Chereads / Lelaki Bayaran dari Saudara Ku / Chapter 27 - Wanita Pebisnis

Chapter 27 - Wanita Pebisnis

"Barang baru lagi?" tanya Jean. Ia kini sudah meletakkan kotak berisi revolver mahal itu di dalam sebuah ruangan yang memiliki penjagaan laser dan cctv otomatis yang akan menembakkan senjata langsung bila ada sosok yang tak dikenali masuk ke dalam ruangan itu.

Ini tidak seperti yang di film yang bila ada seorang penjahat dengan menggunakan topeng sintetis yang menyerupai wajah seseorang maka alat scan itu akan otomatis memperbolehkan orang masuk.

Kalau dalam keamanan di dalam ruangan pribadi milik Alyosha itu, ada sistem keamanan berupa pemeriksaan sampel darah. Tidak ada scan sidik jari atau scan kornea mata. Langsung diperiksa DNA nya melalui darah yang akan diambil sedikit oleh alat pemeriksa keamanan itu. Dan bila sampel darahnya cocok DNA asli dari orang yang dikenali sebagai penghuni rumah itu, maka sistem keamanan tersebut akan memperbolehkan orang itu untuk masuk ke dalam ruangan tersebut.

Cukup berguna untuk menjaga rumah kita bile rumah kita dipenuhi dengan barang berharga selangit. Yang satu barang saja harganya bisa lebih mahal dari seluruh organ tubuh kita apabila dikalkulasikan.

Sayangnya di rumah kita tidak ada barang semahal itu, jadi kita tidak perlu memasangnya di rumah kita. Harga alat keamanannya saja juga jauh lebih mahal daripada harga organ tubuh lengkap sepuluh orang manusia apabila dikumpulkan. Jadi tidak perlu repot-repot untuk membeli barang tersebut.

"Saya kira akan dijual lagi," ucap Jean. Tanpa menerima jawaban dari bos nya itu, ia sudah tau bahwa barang tersebut akan menjadi koleksi Alyosha saja.

Alyosha orang yang cukup perhitungan pada sebuah keuntungan, meski di dalam bisnis gelap pasti ada yang namanya kecurangan, asalkan keuntungannya tidak kurang dari seribu dolar perbagian barang yang ia jual, maka itu tidak masalah.

Bayangkan saja, ia Untung seribu dolar untuk satu bungkus kecil narkoba bentuk bubuk, maka bila ia menjual tiga ratus bungkus dalam sekali transaksi ia sudah bisa menghabiskan malamnya di dalam hotel mewah yang seringkali di datangi oleh bintang film Hollywood ternama.

Jadi bagi Alyosha, tiga juta dolar itu sebenarnya hal yang kecil. Untuk mengoleksi satu atau dua buah benda seharga jutaan dolar takkan membuatnya rugi. Ia juga tahu, bahwa selama ini, para tikus tengik yang bekerja di bawahnya juga menyelundupkan beberapa barang milik Alyosha. Tapi Alyosha acuh tak acuh seakan tidak tahu, yang penting kinerja mereka sesuai dengan keinginan Alyosha selebihnya itu urusan mereka sendiri.

Karena uang itu akan kembali lagi pada Alyosha.

Tentu saja, Alyosha tidak pernah bodoh dalam menjalankan bisnisnya, ia membiarkan para bawahannya yang tidak setia itu untuk mencuri sedikit barang miliknya. Kemudian dengan sedikit sentuhan manipulasi keadaan Alyosha bisa mendapatkan uang itu kembali.

Sistem keamanan di suatu negara itu jarang yang bisa dikatakan bersih. Pasti banyak jaringan yang mengarah ke sindikat bisnis gelap. Para pejabat di negara sebagian merupakan orang-orang yang terkait dengan para pebisnis gelap atau ilegal. Mereka saling memanfaatkan keuntungan, dengan memakai kekuatan jabatan dan peran dari rekannya yang menjabat sebagai petinggi negara, seorang mafia bisa membuat uang yang mengalir menjauhinya kembali lagi pada dirinya sendiri.

Ketika anak buah Alyosha menyelundupkan barang yang dijual oleh Alyosha, di saat hendak melintasi sbeuah perbatasan wilayah maka mereka akan menyuap para petugas keamanan yang mau menjamin bahwa barang mereka akan lolos sampai ke luar daerah tersebut. Namun bayaran yang mereka terima juga tidak sedikit, pastinya orang-orang yang menyelundupkan barang itu akan mengeluarkan biaya yang besar demi dapat melintasi perbatasan tersebut tanpa ditangkap kepolisian.

Namun uang itu akan dibagi dua antara penguasa bisnis ilegal di wilayah tersebut.

Dan Alyosha sudah memiliki akses untuk menguasai dua belas negara besar di tiga benua.

Bayangkan betapa besarnya cakupan kekuasaan wanita yang satu ini.

Pantas saja dia semakin kaya setiap harinya.

Namun nampaknya kekayaan tidak akan membuat seseorang selalu bahagia bila tubuh sedang mengalami yang namanya gejala penyakit.

"Saya akan memanggilkan Dokter pribadi anda, Tuan." Jean sudah bersiap untuk menghubungi dokter pribadi Alyosha. Namun Alyosha tahan, dia saat ini sedang tidak ingin berhubungan dengan yang namanya Dokter atau barang-barang medis.

"Tapi anda terlihat kurang sehat, Tuan," ujar Jean. Kondisi Alyosha kali ini memang tidak terlihat baik. Bahkan wajahnya nampak sedikit lebih pucat daripada biasanya.

"Apa anda sudah merasa kurang enak saat berada di kapal bersama Dobberg?" tanya Jean. Ia khawatir kalau Alyosha diracuni oleh seseorang yang sengaja mengincar Alyosha.

"Tidak, sebenarnya ini sudah terasa sejak pagi tadi. Aku merasa mual dan selalu ingin muntah. Dan saat aku minum Vodka dan Gin yang ada di situ, aku merasakan nyeri pada perut ku," tutur Alyosha.