"Kalau ada yang sakit bilang ya sama aku? Kalau kamu nggak bilang aku nggak akan tahu, Ta," tutur kak Riki lagi.
Dia sedang memapahku kali ini menuju ke kamar mandi. Padahal tadi Desi dan yang lainnya sudah bersedia mengantarkanku. Namun kak Riki bertingkah menyebalkan. Karena mengeluh sakit kepala, dia jadi lebih overprotektif padaku.
"Aku baik-baik saja, Kak."
Yah, entah sudah berapa banyak kata yang ku keluarkan dalam beberapa waktu ini. Itupun kalimatnya sama semua loh. Kak Riki benar-benar menyebalkan.
"Terserah kamu mau bilang apa, tapi aku tahu betul kalau sekarang kondisi kamu nggak baik-baik saja. Nah, aku tunggu disini, kalau aku masuk ke dalam mereka pasti ngegosip aneh," tutur kak Riki.
Aku hanya bisa mendesah jengah lantas masuk ke dalam kamar mandi. Perutku sakit sekali, padahal tak sedang datang bulan atupun kebanyakan makan.
