"Ayo Cle!" Tatu menyeret paksa Cleo. Dia mewaspadai gerak-gerik Laksamana yang terbilang ekstrem dalam mendekati gadis-gadis.
"Aduh, kamu kenapa sih Tu? Aku diseret-seret begini. Aku belum menagih dia untuk membayar lidi-lidian itu," omel Cleo yang berjalan terseok-seok akibat langkah Tatu yang panjang dan cepat.
Tatu melepaskan tangan Cleo begitu mereka tiba di taman kampus. Di kolam ikan dengan air mancurnya yang terkenal sebagai tempat menongkrong mahasiswa.
Cleo manyun seketika. Bibirnya mengerucut karena dua orang memperlakukannya seenak hati. Tatu dan … Laksamana.
"Kamu kenapa enggak kabur aja sih Cle … kan aku bilang, jangan dekat-dekat sama Laksa," erang Tatu frustrasi.
Cleo memandanginya aneh.
"Memang kenapa sih? Dia baik kok. Kami tadi mengobrol doang," tuturnya mencoba untuk menenangkan sahabatnya.
Tatu menatap Cleo tak percaya. "Apa kamu bilang? Baik? Sejak kapan seorang Laksa jadi baik sih? Kamu sakit? Perlu ke dokter?"
Cleo dengan polosnya menyentuh dahinya sendiri lantas menggeleng saat mendapati suhu tubuhnya masih normal. "Aku sehat kok."
"Oh Jesus! Help me now!" pekik Tatu merasa gemas.
Sementara mereka tak menyadari kalau ada dua pria yang menghampiri mereka. Saat sudah dekat, barulah Cleo menyadarinya. Dia ingin memberitahukan Tatu tapi gadis itu terus berbicara tanpa mau tahu.
"Kamu tau? Laksamana itu playboy kelas kakap! Oh bukan kakap tapi tuna! Sepak terjangnya mantep! Kalau kamu jadi korbannya gimana? Putus terus patah hati? Kamu enggak ada harapan hidup! Mantan-mantannya aja pada aneh! Ada yang drop out! Ada yang menghilang! Aku enggak mau kamu terbuai sama bujuk rayu dia Cle!"
Tatu masih berapi-api saat menjelaskan situasi seorang Laksamana.
Laksamana yang mendengarnya pun menyeringai, dia bersedekap, berdiri arogan. Sementara pria di sampingnya terkekeh tanpa suara, menertawakan Laksamana yang sedang dihina habis-habisan oleh gadis yang dia sukai itu.
"Tapi Tu …."
"Enggak ada tapi-tapian! Kamu itu belum kenal cowok, Cle. Kalau kamu mau pacaran, aku cariin deh cowok baik-baik asal enggak Laksamana!" pekik Tatu.
"Memangnya kenapa kalau gue?"
Deg!
Tatu menoleh ke belakang, menatap horor pada dua pria yang berdiri tak jauh darinya. Cleo meringis. Dia berbisik, "aku tadi mau kasih tahu kamu, kalau orang yang kamu gosipkan ada di sini."
Tatu mencubit gemas tangan Cleo. Dia tak bisa berkutik lagi.
"Jadi lo yang menyebar fitnah itu? Apa lo bilang? Playboy? Tau dari mana lo? Apa jangan-jangan lo juga salah satu cewek yang gue tolak terus frustrasi makanya lo gosipin gue yang enggak-enggak?" cecar Laksamana dengan penuh nada arogan, memojokkan Tatu tentunya.
Cleo masih diam, memandangi Tatu dan Laksamana bergantian.
Elang, yang sedari tadi diam pun menepuk bahu Laksamana. "Calm Bro, lo bikin takut cewek gue," kekehnya.
Tatu terbelalak mendengarnya. "Apa? Cewek lo? Najis tau! Cuih!" Dia berpura-pura meludah karena merasa kesal dengan pria yang satu genk dengan Laksamana itu.
"Ssst! Jangan begitu," bisik Cleo menegur.
Elang tertawa, "hahaha! Enggak apa-apa, gue biasa kok digituin. Emang tanda sayangnya Tatu sama gue begitu kok."
Tatu mengepalkan tangannya erat, merasa kesal sendiri. "Ngapain lo pada ke sini? Gue gosipin lo juga hak gue!" ketus Tatu.
Elang memandang Laksamana lama, lantas tersenyum. Lalu dia berucap pada Cleo sambil menarik tangan Tatu secara paksa.
"Gue pinjam sohib lo dulu ya, Cantik?"
"Eh, eh? Lo mau bawa gue ke mana?! Cleo gimana?!" Dia berteriak, berusaha lepas namun tak bisa. Yang ada Elang menyeretnya menjauh.
Cleo pun ikut takut. Dia was-was. Lantas bertanya kepada Laksa. "I--itu, Tatu mau dibawa ke mana?" tanyanya.
Laksa terkekeh geli, "mau diculik."
Mata Cleo membulat. "A--apa? Diculik?! Kamu kok biarin begitu aja sih? Kenapa kamu enggak cegah teman kamu itu?!" pekiknya semakin panik.
Laksamana menjadi gemas sendiri, dia tak menyangka kalau gadis yang ada di hadapannya sepolos itu.
Lantas tangannya spontan mengusak pucuk kepala Cleo saking gemasnya. Menundukkan sedikit tubuhnya agar sejajar dengan Cleo.
"Enggak apa-apa kok. Elang mau ngomong empat mata sama Tatu, percaya sama gue. Dia enggak akan menyakiti cewek yang dia suka."
Deg!
Dadanya mendadak berdebar keras saat Laksa mengusap kepalanya.
"Ayo, gue traktir mi ayam." Laksa mengajak Cleo untuk ikut dengannya.
Dia yang memberitahukan keberadaan Tatu pada Elang. Salah satu cara agar dirinya bisa berbicara lebih lama dengan Cleo. Yaitu membawa pengganggu yang sangat anti untuk didekati oleh Tatu.