Chereads / Setelah kepergian Ibu / Chapter 14 - Bab 14

Chapter 14 - Bab 14

"Kamu Tinggal di Mana Dik?" Tanya Novia

"Jalan Sumatra kak!" Jawab Dikha dengan Mata tetap fokus pada Monitor dan sedit malu-malu karena ketiga teman karin yang selalu menatap ke arahnya.

"Masih sekolah, Kuliah atau sudah tidak lagi?" Tanya Novia lagi dengan senyum tipis.

"Seperti sudah tidak!" Tambah Jessica.

"Saya baru lulus SMA kak!" Belum tau mau lanjut atau berhenti dulu.

"Mungkin dia ingin cari biaya dulu! Sudah jangan ganggu dia" Seru Indah.

Tepat di sebelah Dikha Karin hanya Diam dan mendengarkan pertanyaan teman-temannya kepada Dikha. Tanpa bertanya langsung Dia bisa tau sedikit tentang Dikha.

"Kenapa kamu yang jawab Indah? Kamu suka ya dengan Dikha?" Ucap Novia sedikit mengejek Temannya.

"Tii..tidak kok!" Jawab Indah sedikit gugup lalu menundukkan kepalanya.

"Oh ya Dikha, Kalau kamu mau lanjut kuliah, Kamu masuk kampus kami saja. masuknya jam 4 sore dan pulangnya jam 8:30 malam. Jadikan kamu masih tetap bisa kerja di sini! kerja dan kuliah!"Ucap Jessica.

"Mana Dia mampu bayar kuliah di kampus kita! Untuk makan aja mungkin susah!" Terdengar suara pria dari arah lain. Sedikit meremehkan Dikha.

"Kamu tidak berhak menilai rendah orang lain Deny. Kalau dengan kerja paruh waktu,Mungkin Dia mampu membayarnya! Satu hal lagi. Yang terpenting Dia hidup dari jerih payahnya sendiri bukan dari uang orang tua" Jawab Jessica kesal sambil sedikit menyindir Deny karena ucapan Deny pasti menyinggung perasaan Dikha.

"Ka..kamu jess!" Deny langsung diam dan sedikit kesal dengan ucapan Jessica.

"Sudah gak apa-apa kak. saya memang tidak mampu untuk membayar biaya kuliahnya kalau saya masuk kampus itu!" Seru Dikha.

"Tapi bukan berarti Dia berhak untuk menghina kamu!" Tambah Jessica sedikit kesal karena Dikha malah membenarkan atas semua ucapan Deny.

"Sepertinya ada yang benar-benar jatuh Cinta pada pandangan pertama!" Ucap Novia sambil melirik ke arah Novia disertai senyum menggoda.

"Sudah-sudah, biarkan Dia fokus. Aku membayar Dia bukan untuk hal lain. melainkan untuk kerja!" Ucap Karin sedikit kesal.

"Iya Rin!" Jawab teman-temannya.

Sebenarnya Karin sedikit Cemburu melihat apa yang di lakukan Jessica. Dia beranggapan dengan perhatian jessica tersebut, pasti membuat Dikha simpati dan berterima kasih kepadanya. walau pun tidak di ucapkan langsung dari mulut Dikha.

Di sebelahnya Dikha hanya diam sambil terus memegang Mouse yang ada di mejanya. 

"Rin aku sudah selesai, aku mau pulang dulu. Ada urusan. Ini bisa kamu matiin limitnya!" Ucap Deny dan langsung meninggalkan WarNet.

Sepontan Karin meletakkan tangannya diatas Mouse untuk mematikan Limit tang tersisa di komputer Deny tadi. tanpa sengaja Dia memegang tangan Dikha. 

Seketika Dikha menarik tangannya. 

"Ma..maaf Bu!" Ucap Dikha takut di marahin Karin.

"Tidak apa-apa! Jawab Karin dan langsung mematikan Limit di Meja Deny dari komputer Induk.

Wajah karin sedikit memerah dan ja tungnya sedikit tidak karuan saat tadi Dia memegang tangan Dikha.

"Sadar Rin jangan sampah mereka berfikir aneh-aneh tentang dirimu!" Gumam karin kepada dirinya sendiri.

"Oh ya Dik, kalau kamu mau besok pagi saya anter kamu ke kampus kami kalau kamu berniat melanjutkan kuliah di kampus kami!" Terdengar Suara jessica dari arah belakang Karin dan Dikha.

"Ada yang mulai lebih selangkah sepertinya!" Ucap Novia sambil menyengol tangan Indah dan melihat ke arah Jessica.

"Bukan begitu, Kalau memang Dikha bisa kerja sambil kuliah kenapa mesto harus di tunda!" Jawab Jessica mencoba menjelaskan.

Jessica memang tipe gadis yang perduli dengan orang lain. tapi di saat ini, Dia sebenarnya bemaksud ingin kenal lebih jauh kepada Dikha. mengingat Dikha yang sepertinya adalah anak yang sangat baik. karena pada saat di hina Deny dia bahkan tidak menunjukan raut wajah yang dendam.

"Besok pagi aku mesti jualan Koran kak,lalu siangnya aku mesti bekerja di gudang penampungan sampah!" Jawab Dikha mencoba untuk jujur.

Raut wajah ke empat wanit yang ada di sebelah Dikha tiba-tiba berubah.