Aku merasa sangat gugup ketika kepergok kapten Santoso tengah memeluk Juni di ruangan kamar ku. Aku sempat berpikir apakah mungkin aku yang terlalu agresif saat itu sehingga aku tidak bisa menyadari keadaan di sekitarku. aku mencoba untuk tetap tenang dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Akan tetapi pandangan kapten Santoso saat itu membuat ku merasa terintimidasi. Aku tidak bisa mengatakan bahwa aku tidak melakukan hal yang salah, tapi seharusnya itu tidak menjadi sebuah masalah yang besar.
Aku mencoba mencari topik pembicaraan untuk mengurangi rasa malu ku. Aku pun mulai membahas masalah tentang percobaan selanjutnya. Kapten saat itu hanya menatap ku seperti aku berbuat kesalahan besar. Aku pun akhirnya mencoba untuk mencairkan suasana. Dimana aku mulai membahas hal-hal yang bisa mengalihkan perhatian kapten Santoso.
Kemudian tiba-tiba saja kapten Santoso mendapatkan panggilan dari radio komunikasi nya. Aku merasa lega mendengarnya karena saat itu aku merasa terselamatkan.
" Baiklah, kita akan membahasnya nanti, ada hal penting yang akan dikatakan oleh Sohee kepada ku. " ucap kapten Santoso kepada ku.
" Baiklah kapten. " sahut ku.
Setelah kapten Santoso pergi meninggalkan ku, aku pun merasa sangat bosan. Tubuh ku sudah kembali bugar dan aku sudah bisa melepas selang infus yang sejak kemarin terpasang di tangan ku. Aku memutuskan untuk berjalan-jalan sedikit di sekitar markas. Ku pikir mungkin saja aku bisa menemukan hal yang luar biasa tanpa ku sadari.
Aku mulai melangkah keluar ruangan yang ku tempati sebelumnya. Aku melihat sekitar ku terasa sangat gaduh, banyak orang yang sibuk berlalu-lalang di sekitar ku. Mereka semua seperti sangat sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Aku mencoba untuk tidak menganggu pekerjaan mereka dan terus melihat-lihat.
Sampai pada akhirnya, dia sampai ke sebuah ruangan dimana biasanya terdapat sebuah portal yang sangat besar. " Mungkinkah ini portal lubang hitam? Tapi ini sangat besar dan tidak seperti biasanya. " kata ku yang terpukau melihat portal yang begitu besar. Aku pun mulai berkeliling mengelilingi ruangan tersebut. aku merasa bahwa sepertinya tempat ini baru ku kunjungi saat itu.
Aku melihat mereka yang membuka portal lubang hitam lalu menutupnya kembali. Semacam sebuah tes untuk menciptakan sebuah lubang hitam. Aku merasa penasaran dan ingin sekali melihat dari dekat. Dan pada saat aku mencoba mendekat, tiba-tiba sebuah angin yang sangat kencang berlalu di sekitar ku sehingga membuat ku merasa seperti tersedot kedalam lubang hitam tersebut.
Aku yang tidak ada persiapan apa-apa sama sekali, sangat terkejut bahwa aku akan terhisap kedalam lubang hitam yang cukup besar. Aku melihat sebuah besi panjang untuk pegangan ku di saat aku tengah terhisap.
" Bagaimana ini? Apakah aku akan terhisap di tempat yang sama? Bagaimana jika aku tidak bisa kembali? Argh bagaimana ini? Aku tidak ingin melintasi lubang hitam saat ini. " ucap ku dengan panik.
Dan benar saja, aku terhisap ke dalam lubang hitam saat itu. Aku tersadar setelah beberapa detik berlalu dan ku lihat aku sudah berada di sebuah dunia lain. Dimana saat itu aku berada di dalam
sebuah hutan dengan banyak semak-semak di sekeliling ku. Saat itu adalah siang hari sehingga ku pikir aku akan baik-baik saja.
" Sial! Aku pikir aku akn baik-baik saja. mengapa aku bisa kesini? Apakah saat ini aku berada di masa depan? Namun aku tidak bisa menemukan apapun selain banyak pohon di sekitar ku. " ucap ku yang mulai menggerutu sendiri.
Aku mulai menyusuri jalan setapak yang saat itu kebetulan berada di dekat ku. Dan tanpa sadar aku berada di sebuah bukit. Aku pun melihat hutan yang terbentang luas di hadapan ku, tidak ada gedung-gedung bertingkat, apalagi reruntuhan gedung. Yang ku lihat saat itu hanyalah hutan belantara.
Apa ini? Di tahun berapa aku sebenarnya saat ini? Apakah aku berada di masa lalu? Ada apa dengan hutan ini? Aku mulai merasa panik saat itu. Aku tidak menyangka sama sekali bahwa aku berada di hutan dan tidak tahu di tahun berapa aku saat ini.
Aku mendengar suara seperti gemuruh, dimana pohon mulai bertumbangan saat itu. Ada apa ini? Apa yang akan terjadi kepada ku? Aku mulai panik dan berlari mengindar dari longsoran tanah yang terus menghampiri diriku.
" Apakah dunia ini akan kiamat? " kata ku sambil berteriak ketakutan.
Aku pikir mungkin aku sudah tidak akan terselamatkan lagi, aku sudah mulai kehabisan napas hingga akhirnya aku sudah mulai tidak bisa fokus dan terjatuh karena tersandung. Aku tidak bisa mengatakan apa-apa lagi. Dan saat retakan tanah mulai mendekati ku, aku hanya bisa pasrah dengan keadaan sambil memegang pada ranting pohon dengan kuat.
Namun suara gemuruh itu mulai berhenti, dimana saat itu aku melihat retakan tanah itu berhenti tepat di dekat ku. Apakah ini sudah berakhir? Apakah aku selamat? Seperti itulah yang ada di dalam benak ku saat ini. Aku pun terdiam. Aku melihat sebuah jurang tepat di depan kedua mata ku.
" Hufft, nyaris saja. " kata ku merasa lega.
Baru saja aku mengatakan sepert itu, tiba-tiba suara gemuruh terdengar kembali. Dan tanah kembali terbelah sehingga menenggelamkan diriku. Aku pun hanya bisa diam saja tanpa berkata-kata lagi. aku menutup kedua mataku dan berpasarah diri sehingga jatuh ke dalam jurang yang sangat dalam. Aku merasakan seperti melayang di udara terhempas jatuh ke dasar terdalam.
Sekitar ku mulai terlihat gelap gulita. Tidak ada sedikit pun cahaya terlihat. Dan aku merasakan tubuh ku yang menyentuh tanah dengan cukup keras. Aku pun membuka kedua mataku dan aku terbangun di dalam ruangan dimana portal yang ku masuki sebelumnya berada. Aku seperti terbangun dari sebuah mimpi yang sangat singkat namun terlihat nyata.
Apakah aku baru saja bermimpi? Mengapa terasa sangat nyata? Apakah aku benar-benar memasuki lubang hitam dari portal itu? Dimana aku saat itu? Aku merasa seperti berada di masa lalu bukan di masa depan. Andai saja saat itu aku sedang berpakaian lengkap, mungkin aku akan mencoba untuk bertahan dan terhindar dari masalah sebelumnya.
Sementara itu, Kapten Santoso sedang berada di dalam ruangan rapat. Saat dia tengah menerangkan tentang percobaan, alarm bahaya berbunyi. Dimana saat itu menandakan bahwa Jopardi sedang berada di dimensi lain. Kapten pun segera berlari ke ruangan kendali dan mencoba mengecek monitor.
" Kapten, sepertinya letnan Jopardi sudah melewati lubang hitam, namun dia terdeteksi ke masa lalu.
" ucap salah seorang tim di ruang kendali.
" Cepat lacak dia dan dimana dia berada! " perintah kapten Santoso. " siapa yang membuka portal untuk dia masuk? Apakah kalian membuka portal untuknya? " tanya kapten Santoso kepada para anak buahnya.
" Tidak kapten, namun kami memang sedang membuka lubang hitam di portal yang ada di ruangan penelitian. " jawab salah satu petugas yang ada di ruang kendali.
Kapten Santoso berpikir bahwa Jopardi saat itu sedang berada di ruang penelitian dan terhisap atau menyentuh lubang hitam yang ada di sana. Dia pun segera berlari menghampiri ruangan penelitian. Ketika dia sudah sampai, dia melihat Jopardi yang tengah duduk kebingungan. Dia pun menghampiri Jopardi dan menghela napas dengan lega.
" Kapten? Apa yang kau lakukan di sini? " tanya ku dengan heran.
" Aku yang harus nya bertanya, apa yang kau lakukan di sini? " jawab kapten Santoso.