"ohh jadi dia nolak pergi sama gw besok gara-gara mau pergi sama lu." Izza yang berada di sofa bangun dan mengubah posisinya menjadi bersila. Arlan menoleh ke Izza tanpa raut terkejut sedikit pun karna saat masuk ke sini Arlan sudah melihat ada kaki di sofa itu walaupun dia tidak tau itu siapa.
"Iya iri lu?"
"B aja."
"Jadi Ara suka sama gw."
"Pede banget lu jadi orang."
"Gw ga suka sama Ara sebagai cewe sih kalo temen gw lumayan suka. Kalo gw nerima gara-gara itu gimana ya."
"Lu mainin Ara abis lu sama gw." Arlan menarik kerah baju Izza.
"Kalem. Gw ga se brengsek itu."
Arlan pun melepaskan kerah baju Izza lalu melangkah pergi meninggalkan nya. Izza pun menampilkan smirk nya.
"Menarik."
[Keesokan Harinya]
Ara terbangun karena suara alarm dari hpnya, pukul menunjukkan jam 5 lewat, Ara pun langsung bangun dan berjalan ke dapur. Saat sampai dapur terlihat ibu marni sudah ada di dapur sedang mencuci beras.
"Loh Bu kan aku bilang kalo sarapan gausah dibantuin."