Chereads / Istri CEO Klub Bola / Chapter 16 - Rencana

Chapter 16 - Rencana

"Jadi begini, Kak Rafli. Kakak kan punya konten masak-masak. Aku tuh pengen masakin makanan bergizi terus kita berdua jelasin manfaatnya makanan itu dari sisi medis atau ilmu gizinya gitu lah, kak," jelas Bulan.

"Hm.. Menarik juga idenya. Jadi konten masak-masaknya di channelnya siapa?"

"Channel kakak aja. Nanti penjelasan ilmiahnya di channel kami."

"Yayaya," respon singkat Rafli.

"Jadi, gimana, kak?" tanya Bulan.

"Boleh.. Boleh.. Tapi dimana dan jam berapa kita mulai besok?" jawab dan tanya balik Rafli.

"Kalau jam berapa sih bisa besok siang atau besok sore mulai jam empat. Kalau soal tempat, bisa di kantin klub, pasti lengkap peralatannya, sisa beli bahan-bahannya."

"Oke.. Oke.. Gimana menurut kamu, Gin? Dari tadi diam aja."

"Aku sih setuju-setuju aja, kak. Soalnya ini semua keinginan dan idenya Bulan, aku cuma ngikut."

"Oh, begitu."

"Iya, kak."

"Kalau begitu, nanti saya diskusikan dulu sama tim mengenai waktunya kapan bagus."

"Tapi, tetap besok kan, kak?" tanya Bulan memastikan."

"Iya besok, In syaa Allah. Nanti malam aku kabari fixnya besok jam berapa."

"Makasih banyak, kak. Kalau bisa kabari Kak Gina aja, supaya kalian bisa tambah dekat. Hehehe."

"Apaan sih kamu dek. Hm.. Kami balik ke kantor dulu ya, kak, daripada anak ini tambah ngawur."

"Oke. Kalian semangat ya kerjanya."

"Iya, kak. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

***

Sementara itu, performa klub Glory United FC di bawah arahan Coach James sangat memukau. Mereka berhasil menyapu bersih kemenangan di tujuh laga terbaru sehingga klub bertengger di posisi puncak klasemen sementara. Suasana tim pun menjadi semakin kompak, solid, dan harmonis.

Rentetan kemenangan itu membuat coach Feri pun tampak selalu ceria ketika berada di rumah. Moodnya selalu stabil dalam keadaan bagus. Terlebih lagi, setiap kemenangan menghasilkan bonus melimpah dari manajemen.

Bonus-bonus itu akan ditabung agar Coach Feri sekeluarga bisa pergi liburan setelah semua kompetisi musim ini berakhir. Mereka berencana akan berlibur ke Bali lalu ke New Zealand.

***

"Ayah.. Butuh berapa poin lagi klub kita promosi ke Liga Satu?" tanya Gina.

"Butuh satu poin lagi, nak," jawab Coach Feri.

"Kalau untuk juara, berapa poin lagi, yah?"

"Tujuh poin lagi, nak. Itu bisa lebih cepat kalau peringkat dua yang sekarang bisa kita kalahkan minggu depan."

"Oh, begitu. Aamiin Ya Allah."

"Aamiin Ya Allah. Hm.. Kalau kamu nak, gimana sekarang pekerjaanmu?"

"Alhamdulillah, akhir-akhir ini tidak terlalu berat, yah. Apalagi anggotanya Gina semuanya bagus kerjanya."

"Alhamdulillah. Tapi, jangan terlalu ngandalin anggota ya, nak."

"Iya, yah. Semua masih terkendali dalam kontrolnya Gina, kok."

"Alhamdulillah kalau begitu."

"Iya, alhamdulillah, yah. Hm.. Gina mau cerita, yah."

"Cerita apa, nak?"

"Jadi gini, yah. Akhir-akhir ini kan Gina sama Bulan itu lagi rajin bikin konten Youtube."

"Emang iya? Kok ga ngasih tahu ayah?"

"Awalnya cuma iseng, yah. Itu sebenarnya keinginannya Bulan. Gina cuma bantuin."

"Lalu? Sudah banyak subscribernya?"

"Alhamdulillah sudah mau dua puluh ribu sih, yah."

"Alhamdulillah. Lumayan banyak lho itu."

"Iya, yah. Terus.. Besok ini Gina sama Bulan mau collab sama Rafli.

"Tunggu dulu.. Emang konten kalian tentang apa?"

"Edukasi kesehatan, yah. Tapi, besok itu rencananya kita mau masak-masak makanan bergizi, nanti Gina sama Bulan yang jelasin apa saja manfaatnya."

"Yayaya.. Bagus banget itu konsepnya, nak. Pasti ayah nonton nanti kalau sudah jadi videonya."

"Nonton sekarang juga dong, yah, video-video yang sudah Gina upload."

"Nanti ya, nak, ayah lagi nunggu tamu nih."

"Tamu? Siapa?"

"Ada teman tim ayah dulu waktu main di klub Sulawesi FC."

"Oh, yayaya. Ibu di kamar ya?"

"Iya, nak, katanya lagi kecapean seharian ngurusin rumah."

"Oh, begitu. Hm.. Gina ke kamar dlu ya, yah, mau istirahat."

"Iya, nak, sholat isya dulu sebelum tidur, kalau bisa ngaji juga."

"Iya, yah, In syaa Allah."

***

Setelah sholat isya dan mengaji, Gina telponan dengan Bulan tentang kepastian rencana collab dengan Rafli.

"Sudah ada kabar dari Rafli, dek?"

"Belum ada, kak. Biasanya kan kakak yang dihubungi Kak Rafli."

"Belum ada, dek."

"Ternyata Kak Rafli sekarang lagi live di tv nih, kak."

"Oalah. Tapi, semua bahan sudah kamu beli, dek?"

"Alhamdulillah sudah semuanya, kak."

"Alhamdulillah. By the way, kakak boleh nanya sesuatu ga?"

"Nanya apa, kak?"

"Gimana hubungan kamu dengan Juan sekarang? Lanjut ga?"

"Kok kakak tiba-tiba nanya itu?"

"Gapapa, lagi kosong dan pengen kepo aja. Hahaha."

"Aku sama Juan ga ada apa-apa, kak. Sudah lebih dua bulan juga tidak chatan."

"Oh, begitu. Tapi, kamu sempat baper sama dia?"

"Pernah sih dikit. Tapi, ya selewat aja."

"Yayaya."

"Kakak suka ya sama Juan? Terus Ferdi dan Rafael gimana?"

"Buset langsung tiga nama."

"Hehehe. Maap kak, malah jadi kepo balik."

"Juan kan punya kamu, terus Ferdi ga ada apa-apa terus ga pernah chatan juga. Rafael minggu lalu dua kali chat nanya apa kabar tapi aku cuekin aja."

"Kalau begitu, kakak sama Kak Rafli aja."

"Kamu kenapa pengen banget kakak sama dia?"

"Menurut Bulan, kakak sama Rafli itu cocok banget. Feeling aja sih ini. Hehehe."

"Ga mau ah, dia kan suka genit sama artis-artis cewek di tv."

"Belum tentu juga aslinya begitu, kak. Pernah ga kak Rafli genit ke kakak?"

"Mana berani dia, apalagi dia tahu kakak ini anaknya Coach Feri."

"Iya sih, tapi feeling Bulan sih.. Setelah kita collab sama dia, dia pasti berani sama kakak dan Bulan dukung itu. Hehehe."

"Hm.. Jujur ya, kakak heran deh. Kenapa kamu semangat banget deketin kakak sama Rafli."

"Kan Bulan tadi udah bilang, kak. Kakak tuh cocok, pas, serasi sama Kak Rafli. Kalau Bulan cocok sama adik sepupunya Kak Rafli. Hehehe."

"Siapa?"

"Ada deh, kak."

"Hm.. Jadi itu toh alasan kamu. Nanti kakak bilang ke Rafli tentang ini."

"Iya, kak. Bilangin aja. Siapa tahu terbuka jalan buat Bulan jodoh sama adik sepupunya. Kakak juga dapat pahala jadi mak comblang."

"Yayaya. Hm.. Kakak tidur duluan ya. Udah ngantuk banget nih."

"Iya, kak."

"Oh iya, kalau bisa malam ini pasti semua bahan yang sudah kamu beli sudah siap kamu masukin ke mobilmu besok."

"Iya siap, kak."

"Okelah. Bye. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh."

***

Setelah sholat subuh, Gina mengecek hpnya dan ternyata ada chat dari Rafli. "Sorry chat tengah malam. Sorry juga baru ada kepastian tentang collab. In syaa Allah, kita mulai collab jam 4 sore. Aku ke kantor besok sudah sholat Dzuhur. Tolong kabarin juga ke Bulan."

Gina langsung membalas chat itu. "Baik, kak. Kabarin ya kalau kakak sudah ada di kantor."

***