"Jingga ada yang pesen!" teriak Sigit dari depan sana.
Mau tidak mau Jingga harus ke luar dan membantu temannya itu, bersama Aura di belakang membuat banyak cerita dari jaman lama mengalir begitu saja sampai di mana tanpa terasa mereka sudah tak membantu Sigit sangat lama.
Banyaknya pelanggan yang merindukan sajian Jingga itu bisa dilihat dengan jelas, bukan fans, melainkan mereka yang ingin mendapatkan pelayanan dengan tangan cepat. Jujur saja, meskipun di sini Sigit sudah lama juga berjualan, dia masih sangat berhati-hati dalam menggunakan alat jus yang ada, bahkan masih terbilang sering dia menumpahkan isian yang ada sampai harus memotong pendapatannya karena kerugian yang ada, tidak termasuk dari buah yang setiap harinya mendapatkan izin dari Jingga untuk mereka makan bersama itu, karena di sana Jingga akan menggantinya sendiri.