"Kayaknya aku buat salah ya?" tanyaku pada Desi.
Dia yang diam-diam makan saat jam pelajaran pun kini menatapku datar. Bukan tak mau menjawab, mulutnya penuh dengan makanan.
Menelannya, lantas menatap ke arah guru yang masih menjelaskan pelajaran PPKn. Kini dia beralih menatapku.
"Apaan sih? Yang sama di Mad sedeng ini maksud lo?" tanyanya dan aku pun mengangguk membenarkan.
"Nggak juga, sama kayak yang pernah lo bilang. Kalau mau membuka jalur pertemanan jangan tanggung-tanggung, sekalian aja semua. Anggap itu sebagai seleksi, lagian lo jomblo jadi aman!" jelasnya sambil mengangkat jempol.
Aku sebenarnya tak paham dengan jawabannya. Namun dari pada menganggu dia yang sibuk makan setelah menyalin banyak jawaban, ya sudah manggut-manggut saja.
Akan ku anggap bahwa diriku paham. Meskipun tak sepenuhnya juga sih, kalau sudah seperti ini aku jadi hanya bisa pasrah. Menatap kembali sederet tulisan di papan.