Jingga tata rambutnya yang acak-acakan itu, pelakunya ada tepat di sampingnya dengan wajah tidak bersalah, seperti pria dewasa yang baru saja memperdayai gadis di bawah umur. Jingga dengan jaket tebal dan longgar Andra, bajunya di dalam sana sudah tidak berupa, bahkan ia harus memakai syal ke luar dari mobil suaminya itu meskipun dirasa sepi.
Banyak bekas merah di leher juga atas dada Jingga, tadi di area parkiran bawah yang sepi itu Andra tak hanya sekadar mencium istrinya yang menggemaskan itu, melainkan dia mulai meremat lembut bagian menyembul itu juga menciumi bagian leher dengan sesapan yang perih.
Maha karyanya terpajang sempurna di sana, bisa Jingga hitung dan itu lebih dari sepuluh jari tangannya, sampai pada bagian atas dada masih ada lagi yang entah berapa, intinya dia sudah tak berupan setengah badan akan ulah suaminya itu.
"Masih cemberut aja?" tanya Andra menggoda, ia sudah mau bersiap mandi.
"Ish, kalau gini besok aku ketemu sama ibu gimana?"