Sudah sebulan, Raffi jarang datang ke kantor karena sibuk mengurusi kanal Youtubenya dan mulai aktif kembali mengisi acara di berbagai stasiun televisi swasta. Pihak perusahaan pun tidak mempermasalahkan hal itu karena sudah tahu resikonya sejak awal dan sudah tertuang di kontrak kerja kedua pihak. Namun, terkadang hal itu memperlambat kinerja klub terutama soal penjualan dan perekrutan pemain untuk musim depan.
Pak Deddy William meminta Rafli mulai awal bulan depan untuk lebih sering ke kantor karena tugasnya yang sangat vital untuk keberlangsungan serta progres klub ini di musim depan. Visi misi sang pelatih kepala bisa saja terhambat apabila Rafli tidak menjalankan tugasnya dengan baik.
***
"Eh dek.. Si Rafli akhir-akhir ini jarang keliatan di kantor. Kemana ya dia?" tanya Gina ke Bulan.
"Ehem.. Cie nyariin. Hehehe," respon Bulan meledek seniornya itu.
"Aduh.. Enggak nyariin, cuma baru nyadar aja si Rafli ga pernah keliatan lagi di kantor."
"Yayaya.. Kakak ga pernah nonton tv ya?"
"Engga pernah lagi sih. Kenapa emang, dek?"
"Kak Rafli itu sekarang aktif di tv lagi. Terus Youtubenya juga jalan terus kontennya."
"Oh begitu. Pantasan."
"Iya, kak. Eh kak.. Aku punya ide, gimana kalau kita collab Youtube sama Kak Rafli? Lumayan pansos. Hehehe."
"Hm, gimana ya.. Belum tentu dia mau collab sama kita, apalagi subscriber kita masih sedikit banget. Kalaupun mau, kakak juga belum kepikiran konten apa yang bagus."
"Coba aja dulu, kak. Kakak kan dekat sama dia."
"Hah? Dekat apaan?"
"Iya, kan kakak sering chatan sama dia.
"Mana ada. Saya sama dia chatan itu cuma satu kali, waktu dia minta disave nomernya. Itu doang."
"Masa sih, kak? Coba Bulan lihat hape, kakak. Hehehe."
"Nih.. Cek aja kalau kamu ga percaya," respon Gina sedikit kesal sambil menyodorkan hpnya ke Bulan.
"Ga usah, kak, Bulan bercanda doang."
"Daripada bercanda mulu, mending kita makan."
"Okelah, kakak yang traktir ya."
"Tenang, tapi minggu depan gantian ya. Hahaha."
***
Setelah berbicara dengan Pak Deddy, Rafli pun mulai aktif kembali di kantor klub. Itu artinya juga job keartisannya di tv sedang tidak padat. Namun, peralatan dan tim Youtube channelnya selalu mengikutinya. Ini membuat Bulan semakin berkeinginan dan berharap bisa segera collab dengan Rafli.
"Aku ada ide nih kak," ucap Bulan ke Gina.
"Ide apaan, dek?" tanya Gina.
"Ide konten Youtube kalau kita bisa collab sama Kak Rafli," jawab Bulan.
"Coba gimana ide kamu."
"Jadi gini, kak.. Kak Rafli kan punya konten masak-masak. Aku pengennya kita masak makanan bergizi terus kita jelasin manfaatnya dari segi medis sesuai ilmu kita, kak."
"Bagus juga. Tapi, pertama.. Kamu emang bisa masak? Kedua.. Kamu paham banget soal gizi?"
"Kalau masak sih bisa tapi ga jago-jago banget. Kalau soal ilmu gizi kan ada kakak yang bisa bantuin aku. Hehehe."
"Hm.. Menarik sih ide kamu. Tapi, pertanyaan utamanya, dia mau ga collab sama kita?"
"Ya kita coba lah kak."
"Hm. Oke. Nanti malam kita chat dia tentang ini. Gimana?"
"Oke, boleh, kak."
***
"Selamat malam, Kak Rafli. Bulan pengen banget collab Youtube sama kakak. Boleh ga, kak?" isi chat Gina ke Rafli. Rafli baru membalasnya dua jam kemudian. Untungnya, Gina belum tertidur.
"Sorry baru balas. Gina punya channel Youtube? Kenapa dia ga chat langsung?"
"Channel kami berdua sih, kak, channel edukasi kesehatan gitu. Bulan juga chat kakak, coba cek aja."
"Oh, gitu. Wait, aku cek dulu ya."
"Jadi, boleh, kak?"
"Boleh, tapi kapan kalian bisanya?"
"Kita ikutin jadwal kakak aja. Kakak kan artis sibuk. Hehehe."
"Lusa aja, gimana? Mumpung ga sibuk banget nih."
"Wah boleh tuh. Aku koordinasi dengan Bulan dulu."
"Oke. Kabarin ya."
"Oke, makasih, kak.
"Sip, sama-sama."
***
Keesokan paginya, saat perjalanan menuju kantor, Bulan yang kali ini nebeng di mobilnya Gina bertanya tentang rencana kolaborasi mereka dengan Rafli.
"Kak Rafli sombong banget ya, tadi malam dia cuma read chatku."
"Serius chatmu cuma diread?"
"Iya, kak
"Ah masa? Soalnya tadi malam aku chatan sama dia tentang rencana kita. Dia mau collab sama kita."
"Serius kak Rafli mau?"
"Iya serius, dia maunya besok. Kamu bisa ga?"
"Bisa ga bisa, harus dibisakan, kak. Hehehe."
"Okelah. Kalau misalnya kita ketemu Rafli nanti di kantor, kita bicarakan lebih lanjut konsepnya."
"Oke, kak. Saya tahu dimana tempat nyantainya Kak Rafli di kantor, nanti saya kesana."
"Emang dimana?"
"Ada itu gazebo dekat kantin, kak. Dia sering disitu duduk-duduk."
"Oh, yayaya. Kabarin kakak kalau kamu mau nyamperin dia."
"Oke siap, kak."
***
Gina dan Bulan menemui Rafli di gazebo dekat kantin setelah mereka makan siang.
"Kak Rafli.. Kenapa chatku diread doang tapi chatnya Kak Gina kakak balas?" tanya protes Bulan ke Rafli.
"Iya, itu sengaja karena isi pesan kalian kan sama terus kebetulan saya lebih duluan buka chatnya Gina."
"Oh, begitu. Bukan karena lebih spesial Kak Gina buat kakak? Hehehe."
"Hus.. Maaf ya, Kak Rafli, Bulan memang suka bercanda," tegur Gina ke Bulan.
"Tidak apa-apa, karena betul juga yang Bulan bilang. Hahaha," respon canda Rafli.
"Nah lho, benar kan kata Bulan."
"Santai.. Santai.. Saya juga cuma bercanda, kok. Hm.. Jadi gimana nih konsep collab kita besok?"
"Bulan.. Silakan jelaskan."
***