"Iya sayang...!!" Sahut Dikha sambil mengangkat kedua tangannya dan senyum lebar ke arah anak kecil tersebut. Dikha mengahampiri anak kecil tersebut dan langsung mengendongnya seraya sambil mengajak bercanda.
Kesedihan Dikha sedikit Terobati Oleh tawa anak kecil tersebut. ya, anak kecil tersebut adalah Dimas adik Dikha yang paling bungsu. di situ juga ada kedua adiknya yang lain, yaitu Intan dan Risky.
Saat sedang asik-asiknya Dikha dan Dimas, " Kak Dikha, kakak pulang gak bawa makanan?" tanya Intan.
"Kalian Belum makan?" tanya Dikha.
"Belum kak, beras kita sudah habis...!!"jawab intan.
"Kalau gitu kalian tunggu di rumah sebenar ya, kakak keluar sebentar beli makanan?" oh ya kakak lupa, sambil menunggu kakak pulang, kalian makan dulu roti yang ada di lemari baju kakak."
"iya kak"! jawab Risky dan Intan beraamaan.
"Ya sudah kakak pergi sebentar, kalian jaga Dimas selagi kakak pergi dan jangan kemana-mana" ucap Dikha dengan wajah senyum kepada adik-adiknya.
"iya kak, jangan lama-lama ya kak?, hati-hati di jalan" Sambung Risky.
Dikha menangukan kepalanya sambil senyum tipis dan menurunkan Dimas yang tadi di gendongnya.
"Dimas di rumah dulu ya, kakak keluar sebentar beli makanan" ucap Dikha sambil mengusap kepala adiknya.
"kakak pergi dulu ya? da daaaahhh... sambil melambaikan tangan Dikha berbalik lagi pergi meninggalkan adi-adiknya sebelum sempat menginjakan kakinya ke dalam rumah.
"da daaaah kaaakk" sahut ketiga adiknya sambil melambaikan tangan mereka.
Dengan keadaan bingung, Dikha berjalan menjauhi rumahnya. Dia bingung bagaimana caranya mendapatkan uang tambahan agar dia bisa membelikan makanan untuk adik-adiknya.
sambil terus berjalan Dikha berfikir kerjaan apa yang dapat dia lakukan dan langsung bisa di ambil uangnya. dengan wajah yang semakin lama semakin sedih.
Tak lama berselang,Dikha sampai di sebuah gudang. Gudang tersebut di penuhi tumpukan barang-barang bekas.
Dikha perlahan berjalan meghampirigudang tersebut. terlihat beberapa orang sedang menimbang beberapa karung sampah dan kemudian di bayar oleh seorang Wanita paruh baya. yang umurnya kira-kira 34th.
Dikha berjalan menghampiri wanita tersebut. "Bu, sampah apa saja yang bisa di jual di gudang ini?" tanya Dikha sedikit takut. karna sebelum orang tuanya pergi, Dikha tidak pernah sama sekali melakukan hal tersebet.
"kaleng sisa, besi, tembaga, alat elektronik yang sudah tidak terpakai,kardus-kardus juga bisa, adek mau jual apa?" tanya wanita tersebut kepada Dikha.
"Belum tau bu, saya ingin coba cari dulu...!"jawab Dikha
Wanita tersebut melihat Dikha dari ujung kaki sampai kepalanya.sambil berkata "Iya, kalau sudah ada kamu kembali lagi ke sini". dengan raut sedikit kasihan kepada Dikha.
"Iya Bu, saya pamit dulu dan terima kasih sebelumnya. Asalamualaikum wr. wb!" ucap Dikha dan langsung membalikan tubuhnya untuk petgi meninggalkan gudang tersebut.
"Waalaikumsalam Wr. Wb" jawab wanuta tersebut dengan sedikit senyum di bibirnya sambil melihat Dikha yang berlari menjauhi gudangnya.
Dikha merasa sangat senang saatitu. Dia berfikir hanya dengan mengumpulkan barang-barang sisa dia bisa mendapatkan uang untuk adik-adiknya.
setelah beberapa lama, Dikha tiba di suatu tumpukan sampah. Dia berlati menghampiri tumpukan sampah tersebut.
Dikha mulai mencari sampah-sampah yang bisa di jual di gudang yang tadi dia datangi. setelah beberapa lama Dikha mencari akhirnya dia berhasil mendapatkan beberapa kaleng dan kardus yang dia kira masih bisa dia jual.
kaleng-kaleng yang dia dapat,dia masukkan kedalam kantong plastik. dan kardus dia ikat. setelah selesai, Dikha mencari ke tempat sampah lainnya. dan begitu seterusnya. akan tetapi yang dia dapatkan sepertinya masih belum cukup.
akhirnya dia berfikir untuk mencari ke setiap rumah-rumah.