"A..apa? Kamu kerja dari pagi hingga malam? Orang Tua kamu Ke mana?" Tanya heran Jessica.
Dikha hanya terdiam dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Karin dan kedua temannya yang lain ikut terdiam dan mendengar pertanyaan Jessica.
Dalam diam mereka juga ingin tau lebih banyak tentang Dikha.
"Apa kamu lagi ada masalah keuangan? sehingga kamu di usia seperti ini sudah bekerja siang malam?" Tanya lagi Jessica.
Sambil menarik nafas panjang dan lalu menghembuskannya kembali Dikha pun akhirnya menjawab pertanyaan Jessica.
"Kedua Orang tua aku sudah tidak ada kak, Aku harus membiayai ketiga adik-adik ku!" Jawab Dikha yang saat itu matanya langsung sedikit memerah karena teringat masa lalunya.
Sesaat itu Jessica langsung terdiam. Dia merasa menyesal telah bertanya seperti itu.
" Ma..maafkan aku?" Ucap Jessica karrna dia yakin pertanyaannya membuat Dikha sedih.
Novia dan Indah tidak berani mengucapkan apa-apa. mereka hanya Diam.
"Sudah Jess, Jangan layangkan Pertanyaan yang aneh-aneh!" Seru karin yang telah melihat raut wajah Dikha yang berubah sedih.
Dalam hati Karin dia sangat kagum dengan apa yang di lakukan Dikha. Ternyata Kehidupan yang di jalani Pria yang berada di sebelahnya sangatlah tidak mudah. akan tetapi melihat Dia di sini sudah membuktikan bahya Dia memang pria yang pantas untuk di perjuangkan.
"Rin aku dan Novia pulang dulu ya, Aku dan Novia ingin beli sesuatu dulu. takutnya yang jual tutup!" Terdengar suara dari Indah.
"Iya hati-hati. terimakasih ya sudah mau ke sini!" Jawab Karin dengan sedikit senyum kepada Novia dan Indah.
"Kami duluan ya Jess!" Tambah Novia dan langsung meninggalkan WarNet.
"Iya hati-hati di jalan!" Jawab Jessica sambil melihat ke arah ke dua temannya yang mulai pergi meninggalkannya.
Setelah beberapa lama, tepatnya setelah kepergian Novia dan Indah. keadaan WarNet semakin lama semakin sepi pengunjung. Mereka satu persatu pulang. karena malam semakin larut.
"Oh ya Dikh, Sepulang Kamu kerja apakah aku boleh mengantar kamu pulang gak" Aku ingin mengenal adik-adik kamu!" Ucap jessica bermaksud baik.
Mendengarkan perkataan Jessica, Karin mengepalkan tangannya.
"Apa-apaan jessica! apa Dia tidak malu mengatakan hal tersebut. Aku yakin itu alasannya saja untuk kenal lebih jauh dengan Dikha!" Gumam Karin sambil mengerutkan Alisnya.
"Adik-adik aku pasti sudah tidur kak, lagi pula tidak apa-apa kak. Aku bisa pulang sendiri.Maaf ya kak!" Jawab Dikha karena takut Jessica berfikir dirinya melarang jessica ke rumahnya.
Sedikit lega perasaan Karin setelah mendengar ucapan Dikha. dan senyum tipis pun sempat berada di bibir merahnya.
"Kalau begitu kapan aku bisa ke rumah kamu untuk melihat adik-adik kamu?" Tanya lagi jessica tak ingin menyerah begitu saja.
Kembali wajah kekesalan di wajah Karin.
" Aku ada di rumah dan berku.pul dengan adik-adik aku hanya sore hati saja kak. selepas pulang dari gudang jam 5 sore hingga aku masuk kerja lagi di Sini!" Jawab Dikha.
"Ya sudah Aku akan kerumah kamu besok sore. Nanti kita ke berangkat ke WarNet ini sama-sama!" Tambah Jessica dengan wajah sedikit senang.
"Iya Boleh kak, Nanti saya kasi Alamat lengkapnya!" Jawab Dikha karena tidak enak jika harus menolak.
Terlihat Kerutan di kening Karin.
"Aku juga ikut, Lagi pula aku harus tau di mana rumah Karyawan aku sendiri. agar kelak kalau kamu kerja sendiri , aku tidak perlu khawatir!" Sambung Karin.
"Huh Karin! Ganggu saja!" Gumam Jessica.
"Iya Bu," Jawab singkat dari Dikha.