Chereads / Setelah kepergian Ibu / Chapter 9 - Bab 9

Chapter 9 - Bab 9

Beberapa saat kemudian, Dikha sampai di rumahnya. Dia masuk ke rumah dan menyimpan Ransel yang ada di pundaknya. kemudian mengganti pakaianya.

Di rumah saat itu tidak ada adik-adiknya. Intan dan Risky pergi sekolah. dan Dimas sudah pasti seperti biasa ada di rumah Bibi nya.

Dikha masih memiliki Bibi. akan tetapi Dikha tidak pernah sama sekali meminta Bibi dan Pamannya untuk membantu kebutuhan mereka. Dikha hanya minta bantu jagain adiknya Dimas saat mereka ke sekolah.

Setiap kali Bibi dan Pamannya mencoba untuk menawarinya bantuan uang atau makanan Dikha selalu menolak. Alasannya karena Bibi dan Pamannya di mata Dikha juga masih kekurangan. dan Dikha tidak ingin menambah beban terhadap mereka. 

Setelah istrahat sejenak di rumah Dikha memutuskan untuk mencari pekerjaan untuk waktu malam hari. sebelum Dia nanti Tengah hari pergi kegudang Sisa sampah untuk membantu Ibu Nur.

karena saat ini jika malam tiba dia hanya bisa tidur di rumah tanpa melakukan apapun. sementara tangung jawab untuk adik-adiknya masih ada.

Tak berselang lama Dikha meninggalkan rumahnya dan berjalan tanpa arah. dan hanya mengikuti ke mana kakinya melangkah. Dia tibah di sebuah Warnet Karin Cyber (Warung Internet) . Tertulis di Depan Warnet Buka 24jam.

Terlintas sejenak di fikiran Dikha untuk bertanya Kedalam. "Kebanyakan pegawai pasti menghindari  kerja malam hari, Mungkin aku bisa menggantikannya!" Gumam Dikha di dalam hati.

Secara perlahan Dikha menghampiri Warnet tersebut. terlihat banyak pemuda di Warnet tersebut. dan hampir semuanya Anak Kuliahan.

Bukan karena wanetnya yang bersih dan besar. melainkan Pemilik Warnetnya yang Cantik. yang membuat Pelangannya Betah dan selalu ingin terus bermain di situ.

Setelah masuk ke dalam Warnet tersebut Dikha melihat seorang penjaga Warnet yang sedang menghitung uang sambil menundukan kepalanya. 

"Maaf kak, Boleh tanya?" Tanya Dikha dengan sedikit rasa takut.

Kemudian wanita tersebut mengangkat kepalanya dan beralih melihat ke arah Dikha. 

"Iya bang ada apa?" Tanya balik wanita tersebut dengan mata sedikit terpana dengan paras pria yang ada di depannya.

"Di sini masih nerima karyawan gak kak untuk jaga di malam harinya?" Tanya Dikha lagi kepada wanita tersebut.

Wanita tersebut terdiam dan matanya masih melihat ke arah Dikha tanpa berkedip.

"Kak? Kak?" 

"Oh iya... iya... maaf bang apa tadi"? Tanya wanita tersebut sedikit malu dan sedikit salah tingkah.

"Saya mau tanya, apa di sini masih membutuhkan karyawan untuk jag di malam hari?" Tanya Dikha lagi kepada penjaga.

"Kalau itu saya kurang tau bang, tunggu saja sebentar lagi. pemiliknya lgi ke Toilet. tidak lama lagi pasti ke sini. abang tunggu saja!" Jawab Wanita tersebut.

"Oh iya kak! gak apa-apa saya akan tunggu.. Oh ya apakah saya boleh mengambil sesuatu di tempat sampah itu, siapa tau ada yang berguna!" tanya Dikha berharap ada sisa botol yg bisa dirinya jual nanti.

Sambil mengerutkan keningnya karena heran wanita itu berkata "Iya tidak apa-apa bang!"

Tak berselang lama, seorang wanita berjalan menghampiri mereka, Wanita tersebut teramat Cantik, kulitnya putih bersih dan tubuhnya tinggi. Saat melihatnya setiap lelaki dapat di pastikan tergoda akan kecantikannya.

"Bu, Ada yang ingin mencari kerjaan!" Ucap wanita penjaga warnet kepada Wanita cantik tersebut.

"Untuk sekarang saya tidak butuh, Lain kali saja!" Jawab Wanita cantik tersebut sambil bermain handphone!

"Iya Bu! saya akan memberi tahu orang tersebut, kebetulan dia lagi di depan mencari sesuatu di tempah sampah yang ada di depan!"ucap Wanita penkaga warnet.

Mendengar ucapan karyawannya Wanita tersebut terdiam dan mulai teringat sesuatu, 

"Biar aku saja yang melihatnya!" Ucap wanita tersebut sambil berjalan ke depan di mana tempat sampah Warnet di simpan.

Sesampainya di depan pintu Warnet. Wanita tersebut melihat seorang pria yang sedikit tidak asing baginya. fan sepertinya pernah dia lihat.

"Maaf bang, lagi ngapain?" Tanya Wanita tersebut.

Mendengar suara yang berasal dari belakangnya, Dikha akhirnya mengalihkan perhatiannya ke arah datangnya suara tersebut.

Di saat Dikha membalikan badannya, Wanita tersebut beberapa saat terdiam.

"Bukankah ini Pria yang waktu itu di rumah?" tanya Wanita itu pada dirinya sendiri. 

Saat telarut dalam lamunannya. tiba-tiba terdengar suara "mbak... mbak...!!" Ucap Dikha dengan maksud menyadarkan wanita yang berada di depannya.