"Kenapa kamu melakukan pekerjaan seperti ini nak..? apa kamu tidak Sekolah?" tanya wanita itu lagi sambil melihat Dikha.
Dikha tertunduk dan rasa tidak ingin bercerita tentang keadaan yang dia alami.
"Sa.. saya tidak tau harus melakukan kerjaan apa lagi bu.. Adik-adik saya belum makan.. dan saya masih sekolah Bu, besok pengumuman kelulusan! saya hanya ingin membelikan mereka makanan!"
Mendengar ucapan Dikha, wanita paruh baya tersebut mulai mengkerutkan alisnya.
"Orang tua kamu kemana?"tanya wanita tersebut.
"Ibu Sudah Meninggal beberapa Bulan yang lalu, dan Ayah pergi dengan istri barunya.. Sekarang tinggal saya dan adik-adik saya saja bu!" jawab Dikha sambil mengusap air matanya karna pertanyaan waita tersebut membuatnya teringat akan Ibunya.
Mendengar ucapan Dikha sontak wanita tersebut ikut sedih. bukan hanya karrna keadaannya. tapi mengingat baru tadi bertanya barang-barang apa yang bisa di jual di gudang tersebut. dan tanpa dia duga saat ini anak tersebut langsung datang membawa barang-barang yang telah dia dapatkan.
Itu membuktikan kalau anak ini bemar-benar berjuang untuk adik-adiknya.
"Mulia Sekali hati kamu nak, masih belum waktunya untuk kamu menangung beban sepertu itu!" ucap wanita tersebut sambil mengusap kepala Dikha.
Dikha hanya menunduk sambil sesekali mengusap air matanya.
Dia tidak tau kenapa bisa dia bercerita tentang kehidupan yang dia alami. Padahal wanita paruh baya tersebut belum dia kenali.
" Apakah saya bisa menerima Uang dari barang yang saya jual bu?" tanya Dikha, karena perasaannya semakin khawator dengan adik-adiknya.
"Oh iya, Ibu sampai lupa.. kamu tunggu di sini ya sebentar" ucap wanita tersebut dan kemudian meninggalkan Dikha sendiri di halaman gudangnya untuk masuk ke dalam mengambil uang untuk Dikha.
"Iya bu"! jawab Dikha sambil mengangukkan kepalanya.
Berselang beberapa lama, Wanita tersebut kembali keluar dan menghampiri Dikha. terlihat wanita tersebut membawa sesuatu di kantong pelastik yang ada di tangannya.
Saat wanita tersebut tiba di hadapan Dikha. Wanita tersebut memberikan kantong tersebut kepada Dikha dan Memberikan Uang sebagai bayaran barang Dikha tadi.
"Ini apa Bu,? tanya Dikha heran.
"Ini ibu ada sedikit makanan buat adik-adik kamu dan kamu jangan menolaknya" jawab wanita tersebut.
"Gak perlu Bu, saya sudah ada uang buat membelikan mereka makan!" ucap Dikha karena Mengira Wanita tersebut memberikan makanan karena kasihan setelah mendengar ceritanya.
"Ibu memberi adik-adik kamu, ibu tidak memberi kamu.. jadi harus kamu terima" Jawab ibu tersebut sambil tersenyum dengan Dikha.
"ta.. ta..tapi bu...!! Dikha sejenak diam.
"Terima kasih ya bu untuk Makanannya" sambil menundukan kepalanya.
"iya Sama-sama nak! ucap wanita tersebut.
Saat ingin membalikan tubuhnya untuk pulang Dikha kembali melihat uang yang tadi Dia terima.
Dikha sedikit heran dengan uang yang dia terima. Dia merasa uang yang Dia terima lebih banyak dari yang seharusnya Dia terima.
Dikha kemudian Balik bertanya kepada wanita tersebut. "Berapa harga yang harusnya saya terima dari barang-barang yang saya jual bu?" tanya Dikha kepada wanita tersebut.
"Sudah kamu terima saja Uang itu, Besok kamu pulang sekolah bantu-bantu ibu di sini dan itu upah kamu sementara.. ya sudah kamu pulang, adik-adik kamu pasti sudah menunggu kamu di rumah!" Ucap wanita tersebut sambil tersenyum.
" Yang benar bu? saya boleh bekerja di sini?" tanya Dikha dengan raut wajah senang.
"Iya nak!" Jawab wanita tersebut.
"Ya sudah kamu cepat pulang ke rumah, kasihan adik-adik kamu yang menunggu kamu di rumah!" seru wanita paruh baya tersebut.
" Iya bu, terima kasih banyak! saya pamit dulu bu, Asalamualaikum Wr. Wb!" seru Dikha sambil mencium tangan wanita paruh baya tersebut.
" Waalaikumsalam Wr. Wb. !" jawab wanita tersebut sambil tersenyum dan matanya terus melihat Dikha yang bergegas meninggalkan gudangnya dengan berlari.
Wanita paruh baya tersebut adalah Bu Nur aisyah, dan biasa di panggil Bu Nur oleh tetangganya. Bu Nur memang sosok Ibu yang dermawan dan baik hati. jafi tidak heran jika dia melakukan hal sebaik itu kepada Dikha.
Bu Nur melihat Dikha anak yang rajin dan mungkin pekerja keras. jadi tidak ada salahnya jika Dia menerima Dijha untuk bekerja dengannya di gudang tersebut.
Kembali lagi ke Dikha yang tadi pergi meninggalkan gudang untuk pulang ke rumahnya.