Pak Zul Mengerti mengapa Dikha tidak hadir membawa Walinya. dan semua murid pun sudah mengetahui juga. jadi tidak heran jika Pak Zul bersikap biasa dan tidak bertanya apa-apa kepada Dikha.
"Baiklah Semuanya untuk mempersingkat waktu kita langsung saja!" Ucap Pak Zul.
Semua Wali murid yang ada di kelas tidak ada yang berbicara. semuanya terfokus mendengarkan apa yang di ucapkan Wali kelas yang ada di depan kelas tersebut.
"Terima kasih untuk para orang Tua Murid yang sudah menyempatkan waktunya untuk pengambilan kelulusan. saya akan membagikan 3 nama dengan Nilai terbaik terlebih dahulu. dan yang lainya secara acak... untuk yang sudah Menerima Di perbolehkan untuk Langsung pulang"
Keadaan kelas semakin sunyi, dan murid-murid yang berada di luar semuanya menyimak dari jendela dan pintu kelas karena penasaran.
"Baiklah kita mulai dari nilai terbaik ke tiga, Atas nama Ahmad Arianto"
"Prok prok .. prok.." Suara tepuk tangan semua yang hadir.
Suara Riuh dari murid di luar kelas juga terdengar bahagia untuk Ahmad Arianto.
Wali dari Ahmad Arianto pun berjalan menuju depan kelas dengan senyum bangga terhadap prestasi yang di dapat anaknya.
"Yang selanjutnya nilai terbaik ke Dua, Atas nama Wudalandariiii!"
"Yeaaaahhhhh!" Triak salah seorang murid yang ada di luar di barengi dengan suara tepuk tangan yang lainnya.
Seseorang Wanita berdiri dari arah belakang Dikha dan berjalan melewati Dikha menuju kelas depan ke arah Pak Zul. hingga akhirnya meninggalkan kelas.
"Dan untuk Nilai terbaik Tahun ini, akan mendapatkan Bea siswa untuk melanjutkan pendidikannya ke pergurun tinggi..! Dia adalah...!!!"
Dengan Senyum yang lepas Pak Zul Menatap ke arah murid-murid yang ada di luar kelas.
Dikha Memejamkan matanyanya dan mengenggam kedua jarinya dengan kuat. berharap namanya di sebut.
Suasana kelas semakin Sunyi.
Masing-masing para wali pun berharap nama anak mereka di sebut. Akan tetapi para murid di luar hampir semuamata tertuju ke pada Dikha.
"1...2...3" Pak Zul berhitung.
"Dikhaaaa..!!" Pak Zul selaku Wali kelas dan teman-teman kelas Dikha serentak menyebut namanya sambil bertepuk tangan.
Kedaan dalam kelas penuh dengan tepuk tangan begitu pula di luar kelas.
Dikha sejenak diam dan matanya sedikit memerah, Dia tidak menyangka bahwa dirinya dapat melanjutan ke perguruan tinggi tanpa harus memikirkan biayanya.
Semua mata tertuju kepadanya.
"Dikha.. Sini Maju"! Ucap Wali kelas yang duduk di depan kelas dengan senyum lebar di wajahnya. senyum bangga kepada Dikha.
Perlahan Dikha bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri Pak Zul Karnaen.
"Selamat ya Dikha, kamu berhasil!"Ucap Pak Zul sambil menyerahkan selembar kertas kepada Dikha.
"Terima kasih Pak!" Jawab Dikha, Kemudian mengambil kertas tersebut dan Mencium tangan Pak Zul sebelum pergi keluar kelas menghampiri teman-tamannya.
Sesaat tiba di depan kelas teman-teman kelas Dikha yang Pria secara bersamaan memeluk Dikha sambil mengucapkan selamat.
Dikha memang terkenal dengan cueknya, akan tetapi tidak ada teman di kelasnya yang benci terhadapnya. itu di karenakan Dikha tidak pernah berbuat salah dengan mereka selama mereka mejalani belajar mengajar disekolah.
Satu per satu teman-teman kelas Dikha memberikan selamat kepada Dikha.
Begitu juga dengan Wulan.
"Selamat ya Dik...Nanti malam jangan lupa datang ke rumah! aku mengundang kamu datang ke acara aku nanti malam. Teman-teman yang lain sudah aku undang. Karena kamu telat tadi, jadi kamu sendiri yang belum aku undang!" Seru Wulan sambil tersenyum dan agak sedikit malu. karena ini pertama kalinya Dia bisa langsung bertatap Muka dengan Dikha.
"Insyallah ya ! Aku tidak berani janji, Aku mesti jaga adik-adik aku. jawab Dikha tidak ingin terlalu berja ji kepada Wulan. karena jika dia tidak bisa hadir nanti malam, Dia tidak akan terlalu mengecewakan Wulan yang telah mengundnagnya.
"Ya sudah Aku pergi dulu ya mau pulang, aku minta maaf dengan kalian semua jika nanti aku tidak bisa menghadiri acaranya!"
"Tidak apa-apa Dik! kami mengerti.. Cuma nanti kalau kami Reonian kamu harus datang!" Jawab salah seorang temannya.
"Iya harus datang!" sambung temannya yang lain.
"Iya..Akan aku usahakan!" Jawab Dikha dengan senyum sambil melanhkahkan kaki meninggalkan teman-temannya.
Semakin Jauh Dikha berjalan, entah kenapa Semakin Muram wajah Wulan. Acara yang di buat Wulan sebenarnya acara perpisahan dengan teman-temannya. dan terutama Dikha. Dia ingin Dikha hadir di saat Dia menggunakan Gaun yang indah.
Akan tetapi semua yang Dia harapka sepertinya tidak mungkin. kecil kemungkinan Dikha akan hadir. Mengingat keadaan Dikha sekarang dan bukan rahasia lagi buat teman-temannya.