Chereads / Love Trap by Hot Model / Chapter 28 - Kembali Diam-Diam

Chapter 28 - Kembali Diam-Diam

Cleo mengambil napas perlahan. Wajahnya masih memerah dengan suara detak jantung yang tidak baik-baik saja. Bagaimana bisa Laksamana menariknya tiba-tiba dan mencium paksa seperti barusan?

Ah, tapi kalau mengingat beberapa kejadian yang lalu rasanya kejadian ini seharusnya sudah masuk hal yang wajar. Wajar dalam lingkup manusia sekelas Laksamana memang agak mengerikan.

"A – aku akan kembali," ucap si gadis gugup. Entah kenapa hari ini ia merasa lemah sekali. Mudah didominasi walaupun bukan seperti itu maksudnya.

"Gue yakin Tatu enggak sadar lo menghilang. Teman lo itu lebih mencintai film, lo tau itu."

Laksa membereskan kerah kemejanya yang sedikit berantakan. Cleo menariknya terlalu kencang tadi. Beruntung ia tidak kehabisan napas dan melepas pagutannya lebih dulu. Bisa diolok setelahnya.

Di depannya di gadis hanya terkekeh pelan, lebih malu dari pada dia yang tadi terpaku akibat ciuman panas Laksamana. This is the first time for here. Wajahnya ikut memanas. Agak takut ketika membayangkan Tatu yang marah telah ditinggal, apalagi membuatnya sebal. Bisa bahaya, serius. Tapi terlepas dari rasa takut Cleo kepada Tatu, Cleo cukup menikmati adegan tadi juga. Agak terburu-buru, kasar, tapi kalau dipikir lagi boleh juga.

Astaga, Cleo, sebaiknya kembali sekarang juga ke samping Tatu sebelum wanita itu berubah menjadi harimau dadakan.

"Tatu akan marah kalau aku meninggalkannya. Aku sudah berjanji untuk menemaninya malam ini," kata Cleo. Gadis itu tentu saja masih memikirkan temannya satu itu.

"Oke, oke. Lo boleh kembali. Asal lo tau saja, gue enggak akan pergi juga."

Cleo mengernyit heran. Seharusnya Laksamana memiliki alasan lebih banyak untuk pergi dari sini daripada menunggunya yang mungkin saja baru akan selesai empat jam lagi, tentu saja kalau ditambah berbelanja dan berfoya-foya.

"Kalau Tatu marah?"

"Gue akan membawa pawangnya, Sayang. Ya sudah kalau mau kembali dulu. Setelah itu gue mau menjemput lo."

Cleo mengangguk setelahnya. Melepas genggaman tangannya pada Laksamana sebelum berjalan memasuki studio sambil meraba dinding karena suasana yang gelap.

Beruntung prediksi Laksamana beberapa menit lalu benar. Tatu masih asyik menonton film yang ditayangkan dengan kaki yang ditekuk ke atas. Matanya masih fokus menatap layar besar yang sedang menayangkan film.

Karena Tatu tidak merasakan Cleo yang baru saja duduk, maka Cleo bisa bernapas lega. Gadis itu mengambil pop corn yang ditaruh di antara tempat duduknya dan Tatu. Mengunyah dengan santai sambil menikmati rasanya.

Bukan film yang membuat Cleo tersenyum sendiri sekarang karena adegan yang ada di film sama sekali tidak membuat bersemu. Cleo tersenyum karena mengingat kejadian beberapa menit lalu. Bagaimana Laksamana yang terlihat begitu menginginkannya. Wah, Cleo suka sekali dipuja begitu. Rasanya mendebarkan, sungguh.

"Hei, film sudah selesai. Kenapa kau tersenyum sendiri seperti orang berhalusinasi seperti itu?"

Cleo menoleh kaget. Pertanyaan sarkas Tatu barusan malah membuatnya tersenyum kembali. Saat ini rasanya Tatu ingin tenggelam dulu. Ia takut temannya kerasukan hantu film dan berubah menjadi aktris dadakan.

Pun Tatu tidak peduli. Ia memakai kembali sepatunya dan mengikat talinya dengan cepat. Setelah itu barulah menepuk kembali Cleo yang masih tersenyum sambil mengunyah pop corn caramel kesukaannya.

"Hei! Ingat berapa kalori yang harus kau konsumsi. Lebih baik kau makan nasi daripada pop corn caramel itu sampai habis," ucap Tatu. Yang ditegur malah terkekeh pelan.

"Aku bisa diet seminggu penuh demi menghabiskan pop corn caramel ini. Oh, dan asal kau tahu, sepertinya aku akan berbelanja sebentar sebelum pulang."

Tatu tersenyum senang. Ia menganggukkan kepala dan berjalan dengan senang keluar dari studio.

"Aku harus ke toilet dulu," izin Tatu. Ia langsung saja melipir ke dalam toilet yang memang selalu ramai setiap film selesai. Kebanyakan karena kedinginan dan membuat kantung kemih penuh. Mungkin Tatu salah satu darinya.

Cleo bersandar pada dinding setelah duduk di tempat yang lebih sepi. Membuka ponselnya untuk melihat ada barang apa saja yang akan ia sukai dan berakhir masuk ke dalam wish list hidupnya. Terkadang membuka media sosial untuk berbelanja benar-benar menghempaskan segala masalah. Tentu saja yang satu ini bukan untuk orang pelit. Cleo cukup loyal kepada dirinya sendiri, terbukti dari ia membeli produk paling bagus dan cocok untuk keperluan tubuh indahnya.