Chereads / Black Hole Cavalry / Chapter 22 - Perubahan Pada Jopardi

Chapter 22 - Perubahan Pada Jopardi

Saat aku melawan laba-laba yang ku temui saat di masa depan membuat ku dalam keadaan tersudutkan. dimana saat itu aku harus melempar granat yang ku miliki dengan harapan aku bisa menghancurkan laba-laba tersebut. aku pun merasa bahwa kali itu aku tidak yakin karena aku berada di ruangan yang tertutup. meskipun aku tahu jika aku mengenai ledakan mungkin saja aku bisa kembali lagi kemasa dimana aku seharusnya berada.

Tanpa menunda-nunda dan berpikir lagi, aku pun segera melempar granat tersebut ke arah dimana aku melihat mata laba-laba tersebut berada, kemudian granat mulai memercikkan api, ketika itu di saat bersamaan aku melihat sebuah celah yang masuk dari sela-sela, ku pikir itu mungkin jalan keluar bagi ku.

Dengan kecepatan berpikir ku, aku pun menghampiri pintu tersebut bersamaan dengan ledakan yang di akibatkan oleh granat yang ku lempar. dan ternyata, pintu tersebut mengarah ke arah sebuah jurang yang cukup dalam sehingga aku terperosok ke dalamnya hingga terguling-guling sampai ke dasar. jurang tersebut.

Sementara itu Kapten Santoso berpikir bahwa mungkin Jopardi akan muncul lagi di ruang kontrol sehingga dia menyuruh Juni untuk berjaga-jaga. kapten Santoso kembali melihat ke monitor, dan dia melihat bahwa Jopardi sudah berada di dalam radar. kapten Santoso pun memanggil Juni lewat radio komunikasi dan mempertanyakan keberadaan Jopardi.

" Juni monitor! " panggil kapten Santoso kepada Juni lewat radio komunikasi.

" Ya, Kapten! " jawab Juni.

" Apakah Jopardi sudah ada di ruangan kontrol? " tanya kapten Santoso.

" Belum kapten. " jawab Juni.

" Apakah kau sudah memeriksanya? karena ku lihat sepertinya Jopardi sudah kembali ke radar. coba kau cari di sekitar sana. " perintah kapten Santoso.

" Baik kapten. " sahut Juni.

Kapten Santoso yang saat itu sedang berada di ruang kendali dia pun terus memperhatikan ke layar monitor nya untuk mencari dengan jelas dimana keberadaan Jopardi sebenarnya. karena radar hanya menangkap bahwa dia sudah kembali dan berada di dalam markas. kapten Santoso pun memerintahkan anggota lain nya untuk mencari keberadaan Jopardi di markas tersebut.

Aku pun mulai tersadar di lantai kamar ku. aku merasakan rasa sakit kepala yang cukup hebat. aku merasa sedikit menggigil karena saat itu pakaian ku sangat basah seperti ada seseorang yang menyiram ku. aku pun mulai melihat sekitar ku, ku pikir saat itu aku masih belum mengetahui apakah aku sudah kembali atau belum. namun aku sangat yakin bahwa saat itu aku berada di kamar ku. aku pun melihat jam yang pada saat itu menampilkan tanggal juga. dari situ aku mengetahui bahwa ternyata aku telah kembali ke masa dimana seharusnya aku berada.

Aku pun beranjak bangun dan duduk di atas tempat tidur ku. aku mulai meminum segelas air yang saat itu berada di meja di samping tempat tidur ku. aku mulai berpikir betapa sungguh melelahkan nya saat bertarung melawan monster laba-laba tersebut. bahkan aku masih berpikir apakah laba-laba tersebut berhasil ku hancurkan atau tidak.

Aku mulai mendengar suara bising dari radio komunikasi yang ku miliki. mereka mulai sibuk membicarakan ku. namun saat itu aku memilih untuk merebahkan diriku di atas tempat tidur karena aku sangat lelah. orang-orang mulai sibuk mencari ku, namun aku berpikir mereka akan segera menemukan ku nantinya. aku pun terlihat santai sambil beristirahat di kamar ku.

Kemudian aku mendengar seseorang membuka pintu kamar ku, aku pun terbangun dan melihat siapa yang datang saat itu. ternyata Juni. Juni sangat terkejut melihat ku yang sedang duduk bahkan sadar di atas tempat tidur ku. Juni tampak bingung dan heran melihat ku yang bisa tersadar dengan cepat.

Juni saat itu langsung memanggil kapten Santoso lewat radio komunikasi nya. setelah itu dia menghampiri Jopardi dan memeriksa nya. Juni kemudian mengambil peralatan yang dia miliki yang tersimpan di dalam kamar tersebut.

" Apakah kau baik-baik saja? apa ada yang membuat mu tidak nyaman? " tanya Juni dengan cemas kepada ku.

" Tidak, aku hanya merasa lelah saja. " jawab ku sambil menatap ke arah Juni.

Juni kemudian segera mengambilkan pakaian ganti untuk ku dan langsung duduk di samping ku lalu bersiap membuka baju ku.

" Hei hei, apa yang kau lakukan Juni? " tanya ku dengan terkejut karena Juni yang tiba-tiba saja hendak membuka pakaian ku.

" Kau harus mengganti pakaian mu. lihatlah sudah basah kuyup seperti itu. " jawab Juni.

" Baiklah, aku akan menggantinya sendiri. berikan pada ku. " kata ku lagi sambil meminta pakaian ku.

Saat aku hendak mengganti pakaian ku di kamar mandi, tiba-tiba saja kapten Santoso memasuki kamar ku beserta anggota yang lain nya.

" Letnan! mengapa kau tidak memberitahu ku saat kau sudah kembali? tahu kah aku sangat cemas mencari mu kemana-mana? ku pikir kau dalam keadaan darurat! " ucap kapten Santoso kepada ku dengan nada bicara yang tersengal-sengal.

" Aku lelah, kau tahu? aku melawan monster laba-laba yang sebelum nya ku temui sendirian. aku menembaki nya dengan senjata yang ku bawa namun tidak bisa ku kalahkan dengan mudah. sampai akhirnya aku melempar salah satu granat milik ku, namun aku tidak tahu apakah aku berhasil menghancurkan nya atau tidak. " jawab ku dengan santai.

" Bagaimana bisa kau muncul di kamar mu? apakah kau terkena serangan monster tersebut? " tanya kapten Santoso penasaran.

" Tidak, saat aku meledakkan granat, aku memasuki sebuah pintu ku pikir aku bisa berlindung di balik nya namun ternyata itu jurang dan membuat ku jatuh terperosok ke dalam nya. " jelas ku lagi.

" Lalu, bagaimana kau bisa sadar dengan cepat tanpa harus kami merawat mu lebih dulu? " tanyanya lagi.

" Entahlah, hanya saja saat itu aku merasa seperti terbangun dari mimpi aku merasakan tubuh ku terjatuh dan saat aku sadar membuka mata ku aku sudah ada di lantai kamar ku. " terang ku lagi kepada kapten Santoso.

Aku melihat kapten Santoso yang saat itu tampak kebingungan. ku pikir sepertinya dia mulai heran karena aku bisa sadar dengan cepat, tidak seperti biasanya. aku sendiri tidak tahu mengapa aku bisa seperti itu. aku pun segera pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaian ku yang basah kuyup.

Terus terang saja, aku masih merasa bingung mengapa aku bisa tersadar sendiri pada saat itu. aku merasa bahwa aku terjatuh kedalam sebuah jurang yang cukup dalam, aku pun merasakan tubuh ku menyentuh ranting-ranting pepohonan yang cukup lebat bahkan aku merasakan tubuh ku terhantam oleh pohon yang cukup besar.

Kapten Santoso saat ini merasa bahwa Jopardi memiliki kemajuan. yaitu bisa tersadar sendiri tanpa bantuan alat pernapasan dan infus seperti sebelum nya. dan juga Jopardi sudah berhasil membawa beberapa senjata. Dia pun segera membuat laporan untuk dia serahkan kepada Jenderalnya.

" Juni, tolong rawat Letnan Jopardi. suruh dia untuk beristirahat sementara aku membuat laporan. aku akan menghubungi nya nanti. " kata kapten Santoso berpesan kepada Juni.

" Baik Kapten. " jawab Juni.

Kapten Santoso dan anggota lain nya pun segera keluar dari ruangan Jopardi. Jopardi pun keluar dari kamar mandi dan sudah mengganti pakaian nya. dia pun bertanya kepada Juni kemana Kapten pergi. Juni menjelaskan kepada Jopardi bahwa kapten Santoso sudah pergi dan menyuruh nya untuk beristirahat.