ku.

Sayangnya saat itu aku hanya memiliki seragam dan sebuah kalung dengan ukiran huruh TD. Aku mulai memikirkan nama-nama rekan ku yang barangkali sama dengan inisal ukiran nama ini. akan tetapi aku sama sekali tidak bisa mencocokkan nya. kemudian aku melihat kembali apakah mungkin ada lemari lagi yang bisa terbuka. Tapi tidak ada.

Kemudian terdengar suara langkah kaki terdengar oleh ku, semakin mendekat dan semakin jelas. Aku pun segera mencari tempat untuk bersembunyi. aku melihat sebuah celah di balik lemari, ku pikir mungkin aku muat untuk bersembunyi, ternyata tidak semudah yang ku pikirkan. Kemudian aku mencoba untuk menahan napas ku karena ku pikri tubuh ku akan muat masuk kedalam celah tersebut.

Suara derap langkah kaki semakin terdengar jelas. ku pikir seseorang semakin dekat mendatangi ku, aku rasa itu tidak hanya satu orang saja. sepertinya lebih dari dua orang. Karena aku tidak muat di dalam celah di samping lemari, aku pun masuk kedalam lemari yang bisa terbuka tadi. Dan ternyata bisa. Aku bersembunyi di dalam lemari yang ku buka tadi dan mengintip di celah lubang gagang pintu lemari.

Ternyata yang datang saat itu adalah Tania dan Alex. Ternyata mereka berdua yang pertama kali menemukan tempat tersebut. sebelum kedatangan Jopardi, Tania dan Alex hendak berpatroli untuk mencari basecamp yang dapat di tempati para pengikutnya, dimana selama ini mereka memang selalu berpindah-pindah tempat. Sampai akhirnya mereka sampai ke gurun dan meemukan bunker tak berpenghuni itu. Namun bunker itu hanya terdapat senjata bukan logistik. Jadi Tania dan Alex membongkar satu persatu dan mengisi nya sebagian dengan barang-barang logistik.

Saat itu aku merasa suaranya begitu sangat familiar terdengar di telinga ku, namun aku ragu untuk keluar karena aku harus memastikan bahwa aku tidak mati dulu sebelum aku menyerahkan senjata ini kepada Tania. Aku mendengar seorang lakui-laki dan perempuan yang sedang berdiskusi. Karena

kaki ku mulai merasa kaku, aku mencoba menggerakkan sedikit kaki ku lalu menimbulkan sedikit suara.

Alex, apakah kau mendengar sesuatu? Tanya Tania kepada Alex. Tidak, jawab Alex. Apakah aku salah mendengar nya? sepertinya tidak, kata Juni lagi. Aku sama sekali tidak mendengar apapun, mungkin kau lelah. Cepatlah, kita harus melanjutkan perjalanan lagi. kata Alex kepada Tania.

Tani masih bersikeras bahwa dia mendengar suara dari dalam lemari. Tidak mungkin ada hewan pengerat di tempat itu. Aku merasa lega karena akhirnya mereka tidak memeriksa ku di dalam lemari. Aku pikir mereka telah pergi, aku pun mencoba membuka perlahan pintu lemari besi tersebut dan memastikan bahwa mereka telah pergi.

Namun Tania mengetahui bahwa ada penyusup di dalam bunker tersebut, Tania dan Alex pun bersembunyi di belakang lemari dan bersiap menodongkan senjata nya kepada Jopardi. Tania dan Alex tidak tahu sama sekali bahwa itu adalah Jopardi. setelah Jopardi keluar dari lemari, Tania menodongkan sebuah senapan ke punggung Jopardi, Jopardi pun mengangkat kedua tangan nya.

Siapa kau? Apa yang kau lakukan di sini? Tanya Tania kepada Jopardi. Maafkan aku, bisakah kita berbicara empat mata? Aku tidak bermaksud jahat di sini. Jawab ku.

Sambil aku mencoba berbicara, aku pun mencoba untuk berbalik dan menoleh namun senjata itu masih menempel di pundak ku, dengan pelatihan yang telah ku jalani selama ini, hal seperti ini tidak membuat ku merasa tersudutkan. Dengan secepat kilat aku membalikkan keadaan dimana pistol yang berada menempel di pundak ku sudah berada di tangan ku dan menodongkan ke orang yang ada di hadapan ku.

Tania pun sangat terkejut ketika dia di kalahkan seketika oleh orang yang di kira musuh oleh dirinya. Alex yang saat itu juga menodongkan senjatanya kepada ku, terkejut melihat ku yang pada saat itu menodongkan pistol kepada Tania.

Jopardi? seru Alex dengan terkejut. Aku pun melihat ke arah Alex dan kemudian ke arah orang yang saat itu ku todongkan pistol. Aku pun melepaskan pistol ku dan memberikan nya kepada Tania, aku juga membantu nya bangun dengan menyodorkan tangan ku kepada Tania.

" Jopardi? akhirnya kau muncul juga. Bagaimana kau bisa muncul di sini? Tanya Tania kepada ku. Ha? ya aku tadi sampai di sebuah gorong-gorong ketika aku menemukan jalan ke atas, aku terdampar di gurun dan saat aku berjalan aku menemukan gubuk ini. apakah ini milik mu? Tanya ku kepada Tania sambil menjelaskan pengalaman ku. Ah, begitu rupanya. Ya, ini milik ku dan pengikut ku. kami menemukan nya belum lama ini. ternang Tania kepada ku. "

Aku kemudian mengobrol dengan Tania dan Alex. Tania merasa penasaran mengapa aku bisa tiba-tiba saja menghilang dan juga kembali. Aku pun menjelaskan kepada Tania bagaimana aku bisa datang dan pergi dan melintasi lubang hitam. mendengar ceritaku membuat Tania merasa takjub terhadap diriku. Ternyata Tania sempat merasa khawatir di saat aku yang tiba-tiba menghilang dan banyak darah tertinggal sehingga saat itu Tania memutuskan untuk mencari ku bersama Alex.

Akhirnya ku jelaskan kepada Tania jika aku dalam keadaan sekarat atau tiba-tiba aku mati atau pingsan, aku akan kembali ke masa dimana aku seharusnya. Aku juga mengatakan bahwa aku berada di masa dimana belum ada musuh yang menyerang dan menghancurkan negara. Tania berkata kepada ku bahwa dia merasa penasaran dengan dunia ku. ku bilang padanya bahwa orang yang berasal dari dimensi lain mungkin tidak akan bisa ikut bersama ku melintasi lubang hitam.