"Ditambah lu bakal pergi abis liburan ini buat berobat!" Arlan memegang kepalanya tak habis pikir dengan jalan pikiran Rafi.
"keluar negeri lagi." lanjutnya.
"Ngapain lu disini?" Ucap seseorang dibelakang Ara. Rafi dan Arlan langsung menenggok ke arah suara.
"Ara?" Ucap Rafi dan Arlan berbarengan. Ara yang sudah ketahuan pun memilih berlari ke kamarnya.
Ara menaiki tangga dengan tatapan kosong dan air mata yang terus mengalir, Ara menangis tanpa suara. Sesampai di kamar Ara langsung mengambil hp nya lalu memasuki kamar mandi dan menguncinya. Ara terduduk lalu terisak pelan.
"Kenapa ga kasih tau gw aja, kenapa harus disembunyiin. Gw kan jadi khawatir tapi juga sakit hati karena ga tau apa-apa hiks."
"Ahh- pantes aja Tante selalu natap gw ga suka karena gw cuma bebannya Rafi haha." Air mata Ara keluar lebih deras. Ara pun langsung membuka hp nya terlihat ada panggilan masuk dari Rafi dan panggilan tidak terjawab dari Arlan.