Chereads / Setelah kepergian Ibu / Chapter 3 - Bab 3

Chapter 3 - Bab 3

Melihat hari yang semakin gelap, Dikha bergegas mencari sampah lagi ke rumah-rumah. sesampainya di sebuah rumah dia melihat ada seorang wanita paruh baya dan Dikha pun menghampiri wanita tersebut.

"Bu, boleh saya minta izin untuk mencari barang-barang yg tidak terpakai di sekitar rumah ibu?"tanya Dikha.

Wanita tersebut melihat Dikha sambil berkata" Iya cari saja"! dengan sedikit senyum kepadaNya.

"terima kasih Bu!" seru Dikha

kemudian Dikha pun bergegas mencari apa yang dia butuhkan.

tak berselang lama, seorang memarkirkan Mobilnya ke bagasi rumah tersebut. saat pintu mobil di buka terlihat kaki yang sangat indah. dengan sepatu yang sedikit mengkilap.

"Asalamualaikum Ma!" terdengar suara lembut dari balik pintu mobil yang baru terbuka.

"Waalaikumsalam Wr. Wb,kamu sudah pulang Rin?" jawab wanita yang tadi memberi izin Dikha untuk berkeliling di area rumahnya. Nama anak dari wanita tersebut adalah Karin 

"Sudah Ma" jawab Karin sambil melihat heran seorang Pria yang sedang mencari sesuatu di tumpukan sampah di rumah mereka.

"Itu siapa Ma?" tanya karin. 

"Mama gak kenal sayang, kamu masuk mandi, habis itu makan dan lanjut istrahat"

"Iya Ma"! Jawab Karin sambil Matanya terus mengarah ke arah pungung Dikha yang sedang mencari sesuatu di tempat sampah.

Saat Dikha selesai Mencari apa yang dia inginkan, Dikha membalikan tubuhnya dan berniat untuk mengucapkan terima kasih kepada wanita yang telah mengizinkan dirinya tadi.

Dalam sekejap Karin Menghentikan langkahnya. Sambil Menyipitkan matanya. dengan mata terus tertuju kepada Dikha. 

"Terima kasih ya bu, Saya ingin kerumah lainnya dulu!" ucap Dikha sambil Tersenyum.

"Iya sama-sama, Hati-hati ya !" jawab wanita itu sambil membalas senyum Dikha.

Dari kejauhan Mata Karin tetap tertuju ke arah Dikha. Tanpa sadar Karin Ikut tersenyum melihat senyum yang keluar dari bibir Dikha. 

Karin melihat senyum yang teramat Manis dari Dikha. Dan tanpa Dia sadari, dia sudah sedikit rasa suka terhadap paras dan senyum Dikha.

Karin adalah anak yang cantik, yang tidak pernah melihat pria dari kekayaan. 

berselang beberapa saat, Dikha menghilang dari pandangan Karin dan karin pun masuk kedalam rumah.

Setelah beranjak dari rumah wanita yang tadi,Dikha mulai ke rumah-rumah lainnya. tidak terasa hari semakin gelap dan tiba waktunya untuk Dikha pulang.

Dia takut adik-adiknya khawatir kepada dirinya. sebelum pulang Dikha pergi ke Gudang barang bekas untuk menjual barang-barang yang di perolehnya tadi.

Sesampainya di gudang, Dikha terdiam dan raut mukanya menjadi sedih. Tak terasa air mata Dikha menetes di pipinya. 

"Bagaimana ini, bagaimana cara aku untuk membelikan makan untuk mereka?" gumam Dikha dalam hati sambil mengusap air matanya dengan lengan kanannya.

Melihat keadaan gudang yang tutup. Dikha memutuskan untuk pulang dengan keadaan sedih di wajahnya.

Dikha pun akhirnya membalikan tubuhnya menuju rumah.

Saat dirinya melangkah meninggalkan gudang tersebut. terlihat seseorang menggunakan motor berhenti di depannya. "Kamu anak yang tadikan?" 

Terdengar suara wanita paruh baya tepat di depan Dikha. Dikha mengangkat kepalanya sedikit dan melihat wanita tersebut kemudian mengusap lagi air mata yang ada di pipinya.

"Iya bu, saya masih bisa jual ini apa tidak bu"? sambil memegang barang yang dia bawa.

"Iya masih nak, Ibu Simpan motot dulu.. dan kamu tunggu saja di depan gerbang" sambil tersenyum kepada Dikha.

"Iya Bu!" jawab Dikha sambil menganggukan kepalanya.

Wanita paruh baya tersebut kemudian pergi menyimpan motornya melewati samping gudang yang sepertinya jalan masuk lain menuju gudangnya.

Tak berselang lama pintu gudang terbuka. "Sini masuk!" Ucap wanita paruh baya tersebut.

"Iya bu..!" jawab Dikha sambil melangkahkan kakinya ke dalam gudang.

"Bawa ke sini barang-barang yang ingin kamu jual biar bisa saya pilih dan timbang..!!" seru wanita tersebut.

Kemudian Dikha memberikan semua yang Dia bawa dan memberikan kepada wanita paruh baya yang ada di depannya.

Setelah menerima barang-barang yang Dikha bawa,wanita tersebut mulai memisahkan jenis-jenis barang sesuai jenisnya.

setelah di pilih, wanita tersebut menimbang masing-masing barang tersebut.

Setelah semuanya selesai di timbang,, Wanita tersebut tidak langsung membayar barang-barang tersebut. Dia perlahan menghampiri Dikha yang saat itu sepertinya sangat kelelahan.

"Kamu tinggal di mana nak?" tanya wanita tersebut sambil menghampiri kursi kecil yang ada di dekat Dikha.

"Saya tinggal di Jalan Sumatra bu..!" jawab Dikha.