"Sokap, yuk Ra balik ke vila aja." Arlan pun menggandeng tangan Ara hendak membawanya pergi. Ara yang teringat mereka pun menahan tangan Arlan.
"Ohh Zidan sama Ian ya?"
"Betul 100 buat neng Ara." Ucap Zidan sedangkan Ian malah melangkah pergi ke arah warung.
"Neng Ara juga lagi liburan disini?"
"Iya, kalian liburan berdua doang?" Tanya Ara.
"Ga ramean sama keluarga tapi gw sama si kulkas disuruh beli bumbu."
"Ohh gitu." Ara pun mengangguk paham.
"Btw ra kok cowonya beda lagi kulkas kwnya kemana?"
"Kulkas kw?" Ara menyeritkan dahinya.
"Ohh izza Ada tu-"
"Gw kenapa?" Ucap Izza tiba-tiba memotong pembicaraan Ara.
"Ohh ternyata kulkas kw nya juga ikut." Ucap Zidan sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Ga papa kok za, ini Zidan yang waktu itu dilampu merah."
"Oh." Balas Izza datar.
"Ckck yaudah ya Ra, gw ke warung dulu. Kalo mau mampir tuh vila gw yang itu." Ucap Zidan sambil menunjuk vilannya.
"Okayy." Ara pun mengangguk paham. Zidan pun pergi ke warung.
