Chereads / Setelah kepergian Ibu / Chapter 11 - Bab 11

Chapter 11 - Bab 11

Di sudut lain Karin melihat mereka dan matanya lebih sering tertuju ke arah Dikha. 

Dewi mengajari semua hal kepada Dikha, Beberapa hal yang dasar Dikha mulai memahami dan langsung paham dengan yang telah di ajari oleh Dewi.

Karena saat menjelaskan semuanya Dewi dan Dikha sering beradu pandang dan setiap mereka beradu pandan Dewi selalu langsung mengalihkan pandangan ke arah Monitor sambil gugup.

Dia merasa ada yang aneh dengan detak jantungnya setiap kali mereka beradu pandang. apalagi saat Dikha menatapnya dengan senyum di wajahnya. Hal tersebut membuat detak jantung Dewi menjadi tak karuan.

Di sisi lain Karin yang terus memperhatikan mereka dari tadi tanpa Dia sadari mengepalkan tangannya sendiri. 

" Perasaan apa ini, apa aku cemburu dengan Dewi?" Gumam Karin.

"Ini tidak masuk akal, Aku baru saja kenal dengan dirinya. Apa mungkin aku menyukainya? Ah... Ingat Karin Dia hanya karyawan dirimu!" Ucap Karin dalam hatinya seraya meyakinkan agar tidak menyukai karyawannya tersebut.

Tidak bisa di pungkiri, Wajah Dikha yang tampan dan pembawaan sikapnya yang dewasa membuat Karin sedikit kagum dengan dirinya. Dan Karin yakin bahwa Dewi pasti merasakan hal yang sama dengan dirinya.

Banyak hal dasar yang di ajari Dewi kepada Dikha, dan Dikha bisa memahaminya dalam sekejap.

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Terdengar Suara Adzan dari seberang jalan tepat di depan WarNet tersebut.

Dikha terdiam sejenak dan seketika itu dia langsung berdiri dari tempat duduknya dan langsung berjalan menghampirinya. Dewi yang berada di dekatnya tadi hanya terdiam sambil melihat ke arahnya tanpa mengatakan sepatah kata pun.

"Sudah Adzan Bu, Saya mw Izin ke Masjid dan langsung ke tempat kerja!" Ucap Dikha sambil meletakan kedua tangannya di belakang punggungnya.

"Iya tidak apa-apa, nanti malam jangan lupa kamu ke sini lagi. saya akan menunggu!" Seru karin dengan senyum manis ke Dikha yang sepertinya akan meninggalkan WarNet tersebut.

"Iya Bu!" Sambil menundukan kepalanya Dikha membalikan tubuhnya dan berjalan menuju Masjid yang ada tepat di seberang jalan di depan WarNet. Dia tidak menyadari kalau mata Dewi dan Karin terus saja melihat dirinya.

"Bukan hanya parasnya saja yang baik, ternyata Ahlaknya juga tidak kalah dengan Parasnya!" Gumam Karin dalam hati sambil terus melihat Dikha yang semakin lama semakin menjauh dan akhirnya menghilang dari pandangannya.

Setelah keluar dari WarNet Dikha langsung pergi ke Masjid dan akhirnya Masuk ke Masjid. Selang beberapa lama akhirnya Dikha keluar dari Masjid dan dia langsung pergi ke Gudang barang-barang bekas di mana dia akan mulai kerja.

Saat tiba di gudang, Dikha melihat Bu Nur melayani beberapa penjual barang bekas.

"Kamu sudah datang? sekarang kamu Timbang barang-barang yang masuk dan jangan lupa kamu catat lalu berikan kepada saya!" Ucap Bu Nur

"Iya Bu, Jawab Dikha yang saat itu langsung bergegas melakukan tugasnya. Hari itu bayak sekali penjual yang datang dan Dikha sendiri tidak sempat untuk duduk untuk beristirahat. hingga waktu berlalu dan mulai menunjukan jam 16:37. 

Dari kejauhan Bu Nur selalu melihat kegigihan Dikha dalam bekerja dan Diinya sedikit kagum dengan karakter Dikha.

"Anak ini sungguh rajin, tidak salah kalau aku menerimanya bekerja di sini!" Gumam Bu Nur sambil berjalan menghampiri Dikha.

"Sudah nak, sekarang waktunya kamu pulang, sisanya nanti Ibu urus sendiri. sebentar lagi Ibu akan tutup dan jangan lupa besok ke sini lagi. ini upah untuk kamu hari ini!" Ucap Bu Bur sambil memberikan Upah kepada Dikha.

"Baik Bu, terimakasih!" Jawab Dikha dengan kepala sedikit tertunduk sambil mengambil upah yang di berikan kepadanya. 

Setelah menerima uangnya Dikha pun memutuskan untuk langsung pulang. karena kegiatan hari ini lumayan melelahkan untuknya.