Chereads / Love Trap by Hot Model / Chapter 25 - Tekan Kontrak

Chapter 25 - Tekan Kontrak

Cleo masih mencomot sepotong demi sepotong biskuit di dalam toples sementara Tatu masih ternganga mendengar ceritanya.

"Kamu bilang … dia menonton sama kamu?! Oh God!!! Cleo … kamu masuk ke dalam perangkapnya!" erang Tatu frustrasi.

"Apa sih? Kamu nih ambigu," kekeh Cleo menyaksikan sahabatnya uring-uringan seperti saat ini setelah dia bercerita tentang Laksamana yang tempo lalu mengajaknya menonton.

"Aku ambigu?! Kamu yang mau-maunya aja diajak oleh Laksamana, Cleo … oh God! Sialan, ini semua gara-gara Elang!" desis Tatu merasa kesal.

Cleo segera duduk tegak, dia sudah menyelesaikan sesi memakan camilan yang ada di indekos Tatu. Dia kini berbalik menatap curiga Tatu.

"Kamu--ah, kamu sendiri bagaimana? Kamu diajak pergi sama Elang-Elang itu, apa yang kalian lakukan ha?"

Tatu gelagapan mendengarnya. Dia seperti ikan mas yang sedang bernapas di dalam air. "Enggak! Aku enggak melakukan apa-apa sama Elang! Tch, siapa yang sudi digebet sama dia sih!" gerutunya.

"Ah, padahal kamu punya rasa dengan dia kan? Laksa cerita kok, soal kejadian saat MOS itu."

Mendengar penuturan Cleo, semakin terbelalak lah Tatu. "A--apa?! Apa yang dia bilang? Kamu jangan percaya! Dia cuma menyebarkan hoax aja!" Dia panik seketika.

Cleo tersenyum, "untuk apa kamu mencoba menyembunyikannya? Aku sudah tau kok. Laksamana cerita tentang kalian berdua. Hayo, mengaku. Kamu dulu memberinya surat cinta kan?" tudingnya.

"Apa?! Surat cinta? Itu karena aku salah orang! Dia tiba-tiba berdiri di depanku saat aku menyatakan perasaanku pada Kak Gilang tau!" kilah Tatu, mencoba menceritakan hal sebenarnya.

Ya, dia memang memiliki kejadian paling memalukan. Saat dia baru saja selesai menjalani MOS, dia yang berniat untuk memberikan surat cinta kepada Gilang, seniornya, malah dia memberikan surat cinta kepada Elang!

Dia bergidik ngeri saat memikirkannya. "Hih … amit-amit aku naksir sama Elang! Dia sebelas dua belas sama Laksamana! Sama-sama buaya buntung!" ejeknya, memberikan label kepada senior-senior yang sangat dia hindari itu.

Cleo terkekeh mendengarnya. "Kamu sekarang boleh begitu, tapi nanti? Kamu jadi bucin dia deh nanti."

Tatu mengetuk-ketukkan jarinya di lantai. "amit-amit jabang bayi! Iyuhhh … najis!"

Cleo terkekeh mendengarnya.

"Ngomong-ngomong, kamu akan tekan kontrak dengan agensi kan? Ayo bersiap-siap, aku antar," tawar Tatu yang mengingat agenda sahabatnya itu.

Cleo tersenyum semringah mendengarnya. Dia segera memeluk sahabatnya kencang. "Aaaa! Cinta deh sama Tatu! Thank you so much, sister!" serunya.

Mereka berdua sibuk berdandan. Tatu memang tak seahli Cleo soal berdandan. Baginya, Cleo adalah gurunya untuk soal wanita dan segala perintilannya. Dia berkaca, memperhatikan bagaimana Cleo mengukir alisnya dengan lihai. Bahkan kini kelopak matanya memiliki shadow bergaya burgundy.

"Wah … memang enggak salah sih kamu jadi model. Cantik banget!" seru Tatu memuji sahabatnya.

Cleo tertawa saja mendengarnya, dia senang dengan pujian dari sahabatnya. Baginya, Tatu adalah orang yang memiliki banyak hal untuknya. Tatu adalah orang pertama yang akan mengkritiknya tanpa takut.

Dia segera merangkul lengan Tatu. "Ayo, taksi sudah menunggu di depan!"

Mereka berdua menuju agensi di mana Cleo akan menekan kontrak kerja soal permodelan.

Keduanya masih berbincang saat menemui pihak agensi. Tatu pun memberikan Cleo privasi untuk berbincang dengan pihak HRD.

Cleo membaca kontrak dengan penuh kehati-hatian. Dia segera menandatangani kontrak setelah dirasa yakin.

Mereka berdua pun berdiri, saling berjabat tangan. "Selamat datang di Joey Entertainment. Semoga kamu nyaman berada di sini."

"Iya Mbak, terima kasih."

Cleo pun keluar ruangan mengikuti wanita yang tadi menjelaskan soal kontrak miliknya.