Chereads / The Demon Lord's of Elite School / Chapter 6 - Pertikaian raja iblis dengan keturunan

Chapter 6 - Pertikaian raja iblis dengan keturunan

Chapter 6

"Sudah kubilang,'kan.Hari ini aku pinjam dulu wakil ketua-mu."

Kata-kata yang ku keluarkan agak sedikit terdengar bodoh. Sejujurnya,aku tidak mau terlihat seperti orang bodoh atau pecundang. Menjadi sang pendiri yang hanya bisa melihat saja dan tidak mau menolong orang lain yang membutuhkan bantuan.

Jangan bercanda.Namun ada satu hal yang mengejutkan aku

"Grab(Sfx:memegang)"

Eiji memegang tangan Chisaki yang tengah menggenggam telapak tangan Ovphillia.

Chisaki secara langsung melepaskan genggamannya yang tengah memegang tangan Ovphillia.

"Centar!!(Sfx:Botol pecah)

Chisaki secara spontan saat dia melepaskan tangan Ovphillia dari genggamannya dia langsung mengambil botol kaca dan Menghantamnya ke kepala Eiji.Sesaat botol itu sudah pecah,Chisaki tetap tidak mau berhenti.Dia ingin menusuk Eiji menggunakan botol pecah itu.Namun....

Aku mencegahnya.

"Untuk hari ini aku yang akan bertanggung jawab menjaga Ovphillia.Lagipula, bukankah saat ini Ujian kedua masih belum di mulai.Silakan kau kembali ke markasmu,bawa semua orang-orang payah di belakangmu itu.

"Jangan main-main!Murid rendahan sepertimu tidak akan sebanding melawan Chisaki-sama!Apalagi melindungi Nona Ovphillia!Sedangkan Chisaki-sama adalah calon ketua osis terhormat dari akademi Tohsaku..."

Aku memotong pembicaraan salah satu murid di belakang Chisaki.Melihatnya berbicara sangat besar membuat aku teringat kepada Rintarou yang dulu nya sombong.

"Jangan bandingkan aku dengan badut itu."

Murid itu menggertakkan giginya menunjukkan bahwa dia merasa sangat marah dan menatapku dengan pandangan yang buruk,penuh hawa membunuh serta emosi yang akan meledak.Tapi...

"Jika rasa percaya dirimu memang sebesar itu,tentunya kau sudah siap untuk membuktikannya,benar?"

Pada akhirnya calon ketua itupun membuka mulutnya,Maksudku Chisaki. Dia ingin melawanku dalam pertempuran latih tanding. Aku juga tidak peduli dengan apa yang ingin dia buktikan,tapi saat ini adalah pertaruhan harga diri.Jika harga diriku turun aku tidak masalah dengan itu,Yang kukhawatirkan adalah harga diri Ovphillia.

"Jika kau memiliki kekuatan yang cukup,aku akan membiarkanmu bertarung dengan ku.Tapi,Jika sebaliknya.Kau harus serahkan Ovphillia padaku."

Melihat Ovphillia dengan tatapan seakan-akan ingin mempermainkan tubuhnya

Jari-jemari yang ingin menodai tubuh Ovphillia

Lidah yang di julurkan keluar olehnya memberitahuku bahwa dia berniat bukan ingin kembali ke markas,Namun,ingin menggunakan alasan untuk membawa ovphillia pergi.

Aku sudah tahu akan hal itu.Jadi,seperti yang ku katakan sebelumnya....

Untuk apa aku berdiam diri?

"Maaf,Eiji. Aku tidak bisa membiarkan orang ini merebut Ovphillia,begitu saja..."

Aku kembali menatap mata busuk Chisaki,dan berkata"Jika kau mau dia,Maka ambillah.Tapi,kau harus melangkahi-ku dulu."

"Hahahahaha!Untuk apa aku melangkahi mayatmu!?Sebentar lagi kau akan mati!Daripada aku menginjaknya lebih baik aku jadikan makanan peliharaanku!"

Telinga aku sedikit sakit mendengar perkataannya bahwa dia ingin menjadikan aku sebagai makanan peliharaan-nya.Jadi,aku tak sengaja mengeluarkan sedikit hawa keberadaan sihir aku.

"Grubuk.grubuk(Sfx:Terjatuh)

Murid yang di belakang Chisaki satu persatu jatuh ke lantai karena terkena benturan hawa keberadaan sihir aku,kecuali Chisaki.

"Heh!Ini sungguh menarik!"

Chisaki senang melihat aku yang sudah merobohkan teman-temannya dalam sekedip mata dan dia berpikir jika kekuatan aku masih belum cukup untuk merobohkannya juga.

"Kalian berdua,Tenanglah.Jangan membuat keributan di luar sekolah."

Salah satu guru dari akademi Tohsaku datang seketika.Dia berdiri di di luar jendela,bersandar di dinding.Rambut panjang berwarna perak,kacamata dengan kekuatan sihir yang berfungsi untuk menyegel kekuatan sihir,dia menatapku.

Dia berkata"Mazoku itu menentukan segala permasalahannnya dengan adil,bukan begitu?"

"Maksud ibu,kita tentukan segala sesuatunya lewat pertarungan?"

Eiji yang bertanya kepada guru itu memastikan bahwa dari perkataan guru itu menyangkut arti dari pertarungan?

"Ya.Kalian boleh adakan latih tanding,Dan yang menang secara resmi akan menjadi pengawal wakil ketua baru."

"Kedengarannya cukup adil."

Aku kembali menatap Ovphillia,maksudku aku ingin meminta izinnya.Apakah aku di perbolehkan untuk bertarung melawan Chisaki?

Dan dia menjawab "iyah" dengan menganggukkan kepalanya.

"Kau yakin?" Aku sebenarnya ingin bersantai dan mencoba menjauh dari pertarungan. Alasan aku menerima tantangannya adalah aku tidak ingin menjadikan Ovphillia sebagai benda yang dipertaruhkan lewat pertandingan. Tapi,saat ini berbeda lagi.

"Tenang saja.Biar aku yang menyampaikannya pada pak kepala sekolah."

"Baiklah.Aku akan bertarung melawannya.Secara adil."

"Hahahahaha!Kamu Rakyat jelata yang berdarah campuran,kan?Terus terang saja,kamu tidak mungkin menang melawan Anggota bangsawan sepertiku..."

"Dalam pertarungan,bangsawan ataupun rakyat jelata,itu semua tidaklah penting.Lagipula,yang akan kalah bukanlah aku,tapi kau."

"Cih.Kau masih berbicara besar,juga yah.Baiklah,ayo lakukan latih tandingnya.Tapi,kalau begitu,yang dipertaruhkan bukan lagi tentang menjadi pengawal Nona Ovphillia."

"Eh?" Ovphillia terkejut dan bingung.sebenarnya apa yang ingin chisaki pertaruhkan?Kalimat itu terbang memutar di otak ovphillia.Dia takut akan hal buruk akan terjadi apabila aku kalah.

"Yang kalah harus mematuhi perintah yang menang seumur hidupnya!Serendah apa pun perintahnya,yang kalah harus patuh layaknya anjing pada majikannya!"

"Chisaki!Bukannya itu agak berlebihan!"

"Baiklah."

Aku menerima tantangannya dan segala persyaratan bagi yang kalah. Pada awalnya juga aku tidak terkalahkan bahkan sang pahlawan legenda L'arc pun tidak bisa menebasku sama sekali. Saat itu aku tidak kalah,namun aku mengalah.

"Tu-tunggu sebentar,Noct.Aku tahu kalau kamu kuat.Tapi,dia adalah lawan yang sangat berbeda dari pertarungan-mu yang sebelumnnya.Dia sangat kuat bahkan dia adalah murid yang terkuat setelah kamu."

"Aku tidak peduli akan hal itu.Kuat ataupun sangat kuat bahkan kekuatannya melebihi alam semesta..."

Mereka terdiam sejenak setelah mendengar aku berkata seperti itu. Seakan-akan aku pernah bertarung cukup lama,itulah yang mereka pikirkan.Tapi,itulah kebenarannya.

"Aku sudah melawan yang seperti itu."

"Hahahaha!Kau sungguh menarik."

"Sudah ditentukan."

Guru itu melemparkan sesuatu kepada kami berdua,Chisaki maupun aku menangkap benda itu,sekilas terlihat seperti Ultra potion.Tapi,aku menyadari jika itu hanya potion biasa.

"Akan ibu serahkan benda itu pada kalian.Satu jam dari sekarang,kita akan adakan latih tanding di arena latihan kedua!"

Chisaki menatap aku dengan senyuman jahat.Dia memberitahuku bahwa senyuman manisnya sebenarnya busuk seperti sampah.Maksudku,Dia menampilkan sisi baiknya di depan orang dan menyembunyikan sisi buruknya.Pada akhirnya jika orang itu termakan jebakan kemurahan hati Chisaki,orang itu akan digunakan sebagai mainan.

"Enuma" Guru dari akademi itu memakai sihir teleportasi dan seketika kami berada di arena latihan kedua..

Kecuali Eiji.

"Aku tidak ingin melawannya karena dia bukan adikku." Itulah kata-kata terakhir Eji yang tidak sempat dikatakannya kepadaku.

Padahal kukira pertandingan ini tidak ada yang akan menonton,namun aku salah. Di setiap kursi telah di isi dengan rapat oleh para penonton bahkan petualang dari luar negeri mancriack menyempatkan diri untuk datang dan melihat pertandingan ini

Bahkan ini lebih banyak daripada sebelumnya.

Sebuah batu melayang dengan sihir ajaib datang kepadaku dan chisaki.Di batu tersebut terdapat permata yang berwarna biru,sebiru lautan.

"Taruh kedua tangan kalian ke permata itu dan alirkan sedikit sihir kalian masing-masing. Permata itu akan memastikan di antara kalian tidak ada yang ingin berbuat curang.Lagipula,jika salah satu dari kalian nantinya akan mati,batu itu akan menghidupkan kalian lagi.Kalian paham?"

Aku mengulurkan tanganku ke arah permata itu dan mengalirkan sedikit sihirku.Tanpa kusadari batu itu tidak berfungsi bahkan batu permata itu sampai pecah karena menyedot sedikit sihirku.

Para konstestan terkejut melihat aku menghancurkan permata dengan menggunakan sihir yang minimum.

Sebilah pedang yang di tarik oleh Chisaki dari sabuknya hingga membuat percikan.Dia mengarahkan pedang itu ke arah ku,dan berkata,"Perhatikanlah baik-baik,Ovphillia.Akan aku buktikan bahwa akulah yang pantas untuk melindungi-mu."

Aku hanya menerima perkataan sombong dengan memejamkan mataku,karena tidak ingin membalas perkataannya yang sombongnya.Aku pun menarik pedangku dari sabuk pedang milikku.

Ovphillia mengundurkan diri ke belakang.

Suara dari penonton sangat ramai hingga aku dengan mudah mendengar apa yang mereka katakan.

"Noctis,si raja iblis,dan anggota calon ketua osis baru saling bertarung dalam duel.Tontonan yang bagus nih."

Wah-wah salah satu dari mereka mengakui diriku sebagai sang pendiri,aku cukup senang dengan itu.Namun,aku merasakan hawa keberadaan sihir yang sangat gelap dan dipenuhi oleh bau darah manusia.

Chisaki juga mendengar kalau salah satu dari penonton menjuluki aku dengan julukan"raja iblis",dan itu membuat harga dirinya sedikit turun.

Waktu menghitung di layar besar itu pun mencapai angka 20 detik dan Chisaki pun mulai memasang kuda-kuda bertarungnya.

(A-Apa ini?sihir yang berkumpul dalam satu wadah bahkan itu melampaui dari batas wadahnya?Kenapa Noctis bisa menahan nya?Lagipula,Wajahnya yang semarah itu...Baru kali ini aku melihatnya.)

Ovphillia berbicara lewat dalam hatinya.Dia menyadari jika saat ini aku menyedot sihir dari beberapa area.Aku tak ingin menguras sihirku hanya melihat ikan teri sepertinya.

"Lihatlah baik-baik,Ovphillia.Dalam sekejap aku akan mengalahkannya.Pria seperti dia tidak pantas melawanku.Lagipula,pria sepertinya tidak mampu mengalahkanku."

Aku hanya fokus melihatnya...dan tidak menjawab pertanyaan yang dia tanyakan kepada aku.Aku hanya bisa menahan perasaan amarahku sedalam mungkin.

"Kalau tak salah,kau murid yang berhasil mengalahkan Rintarou Schirltz,anak pertama dari anggota bangsawan tertinggi ketiga,'kan?Apa yang terjadi padanya?"

Wajah nya yang dipenuhi senyuman manis yang sebenarnya busuk,dia menatapi seakan-akan ingin segera melahapku.Tapi...

Guru dari sekolah akademi Tohsaku yang bernama Cardellia vin Ishk.Dia secara resmi menjadi wasit dalam latih tanding ini.Dia memasuki arena latihan kedua dan Dia hanya mengatakan,"Perhatian!Hari ini,aku umumkan.Disebelah kiri terdapat pria yang memiliki kekuatan misterius,dia adalah Noctis Visconti sang raja iblis.Dan,disebelah kanan kalian.Pria yang tidak tertandingi,calon ketua osis yang baru,Chisaki Jeliurk."

Suara penonton mulai menggema dan memenuhi arena ini bahkan salah satu dari mereka menjadikan pertandingan ini sebagai pertaruhan,maksudku siapa yang menang dalam pertandingan ini akan diberi hadiah.Tentu saja,uang tersebut bukanlah untuk ku ataupun Chisaki.melainkan untuk mereka sendiri,karena mereka lah yang membuat pertaruhan tersebut.

"Ready...."

Cardellia mulai memberikan aba-aba untuk memulai pertandingan.

"Akan kutanyakan sekali lagi.Apa yang terjadi pada Rintarou?"

"Fight!"

Seketika pertandingan di mulai,Chisaki langsung mengeluarkan sihir Tingkat senior yaitu,"12 pedang abadi",dan dia berteriak padaku karena aku tidak menjawab satupun dari pertanyaannya.

"Jawablah!!"

Dia langsung melancarkan sihir miliknya ke arahku,berbagai pedang yang jika tertancap salah satu di area tubuh seseorang,maka seseorang itu akan langsung terjatuh dan lemas.Sebab,pedang itu akan menyerap seluruh jiwa spirit seseorang bahkan darah pun akan dihisap oleh pedang tersebut.

Aku terkejut seseorang yang menganggap dirinya kuat padahal diri nya sendiri hanya berbicara besar bisa memiliki pedang 12 abadi ini,aku semakin merasa tak beres dengan keadaan dunia saat ini.

Pedang itu terbang sangat cepat dan menuju ke arahku,Tetapi aku tidak menghindarnya ataupun menangkisnya dengan pedang buatan ayahku.

Namun,aku malah membiarkan 12 pedang itu menusuk ke bagian organ vitalku bahkan salah satunya berhasil menembus jantungku.

"Hyahahahaha!Ada apa!?Tidak bisa bergerak!?Kasihan sekali!Sekarang kamu paham,'kan!Melawan aku yang tidak tertandingi oleh siapapun dan kamu berani menantangku,sekarang kamu sudah mengerti jika seseorang berani menantangku!Raja iblis!?Hah!?Seseorang sepertimu pantas dijuluki Sampah!Kau dengar aku!?Sampah!!Hahahaha!"

"Lalu apa!?"

Aku Bergerak sangat cepat dan secara tiba-tiba aku berada di depan Chisaki bahkan penonton ataupun guru tidak ada yang menyadari jika aku sudah berpindah cepat.

Aku Meremukkan mulut Chisaki yang terbuka lebar dan mengangkat tubuhnya ke atas.

"Grab(Sfx:Memegang)"

"Hey.Apakah kamu ingin tahu apa yang terjadi pada Rintarou?"

"Bwoossshhhh(Sfx:Suara api)

Aku membakar tubuh bagian kakinya yang terus merambat hingga ke paha Chisaki.Chisaki mulai berteriak kesakitan karena secara perlahan aku membakar tubuhnya dengan api milikku.

Api itu juga bukanlah api biasa,namun,seperti yang kukatakan api ini adalah api milikku.Api yang bernama Zahrian II adalah api hitam yang dulunya aku gunakan untuk membakar istana ras manusia hingga gosong.

"MMmmmmppphhhhhh!!!" Chisaki terus berteriak kesakitan dia tidak bisa berteriak kencang karena aku menahan mulutnya.

Dia terlihat sangat kesakitan hingga percikan air mata keluar dari matanya.Karena tidak tega melihatnya seperti itu,aku melemparnya ke arah depanku.

"Seseorang tolong!Seseorang!Siapa saja tolong aku!"

Saat ini dia secara leluasa bisa berteriak sangat keras karena aku melepaskannya.

Sungguh keturunan yang mengecawakan.Kukira semua keturunanku mengetahui jati diriku saat pertama kali bertemu dengan aku.

Jeritan keras tanpa kata satupun keluar dari mulut Chisaki dan Suara terkejut keluar dari penonton

"Aku tidak percaya itu.Pria itu bisa menahan 12 pedang abadi milik Chisaki."

Chisaki terus merangkak secara perlahan mencoba menjauhkan dirinya dari aku. Aku menyadari jika itu memang niatnya,jadi aku mulai melangkah mendekatinya.

"Hey.Kenapa kamu melarikan diri?Jangan jadikan pertandingan ini semakin membosankan.Ayolah,bangun.Aku sudah menahan diri."

"Raja,raja iblis.....Aku salah...Tolong maafkan aku.Lain kali aku pasti....."

"Oh,begitu yah?"

Aku menancap kan salah satu pedang yang tertusuk pada tubuhku tepat ke arah dada sebelah kiri Chisaki dan Pencahayaan hitam membakar seluruh tubuh Chisaki.

"Gyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!"

Chisaki Langsung berubah menjadi arang.

Suara keterkejutan para penonton membuat mereka bertanya-tanya,Chisaki yang tidak tertandingi saat ini sudah dikalahkan?Bukan,dia kuhabisi.

"Dikalahkan oleh anjing kampung.Dia telah mempermalukan garis keturunan kita.Pria itu sangat kuat bahkan Chisaki pun tidak berkutik sekalipun"

"Siapa dia sebenarnya?"

Apakah aku terlihat seperti anjing kampung?

Baiklah.Tidak ada gunanya untuk marah.Aku kira aku adalah anjing kampung tetapi karena aku turun

Dari diriku sendiri tidak begitu baik.

ini sebenarnya cukup lucu.Aku merasa seperti Seorang psikopat yang kejam dan suka menyiksa seseorang.

"Bukankah itu sedikit berlebihan?"

"Kalian semua begitu naif.Kekuatan adalah segalanya bagi keluarga raja iblis."

Yare-yare.Siapa yang naif disini?Aku tidak ingin merusak kesenangan ini.Apa yang akan aku katakan adalah membunuh sekutu kami sendiri itu bodoh.Jika kamu melakukan ini di zaman mitos tentu saja kamu tidak akan hidup lama.

"Kalian sepertinya tidak mengerti apa itu kekuatan."

"Rasa keadilan yang membosankan yang kamu miliki menggunakan sihir agung seperti "Revival"hanya untuk membuat seseorang menyerah.Semuanya beres jika kamu membunuh mereka."

Sementara aku berbicara,Aku kembali menghidupkan Chisaki.

Aku mendengar langkah kaki mendekat dengan cepat. Aku berbalik. Para knight istana berjalan kearahku. Mereka bersinar di kegelapan. Aku akan memberitahukan mereka mengenai perampokan ini dan meminta bantuan mereka untuk menemukan pencurinya!

Selain itu, Apa yang terjadi hingga para knight datang kemari?

"Kalian adalah para knight dari istana, kan? Apa yang kalian inginkan!?"

Aku berbalik pada mereka dan Menatap tajam kepada mereka.

Ovphillia cemas. Situasinya menjadi semakin buruk!

"Kau adalah Noctis Visconti, kan?"

"Yah, iya, tapi..."

Apa-apaan itu? Mereka terdengar sangat agresif.

"Sang raja memanggilmu. Kau akan ikut bersama kami."

"Dia memanggilku? Nggak masalah, terserah. Tapi sebelum itu, biarkan aku menyelesaikan pertandingan ini terlebih dahulu..."

"Kau akan ikut bersama kami. SEKARANG."

Salah satu dari mereka meraih kerahku dan menarikku secara paksa.

"Dengarkan aku!"

Tapi mereka memegang tanganku erat-erat dan menyeretku bersama mereka.

Tidak ada martabat dalam hal ini! Kenapa aku diperlakukan kayak gini?

"Ovphillia! Tolong cepatlah!"

Tapi para knight itu nggak akan mendengarkan. Kami meninggalkan Ovphillia di Arena.

Dan begitulah, tanpa memahami kenapa, aku dipandang sebagai seorang kriminal di kota.

Mereka menyeretku di jalanan, dan tidak lama kami sampai di gerbang istana. Para knight menahanku dengan tombak mereka saat mereka tiba

Raja dan ajudannya ada disana, keduanya kelihatan sangat serius.

Dan kemudian....

Anggota kerajaan,Bangsawan dan party mereka juga ada disini. Saat aku memanggil dia, Ovphillia berlari ke belakang Chisaki dan menunjukkan mata yang tajam dari belakang Chisaki.

"Apa-apaan ini,Ovphillia ?"

Semua orang menatapku seolah aku adalah seorang kriminal.

"Maksudmu kau benar-benar gak ingat?"

Salah satu Knight melangkah maju dan menginterogasi aku.

Apaan yang mereka bicarakan?

"Apa maksudmu? Ingat apaan... WOI!"

Knight itu merampas pedang buatan ayahku.

"Woi,Kembalikan!"

"Aku mohon Kesatria Baru.Menyerahlah dengan tenang."

Salah satu knight itu mengatakannya dengan ekspresi wajah marah.

"Seorang bajingan? Apa yang kau bicarakan?"

Seraya emosiku meluap, aku menyadari Arena kedua tersebut mulai terasa seperti sebuah ruang pengadilan.

"Sekarang kita akan mendengar tuduhan terhadap Kesatria junior."

"Tuduhan? Tapi.... tapi aku!"

"Hiks... Hiks... Dia sedang mabuk berat, dan dia menarik tangan aku sekuat mungkin. Lalu dia.... dia menekanku ke bawah, dan...."

"Apa?"

"Dia mendorongku dan berkata, 'Malam masih panjang, Sayang.' Lalu dia mulai merobek pakaianku..."

Ovphillia menangis tersedu-sedu di belakang Chisaki, dan dia mengarahkan jarinya yang gemetaran kearahku saat dia berkata. "Aku menjerit sekeras yang aku bisa dan lari keluar kamar. Lalu aku bertemu tuan Chisaki di kafe, dan dia menyelamatkan aku."

"Huh?"

Apa yang dia bicarakan?

Tadi di kafe, tepat setelah Chisaki memandang buruk kepada ovphillia, aku langsung menyelamatkannya. Lalu apa ini semua?

Aku merasa kasihan melihat dia menangis. Tapi aku juga bingung dengan apa yang sedang terjadi.

"Apa yang kau bicarakan? Aku langsung Menyelamatkan kamu setelah Chisaki ingin berbuat jahat pada-mu!"

"Bohong! Kalau itu memang benar, kenapa Ovphillia menangis kayak gini?"

"Kenapa kau yang bicara? Kau sendiri yang melakukannya,bukan?"

Kami semua baru ketemu kemarin, kan?

"Tadi siang aku pergi ke kafe untuk minum. Aku duduk disana, Bersama Eiji, lalu Ovphillia datang. Kami minum bersama sebentar, dan Chisaki datang memaksa Ovphillia. Dia mengatakan bahwa ini akan ada rapat osis."

"Apa?"

Aku bisa bilang bahwa itu adalah pengakuan.

Mungkin, Ovphillia bisa saja melindungi dirinya sendiri dan menolak ajakan Chisaki. Tapi itu tampak mencurigakan mengingat bahwa Ovphillia terlihat seperti orang meminta tolong saat itu.

Berbicara pada Chisaki nggak akan ada gunanya. Aku memutuskan untuk berbicara pada raja secara langsung.Aku ingin tahu apa jawabannya bila aku memberitahunya bahwa ini adalah kebohongan belaka.

"Jadi begitu, Yang Mulia! Aku telah ditipu! Aku di jebak oleh dia! Tolong adili orang yang melakukan hal ini!"

"Diam, bangsat!"

Raja mengabaikan permohonanku.

"Tindakan penyerangan seksual apapun yang dilakukan terhadap warga kerajaanku, entah itu orang barbar atau pahlawan, akan dihukum mati!"

"Tapi ini semua adalah sebuah kesalahan! Aku nggak melakukannya!"

"Aku sudah punya sebuah firasat saat pertama kali aku melihatmu. Tentu saja kau akan menodai dirimu sendiri, dasar bedebah!"

Pertama kali?Bahkan dari awal aku tidak pernah ingat aku bertemu dengan sang raja.

"Bedebah?! Apa yang kuperbuat?"

"Tentu saja semuanya sampai jadi kayak gini. Aku segera merasakannya, bahwa kau sedikit berbeda dari kami."

"Aku juga. Meski begitu aku gak pernah menyangka kalau kau ternyata serendah ini. Kau pasti berpikir bahwa kau berhak melakuan apapun yang kau mau!"

"Ini bukanlah tentangmu saja! Tunjukkan rasa hormat!"

Mereka semua sudah mengasumsikan bahwa akulah yang bersalah. Aku merasa darahku mendidih. Apa-apaan yang sedang terjadi? Apaan? Apa-apaan?

Aku bahkan nggak tau apa yang mereka katakan! Aku gak pernah melakukan hal-hal itu! Kenapa aku dihukum? Aku menatap Ovphillia seraya merasa putus asa. Rupanya dia berpikir gak ada orang yang melihat dia, karena dia menjulurkan lidahnya dan mengejekku.Padahal dia gadis pertama yang melelehkan mata ku saat bertemu dari sekian wanita yang aku pandang hanya dia yang kuanggap wanita idamanku.Tapi...

Dia berbohong.

Lalu aku memahami apa yang terjadi.

Aku menatap Chisaki. Aku bisa merasakan kebencian yang mendalam bergelora didalam hatiku. Aku mengarahkan jariku pada dia, dan mendapati suaraku berkumandang di ruangan tersebut, suaraku lebih keras daripada yang kuduga.

"Kau! Kau telah mengincarku, sehingga kau melakukan semua ini untuk mendapatkan barang-barang punyaku!"

"Siapa yang akan mempercayai kata-kata dari seorang pemerkosa?"

Chisaki melangkah maju, menyembunyikan Ovphillia dari pandanganku, dan membusungkan dadanya. Dia memainkan peran dari seorang pahlawan pemberani, melindungi seorang wanita yang menjadi korban dan tak berdaya.

"Pembohong! Kau sejak awal memang sudah memiliki rencana busuk! Kau serta temanmu itu telah merencanakannya, kan!"

Skenarionya begini: Chisaki membisikkan semua itu pada Ovphillia saat kami pertama kali bertemu di Akademi. Dia memberitahu Ovphillia bahwa aku adalah sebuah kelas yang lemah, nggak ada haraoan menang. Ovphillia meyakinkan aku bahwa dirinya memanglah gadis cantik. Setelah dia mendapatkan apa yang dia mau, Dia berakting menjadi korban siksaan, dan melaporkannya kepada orang tuanya sebagai seorang korban dalam sebuah cerita palsu. Mereka akan membunuhku, dan kemudian mereka akan aman.

....Itulah rencana mereka.

Selain itu, Ovphillia selalu menunjukkan 2 muka di depanku, tapi dia hanya menampilkan wajah terbaiknya kepada Chisaki. Kalau itu gak cukup membuktikan, aku gak tau apa itu. Di dunia ini, kurasa satu raja iblis sudah cukup.

"Kau datang ke dunia lain dan memperlakukan rekanmu kayak gini? Dasar sampah."

"Aku setuju. Sangat sulit untuk bersimpati pada dia."

Jadi Aoyama ikut serta dalam membela Chisaki.Kecuali,Rintarou

Tentu saja.... Mereka semua memang bersekongkol sejak awal. MAzoku berdarah campuran lemah, jadi mereka ingin menyingkirkan aku, dan meningkatkan kedudukan mereka sendiri.

Mereka menjijikkan.

Mungkinkah mereka lebih buruk lagi?

Kalau dipikir-pikir lagi, kayaknya nggak seorangpun, bahkan orang-orang dari dunia ini yang menunjukkan keinginan untuk mempercayaiku.

Tapi kenapa? Kenapa aku harus bertarung untuk membela tikus-tikus(maksudku Ovphillia) itu?

Aku berharap seluruh tempat terbakar sampai rata dengan tanah, seluruh dunia bangsat ini.

"....Baik. Aku gak peduli. Silahkan bunuh aku!Cobalah bunuh aku sekarang! Dengan begitu semuanya akan kelar, kan?"

Membunuhku? Ha! Lucu sekali. Kenapa juga aku harus menghabiskan waktuku di tempat menjijikkan kayak gini?

"Yang terjadi gak sesuai harapanmu, jadi kau memutuskan untuk berbalik dan melarikan diri? Sungguh menyedihkan."

"Aku setuju. Kau gak punya rasa tanggung jawab dan keadilan. Kau mengabaikan tugas yang telah dipercayakan padamu, dan hanya menyerang seorang cewek lemah... Sungguh biadap...."

"Enyahlah dari sini! Pulanglah! Kami gak butuh orang kayak kau disini!"

Aku menatap Aoyama, Ovphillia, dan Chisaki seolah aku bisa membunuh mereka dengan mataku.

Ini harusnya menyenangkan. Tapi mereka menghancurkannya.

"Baik kalau gitu! Akan aku bunuh kalian semua!"

Aku mengangkat tangan aku ke atas kepalaku.Dalam sedetik angin mulai bertiup kencang mendatangkan awan-awan yang gelap nan hitam dipenuhi suara petir yang menggelugur.

"Apa yang terjadi?"

Sang raja mulai panik melihat aku yang secara perlahan terbang ke atas.

Aku berada di atas arena itu dan mengatakan secara jelas,"Dengarkan baik-baik.para keturunanku yang tercinta.Leluhur kalian sudah kembali!Aku adalah raja iblis yang kejam!Noctis Visconti!"