Chereads / Princess Of The Time / Chapter 4 - Rumah Tua Berhantu

Chapter 4 - Rumah Tua Berhantu

"Nona Julie, apakah anda sudah sangat tidak waras sehingga barang seperti ini anda buang?" salah satu perempuan paruh baya itu memergoki Julie dan Helen yang sedang mencari barang-barang Tuan Smith yang tergeletak di lantai.

"Aku tidak gila, aku mencari sesuatu. Kamu datang dari mana?" tanya Julie terheran, dia menyipitkan matanua. Julie sama sekali tidak tahu bahwa selain dirinya dan Helen, ada satu warga yang berani masuk ke hutan ini.

"Kamu percaya bahwa lelaki tua itu mengali kuburan istrinya?" tanya perempuan itu lagi. Ada guratan kebingungan yang terekam dari wajahnya. Helen segera mengangguk dan menatapnya dengan mata tajam.

"Aku tidak pernah salah menilai orang. Dia pasti menyembunyikan sesuatu!" jawab Helen. Julie masih saja sibuk mengacak-acak lemari tua yang hampir lapuk dan tidak memperdulikan percakapan mereka. Sedangkan perempuan paruh baya itu berdecak lidah mengamati aktivitas Julie.

"Aku dari pihak keamanan dan Tuan Smith menugaskan kami untuk menjaga rumahnya," jelasnya. Dia memasang garis polisi mengitari rumah Tuan Smith segera.

"Kenapa bisa kalian tahu nama aku?" Julie berdiri dan memandangi tubuh perempuan itu. Perempuan itu sibuk mengitari garis polisi di semua area rumah Tuan Smith.

"Tuan Smith menelepon dan mengatakan ada perempuan gila yang selalu mengusik rumahnya. Benar itu kamu Nona Julie?" tanyanya, dia masih saja sibuk membuat patok-patok kayu tanpa memperdulikan ekspresi wajah Julie.

"Aku tidak gila!"

"Mereka yang menyebut aku gila. Bahkan yang gila itu Tuan Smith!" ucap Julie. Perempuan itu hanya menggelengkan kepalanya dan tetap fokus membuat garis pembatas.

"Aku tidak peduli penejelasanmu. Aku hanya menjalankan tugasku dan mulai besok, jangan datang lagi ke rumah ini!" sambung perempuan itu. Di sisi kanan dari baju perempuan itu terdapat pin nama yang menjelaskan nama dan devisi yang sedang di jabatnya.

"Aku pergi sekarang, aku harap hari ini saja bonus kalian membongkar barang Tuan Smith!" ujarnya dan setelah itu dia bergegas keluar rumah dan meninggalkan Helen dan Julie.

Julie dan Helen saling berpandangan dan merasa bahwa ada kekeliruan di sini. Julie segera berbalik arah dan membongkar kembali lemari tua yang lapuk itu.

"Aku harus menemukan mereka. Harus aku cari di mana petunjuk dan laporan kematian Haris!" serunya. Suara Julie serak seakan menahan air mata. Dia harus bergeras secepat mungkin hari ini.

"Stop!"

"Kamu benar gila?"

"Haris sudah meninggal. Sudahlah yah, kita pulang saja!" bujuk Helen. Dia memegang tangan Julie dan menariknya ke arah pintu.

"Aku tidak mau, aku harus menemukan sesuatu!" cetus Julie, dia memberontak.

"Julie, please!" bentak Helen.

"Ini tidak akan menemukan solusinya. Haris sudah meninggal!" sambung Helen. Julie berdiri dan memandang nanar wajah sahabatnya itu.

"Sampai kapan orang akan menyebutmu gila hanya perkara Haris. Haris sudah meninggal!" bentak Helen lagi. Dia menarik secara kasar tangan Julie.

Sudah larut malam saat mereka keluar dari hutan yang tidak berpenghuni. Julie begitu nekad mencari petunjuk dari pagi hingga malam sehingga Tuan Smith merasa resah dan menyewa pihak keamanan.

Sesampai di rumah, Julie membaringkan tubuhnya di kasur dan merengangkan otot-otot tangannya. Untung saja tadi sebelum Helen menyeret tubuhnya. Dia sudah mengamankan satu buku tua yang begitu menarik.

'Konspirasi Ruang dan Waktu'

Julie membuka selembar buku yang bertuliskan bahasa Yunani kuno. Ada sebuah gambar lingkaran dengan simbol aneh. Beberapa gambar matahari dan bumi. Julie mengartikan bahwa itu teori sistem tata surya yang sedang dijelaskan di buku ini.

"Mengapa buku seperti ini tidak dia bawah?" batin Julie. Tangannya masih sibuk membuka lembaran demi lembaran buku tersebut.

"Ada teori yang mengatakan bahwa kehidupan masa lalu dapat kita kunjungi dengan cara teleportasi,"

"Teleportasi?" batin Julie.

Tulisan itu seperti tulisan Tuan Smith tetapi Julie bingung, kenapa bisa Tuan Smith mahir membaca tulisan Yunani kuno? Mengapa Tuan Smith tertarik dengan teori seperti ini? Begitu banyak pertanyaan yang terlintas di benak Julie saat ini.

"Alam semesta dengan banyak misteri membuat orang menjadi tergila-gila untuk menelusurinya," baca Julie pada tulisan tangan yang berada di garis bawah tulisan tangan pertama.

"For my love Ruby," baca Julie. Ada sebuah coretan tanda tangan di bagian sisi lembaran pertama. Julie semakin penasaran dan membuka lembaran selanjutnya.

Di lembaran kedua, hanya ada gambar sosok lelaki dan perempuan yang saling memegang tangan dan dibubuhi oleh tanda love di antara mereka. Julie mengingat sesuatu bahwa Nyonya Rubi sudah meninggal 10 tahun lalu karena kanker serviks dan membuat Tuan Smith mengadopsi Haris dari panti asuhan.

"Dia begitu mencintai istrinya," sahut Julie.

Julie kemudian membuka lembaran ke tiga dan terdapat gambar susunan tata surya serta ada beberapa point yang tertulis. Julie mengartikan bahwa itu adalah terori asal mula terciptanya tata surya.

Julie membuka lembaran ke empat dan seketika bulu kuduknya merinding. Dia membaca buku tua yang hampir lapuk itu di tengah malam dan tidak sadar bahwa di luar sana terjadi hujan deras dan semburan kilat.

Dia menghela nafas panjang sejenak dan melanjutkan menyelesaikan lembaran ke empat. Lembaran ke empat hanya berisi tulisan kuno dengan tulisan tangan yang menampilkan noda darah di sekitar sisihnya.

Julie menyergitkan dahi tidak mengerti dengan buku itu. Dia berlanjut di halaman ke lima. Buku tua itu berisi 100 halaman dengan sampul berwarna hitam pekat dan judulnya bertinta emas.

Brak!!!

Bunyi petir membuat Julie terperanjak dan menutup buku itu segera. Beberapa saat kemudian dia memperbaiki posisi tidurnya dan mencoba membuka lembaran ke lima.

"Nothing?" ucapnya.

"Kenapa lembaran ke lima sama sekali tidak ada teks?" sahut Julie, dia sangat bingung. Di lembaran ke enam, dia membuka halaman itu dan menampilkan sebuah wajah berbentuk hewan dan arsiran hitam mengelilingi halaman. Semacam gambar singa yang berlumuran darah dengan arsiran hitam sebagai simbol kegelapan.

"What this?" seru Julie. Bulu kuduknya kembali merinding tetapi dia sangat penasaran dengan buku ini.

"To my beloved wife, I love you!" baca Julie. Halaman ke tujuh hanya ada tulisan Tuan Smith dengan ornament-ornamen gedung klasik yang berupa istana. Ada gambar seorang wanita yang sedang duduk berpangku tangan di samping istana itu.

"Apa ini?" batin Julie.

Brak!!

Petir kembali menyambar dan membuat dirinya terperanjak dan berteriak. Hujan sangat lebat dan menghasilkan nada suara yang menakutkan. Julie melihat kiri dan kanan, seketika seperti ada seseorang yang mengintainya dari kejauhan.

"Oke, aku akan lanjutkan besok!" ucapnya dan dia menutup buku itu lalu menarik selimut. Begitu banyak pertanyaan di kepalanya saat ini tetapi perasaanya tidak enak untuk membuka buku itu ke halaman selanjutnya. Dia menutup matanya erat dan berdoa. DI sisi kamarnya yang gelap gulita ada sepasang mata yang mengawasi dirinya sekarang.

"Tuhan," batin Julie lalu mencoba terlelap tidur.