Chereads / THE ZALCODDY FAMILY / Chapter 5 - Keputusan

Chapter 5 - Keputusan

Sore hari di kediaman Count Damaron suasana sore yang nyaman dan hangat di musim semi. Seperti biasa para prajurit dan kesatria di kediaman Count Damaron selesai latihan begitu juga Stalia dan Stevan. Stalia bergegas ke kediaman utama menuju kamarnya untuk bersih-bersih dan tidak sabar menemui Nenek dan Ibunya. Sore itu Dari depan pintu kamar, Stalia melihat Ayahnya baru pulang dari kediaman kaisar, namun Count Tampak tergesa-gesa menuju ke ruang nyonya Balry. Stalia yang hendak membuka pintu kamarnya keheranan karena Ayahnya tidak melihatnya.

Setelah selesai berganti baju dan bersih-bersih. Stalia kemudian berjalan dengan santai menuju ke kamar neneknya.

"Nenek, Ibu… bolehkah aku masuk…?"Stalia menerobos masuk kamar nenek dengan wajah riang, tanpa mengetuk pintu. Ia hanya ingin menghabiskan waktu dengan keluarganya, karena besok adalah perjalanannya ke wilayah kekaisaran Volkan, tempat paman Adam tinggal. Namun ia terkejut setelah melihat seorang pria berjubah hitam yang sepertinya sudah selesai berbicara dengan Ayahnya. Pria itu tidak terlihat wajahnya karena tertutup jubah, ia hanya mengangguk canggung dan melewatinya dan keluar melewati pintu.. sementara Stalia masih keheranan.

"Maaf sepertinya kalian ada tamu penting,.. he.. he.." Stalia bertingkah seperti anak bodoh yang tidak tahu apapun dengan wajahnya, dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Oh Nak… waktunya tepat, malam ini kamu akan berangkat, kami mempercepat waktunya agar kamu lebih cepat sampai. Aku sudah menyuruh pelayan dan Sir Clark menyiapkan kebutuhan kalian." Count berkata tanpa basa-basi.

"Hah..? Bukankah besok? Kenapa tiba-tiba…? kenapa akhir-akhir ini kalian bersikap aneh? semuanya serba tergesa-gesa..? aku tidak mengerti..!" Stalia hanya berdiri dan menyilangkan tangannya di dadanya, kemudian dengan tatapan yang kesal ia melihat satu-per satu wajah keluarganya yang tidak menjawabnya sama sekali.

Stalia mendesah dan menggelengkan kepalanya tak tahu apa yang mereka pikirkan, " Baiklah, terserah kalian…!" Stalia berkata dengan raut marah kemudian berbalik meninggalkan ruangan itu dengan kesal.

"Sayang….!" Nyonya Suaran yang khawatir berusaha mencegah anaknya buru-buru pergi, namun tidak berhasil.

"Sudahlah sayang, berikan dia waktu untuk sendiri…" Nyonya Balry berusaha menenangkan putrinya yang masih gelisah.

Setelah Countess Damaron tenang mereka pun mulai melanjutkan pembicaraan mereka yang tertunda karena kedatangan Lady Stalia. Raut wajah mereka menjadi serius dan suasana di ruangan itu menjadi berat. Cuaca di luar juga semakin gelap diikuti dengan rintikan gerimis yang semakin lama semakin deras. Dan pada akhirnya keputusan mereka tetap sama, yaitu mengirim putra dan putri mereka kepada kenalan Nyonya Balry, Paman Adam.