Chereads / Unexpected Surprise / Chapter 10 - Chp. 10

Chapter 10 - Chp. 10

"Aku pulang, guys!" teriak Adara di ambang pintu, kemudian melepas semua beban yang di bawahnya di meja yang sengaja ditaruh dekat rak sepatu.

Allura, Ankaa dan Alhena yang tengah asik bermain domino dilantai segera berhamburan masuk kamar masing-masing ketika mendengar suara Adara.

"Cepat, cepat."

Dan ya, mereka meninggalkan lantai yang berantakan tanpa membersihnya lebih dulu sebelum sembunyi.

"Hey, kalian di mana, gue beliin martabak manis sama camilan kesukaan kalian!" ujar Adara setelah sampai ruang tamu tak menemukan tiga teman laknat nya.

Srek!

Pintu ketiga kamar terbuka dan menampakkan wajah mereka yang memandang Adara dengan was-was. Kira mereka tak tau kalau Adara ingin menyogok mereka habis itu menerkam mereka dari belakang.

"Pasti ada niat lain, nih." tuduh Ankaa.

"Siapa bilang? Gak kok. Yakin gak mau martabak? Gue habisin sendiri ah." goda Adara dengan menunjukan rasa nikmat setelah mengunyah makanan itu.

Ya ampun, sepertinya mereka bertiga tidak kuat padahal itu hanya makanan. Tidak tahan, mereka segera mengikuti jejak Adara yang senang hati mau berbagi.

Si sela-sela menyantap, Ankaa yang paling peka terhadap tujuan Adara langsung menyahut, "Kita gak ngabarin emak Lo, kok. Jadi tenang, kita gak Setega itu." ucapnya.

Mata Adara berbinar-binar, "Good girl, Arigatou Gozaimasu chingu-deul. Nih silahkan habisin." balas Adara girang, tak tau saja kalau situasi akan terbalik, hm.

"Sebagai gantinya, coba ceritakan kencan nya tadi,"

"Udah kiss belum?"

"Pak boss orangnya kek gimana? Mengapa bisa sedekat itu?"

Lah?

"Ihhh kalian nyebelin! Gak segenap hati nolongin!"

Tiba-tiba Aren datang dari arah dapur mendapati keempat gadis yang sedang mengobrol dengan ribut, "Ada apa, nih?" tanyanya penasaran.

Lantas semuanya memandangi pria itu, detik selanjutnya keributan kembali terjadi; Allura yang hendak mengatakan bahwa Adara lagi ini-itu dibungkam Adara, begitupun Alhena bersama Ankaa yang ikut-ikutan.

"Kalian ngapain, sih?" heran Aren dengan tingkah para gadis. Ada-ada saja kelakuannya.

____________________

Ting!

Notifikasi chat masuk membuat Allura membacanya, oh dari Erion toh. Gadis itu menduga bahwa Erion akan membahas tentang kenapa ia bolos tadi, ternyata tidak melainkan mengajaknya berkemah di hutan.

Eh, gila! Berkemah di hutan?! Tentu ia akan ikut! Sekalian refreshing!

_Room chat_

Allura, mau ikut

berkemah di hutan?

Ikut! Siapa saja yang mau?

Hanya kita-kita saja.

Temanku dan temanmu.

Jadi totalnya ada delapan orang.

Owh iya. Aku mau banget, kapan?

Minggu depan.

Oke, udah ku catat.

Allura?

Ya.

Apa boleh sesekali

Aku menelponnya sebelum tidur?

Tumben. Ada apa?

Belakangan ini aku

sering bermimpi buruk, jadi...

Silahkan,

Kapanpun juga boleh.

Ah terima kasih!

Hm, sama-sama

Setelahnya, gadis itu bergabung dengan yang lain di ruang tamu karena sebentar lagi mereka akan adakan pesta piyama khusus perempuan. Jadi Aren sedang bermain game di kamar, Alone. Begini lah jika bergaul dengan para gadis Pasti ia akan diasingkan, seperti saat ini.

______________________

"Dia mau!" ujar Erion kaget, kemudian tersenyum ternyata semudah itu mengajak mereka, dia pikir bakal sulit, haha. Eh bukan hal itu yang membuatnya cengar-cengir tetapi saat Allura menyetujuinya untuk menelpon kapanpun.

Padahal jantungnya tidak tenang karena takut mendapat respon jauh dari harapannya.

Hoshi menatap datar Erion yang lagi kasmaran itu, "Lalu, kau sudah putuskan dimana lokasi berkemah nya?" tanyanya.

Rencana Erion itu dadakan, mereka pun belum berdiskusi akan menempati hutan disebelah mana, malah asal main ajak orang padahal rencana belum disiapin dengan matang. Haduhh. Dapat teman gini amat.

"Tentu saja BELUM!" panik Erion setelah menyadari itu.

"Heh gimana seh, makanya bicarakan dulu kek baru ngasih tau!" Rigel memberikan tabokan di kepala Erion dengan gemas.

"Hehehehe, iya-iya..."

"Cari tempat nyaman untuk berkemah ke hutan?" tiba-tiba Alpha bersuara dari arah dapur. Mereka langsung menoleh ke pemilik suara yang sepertinya sedang... Kebingungan mencari sesuatu.

"Selain itu.. Sedang nyariin apa? Sini biar aku bantu," tawar Hoshi menghampiri cowok itu.

Alpha mengaruk tengkuknya yang tak gatal itu, lupa nama bahan yang dicarinya, "Hm, apa itu namanya... Galam iya Galam nya ada dimana ya?" tanyanya kemudian.

"Aaahahahahaah!"

Ucapan Alpha berhasil membuat kedua orang diruang tamu langsung tertawa terbahak-bahak setelah tau maksudnya.

Hoshi hanya tersenyum tipis, "Bukan Galam tapi garam. Itu loh ada di depanmu."

"Eh iya, makasih." Alpha pun menaburkan garam diatas makanannya, katanya masih kurang garam jadi mau tambah.

Oke kembali ke topik utama!

Ia akhirnya bergabung bersama yang lain, kalau tentang seluk-beluk hutan tidak ada yang tidak dia tau, semua sudah tertanam dalam otaknya bagai selembar peta. Sudah hafal betul.

"Serahkan saja lokasi berkemah nya padaku, pasti kalian akan suka dengan pemandangan nya," ujar Alpha membuat ketiganya menghela nafas lega.

"Kau memang bisa diandalkan, Alpha!" Rigel merangkulnya, lalu ikut tersenyum. Ia senang bisa membantu!

Brak!

"Oy gak usah mengebrak meja kali, banyak gaya Lo!" semprot Rigel.

"Hehe sorry-sorry!" Erion meringis pelan.

Dengan wajah yang tak bisa menyembunyikan rasa senangnya, Erion berdiri menatap satu persatu wajah temannya.

"Kalian---"

"Iya tau, kami akan bantu kamu agar bisa pedekate sama Allura. Kalau ketiga temannya serahkan saja pada kami." Alpha menyela ucapan Erion dengan sengaja.

"Hiks aku belum selesai bicara..."