Chapter 8
Aku terjatuh dari langit hingga kepalaku membentur lantai,tak kusangka pedang
Apa ini karena aku berwujud manusia?Atau memang Zeus berniat membunuhku?
Sesaat sampai di lantai itu,aku melihat kebelakang,meyakinkan apa benar ini adalah pedang
Pedang yang bersinar biru di warnai merah oleh darahku yang terus keluar dari tubuhku.
Aku mendengar suara seseorang mendekat ke arahku,aku juga tidak bisa melihatnya dengan jelas karena pandanganku terlalu buram.Suara kaki itu semakin mendekat dan aku menyadari bahwa itu adalah Chisaki.
Aku menyadarinya ketika dia mengatakan sesuatu kepadaku dan dia cap kepalaku dengan kaki kanannya.
"...Omong kosong.....masih menyebut dirimu sang pendiri....bodoh boodooohh..."
Sihir?Si jalang ini!
Aku mencoba berdiri dengan sekuat tenaga meskipun menyakitkan dan terasa berat bahkan aku sedikit goyah saat berdiri.
"Dasar Jalang!!"Aku berdiri menggunakan seluruh tubuhku dan berusaha mencabut pedang milik Zeus ini dan pada akhirnya aku berhasil menariknya.
Chisaki melompat ke arah belakangku langsung bangkit dan menarik pedang miliknya dari sabuk pedangnya.Percikan cahaya mulai menyinari pedangnya.
Dia menendang lantai dan menuju ke arahku dengan pedang yang hendak ingin di tebasnya,tapi seketika mengetahui hal itu aku langsung menghindarinya.Meskipun agak terlambat dan terkena pipi kananku,aku masih terbilang berhasil selamat dari tusukannya.
Lalu dalam jarak dekat aku meliriknya dengan cepat memprediksi gerakannya yang akan di kerahkannya.
Setelah gagal menusuk leherku,dia mencoba menebas kepalaku.Aku sangat beruntung memiliki pedang Vergillio,karena dia aku berhasil menahan pedang aoyama.
"Tang tang tang tang(sfx:Suara pedang)
Aku menangkis semua serangan Chisaki,namun dia berhasil memojokkanku hingga membuatku terpuruk.
Saat aku dalam kondisi buruk atau bisa di katakan tidak berdaya,dia berusaha untuk menyingkirkanku,sungguh tidak ada nama keadilan di dunia ini lagi.
Dia kembali mengaktifkan skill sihir miliknya dengan spontans pedang miliknya pun di penuhi warna hitam merah gelap.
Aku yang menyadarinya sampai terkejut disaat-saat seperti ini,kenapa aku...
Sangat lemah?
Chisaki mengangkat pedangnya ke atas menggunakan kedua tangannya dan menaruh pedang itu ke sabuknya kembali.Lalu,dia berkata"Lighting Sword!(pedang listrik)"
Kakinya yang menahan tekhnik itu sampai membuat lantai yang hancur karena pijakannya.Dia langsung menebas pedang itu dengan di penuhi kilatan listrik yang lumayan cukup besar dan serangan itu mengenai ku dengan telak.
"Gaaahhhhhhhhhh!"
Selepas itu aku terjatuh dan hanya bisa terbaring di lantai.
Eiji yang melihat dari siaran tv mengepalkan tangannya dengan gigi yang menggertak.
Aku tidak berkata apapun lagi,aku hanya tidak bisa mempercayai hal ini.Aku tidak bisa menerima kekalahanku yang curang ini.mulutku terbuka lebar merasakan rasa sakit ini masih tersimpan di jantungku yang tertusuk pedang Zeus.
Chisaki menancapkan pedang nya tepat di depan wajahku dan berkata,"Akulah yang menang!"
Sembari para penonton pun ikut mulai bersorak kepada Chisaki karena meraih kemenangannya,jujur saja ini saja tidak pantas di sebut pertarugan.Para dewa ikut campur dalam urusan pribadiku dan saat aku dalam kondiri yang tak prima mereka mulai menyerangku.Sungguh pengecut.
Tapi,aku tidak bisa mengatakan itu semua saat ini.karena dipenuhi perasaan kesal dalam hatiku,aku serasa ingin membunuh mereka semua.
Kemenangan Chisaki yang mereka anggap adil bahkan sang raja pun ikut berdiri sambil tersenyum manis melihat sosok Chisaki yang gagah nan perkasa tetapi sesungguhnya tidaklah seperti itu.
Tubuhku serasa menolak aku untuk berdiri tetapi aku memaksanya untuk tetap berdiri. Dengan dipenuhi rasa sakit,aku berusaha untuk berdiri.Meskipun,kuakui sedikit goyah.
"Tunggu!"
Aku berdiri sambil memegang dadaku.
"Ada yang ikut campur dalam duel satu lawan satu kita.Tadi itu tidak dihitung."
Chisaki berbalik dan hanya bisa menyembunyikan rahasianya,dia mencoba tidak mengetahuinya,"Hah?"
"Para dewa yang mengganggu jalannya duel tadi!"
Dia merentangkan tangan kirinya dan mengeluarkan jari telunjuknya yang tengah menuju ke arahku.
"Cari-cari alasan,yah?"
"Tidak!Mereka semua melihatnya!Kalian melihat pedang itu,'bukan!?Kalian pasti melihatnya!Zeus menggunakan pedangnya untuk menjatuhkanku,lalu..."
Para penonton tidak menjawabnya seakan-akan Mereka pikir bahwa sedang tidak terjadi apa-apa.
"Tidak mungkin...Tidak mungkin mereka tidak melihatnya."
Lalu,sang raja akhirnya membuka mulutnya. Selama ini dia tidak berkata apapun,namun,dia berbicara cukup besar.
"Tidak usah mendengarkan kata-kata seorang pecundang.Kesatria Chisaki,Andalah pemenangnya!"
Ovphillia berlari ke arah Chisaki dengan perasaan bahagia dan dia memegang tangan Chisaki.Lalu,dia berkata,"Anda memang hebat.Ketua osis."
Wajah mereka berdua sangat dekat satu sama lain.
"Ah..."Chisaki yang malu menjawabnya.
Walaupun menyakitkan melihat pemandangan itu,aku sudah salah menilai Ovphillia.Awalnya,kukira dia adalah seorang gadis pemarah yang diam-diam merasakan cintanya tetapi aku salah. Aku hanya bisa melihatnya dan perasaan dihati ku mengatakan
Jantung yang berdegup kencang?Perasaanya yang mendebarkan apabila bertemu dengan orang tertentu?apakah itu cinta?
Tidak.Itu hanyalah rasa pahit dari cinta yang ditolak.
Dan pada akhirnya aku mendapatkan kesimpulan bahwa aku mencintai orang yang tidak pernah mencintaiku.
Aku hanya bisa menerima kejadian ini dan memejamkan mataku yang sedang menahan rasa sedih akan kecewa.
Lalu,Ovphillia mendekatiku dan berbisik di telingaku.
"Kesatria sampah,kamu pasti merasa sangat kecewa.Sayang sekali karena kamu harus menelan rasa pahit ketika aku menolakmu.Bagaimana rasanya?kecewa?Sedih?"
Dia tertawa kecil dan menutupi mulutnya membuatnya berpikir itu adalah hal yang memang di sengajakan.
"Puffttt.hahahahahaha"
Sebuah darah menetes di lantai itu.
Sang raja turun dari singgsananya dan turun melewati tangga arena tersebut.berjalan ke arah chisaki,dia berkata,"Mengagumkan,Kesatria Chisaki.Pahlawan pilihan putriku,Ovphillia,memang hebat."Sang raja memegang pundak Chisaki.
Ovphillia dengan perasaan senang membalas perkataan ayahnya
"Tentu saja,papa."
Aku berbalik
aku sempat terkejut saat mengetahui bahwa ovphillia adalah seorang putri raja.
Padahal dari tingkahnya dia tidak menunjukkan bahwa dia seorang putri kepadaku,dan di depan ayahnya dia bertingkah layaknya orang penting.
Perasaan yang bercampur aduk terus menghantuiku aku sendiri tidak tahu apa itu,tapi yang pasti perasaan ini membuatku ingin segera melepaskan amarahku.
Aku sempat berpikir kenapa aku tidak bisa mengeluarkan sihir ku ataupun kekuatan fisikku.Apa karena ini efek samping dari pedang
Kekuatan pedang itu biasanya hanya setara dengan sihir tingkat kaisar. Lalu kenapa aku tidak bisa mengeluarkan formasi sihir bahkan tenaga ku saat ini bagaikan air yang dikuras dengan cepat,singkatnya aku sangat kelelahan.
Selain itu,aku teringat dengan ingatan yang sangat ku benci dan segera ku lupakan. Ingatan dimana pertama kali aku menyelamatkan Ovphillia yang hampir terjatuh dari motor dan aku berhasil merangkulnya serta wajahnya yang ingin meminta tolong saat Chisaki memintannya secara paksa, saat kami berada di kafe yang sama.
Betapa kesalnya aku mengingat dia menjulurkan lidahnya padaku sesuatu mengatakan bahwa itu adalah ejekan. Seorang Raja yang membentak sang pendiri dan menuduh aku sebagai pelaku kejahatan kriminal.
Bahkan dari awal duel ini sudah di atur oleh mereka.
Sebelum kami bertemu,seperti yang ku katakan sebelumnya. Ovphillia bertindak sebagai korban utama dalam cerita palsu ini,dan seorang pahlawan yang ingin menyelamatkan korban tersebut bukanlah diriku,melainkan chisaki.
Karena itu kusebut ini cerita palsu.
Sebelum itu,saat aku dan eiji berada di kafe.Ovphillia yang dari belakang merencanakan sesuatu bersama Chisaki. Lalu,sesaat aku pergi untuk mengangkat telpon dari ibu aku sungguh melupakan bahwa mereka sudah berada di sana.Ovphillia berbisik kepada chisaki,"Murid yang bernama Noctis itu sedang mengincarku. Tolong kau urus semuanya,biar aku yang mengurus ikan teri ini(Maksud ikan teri adalah aku)."
Ketika mengetahui hal itu Chisaki pun mulai mempunyai rasa benci kepadaku.
Kupikir chisaki dan ovphillia mengatakan sesuatu kepada eiji yang aku tidak ketahui,maka dari itu alasan kenapa eiji terdiam seorang diri.
Ternyata,ini semua telah di rencanakan untuk menjebakku.
Tapi kenapa?Apa alasan mereka melakukan ini?
Aku melihat Chisaki yang di sembuhkan dengan sihir heal karena telah memenangkan pertandingan ini.lalu,lantas kenapa aku juga tidak di sembuhkan? Bagiku di pertandingan kalah ataupun menang kedua petarung seharusnya akan di sembuhkan. Lalu,aku menyadari jika mereka....
"Mereka...begitu inginnnya membuat aku menderita?Aku tidak datang ke dunia atas kemauanku sendiri.Kalianlah yang berdoa untuk mengharapkan kehadiranku.Tapi.... kenapa aku harus mengalami semua ini?"
Salah satu ajudan Raja berkata.
"Gadis yang bernama Ovphillia van Astrea dan kesatria gagah nan berani,Chisaki jeliurk!Telah mendapat persetujuan dari kedua pihak keluarga bahwa mereka akan menjadi pasangan kekasih!"
Aku terkejut dengan bola mata yang bergetar aku melihat ke ajudan tersebut. Suara penonton kian mulai kembali mengkritikku hingga mengharapkan aku tiada dari muka bumi ini.
"Raja iblis?Jangan bercanda!Dasar sampah!"
"Benar!Kami semua tidak membutuhkan orang seperti mu disini!Pergilah!"
"Enyahlah!Dasar bedebah!"
"Penjahat sepertinya lebih baik disingkirkan saja!Kerajaan tidak membutuhkan kesatria tidak bermoral seperti dia!"
"Hukum si bedebah itu secepatnya!"
Aku di hina seperti layaknya binatang,tidak lebih rendah dari itu.
Perasaan benci yang ku tahan selama ini pada akhirnya aku tidak bisa menahannya lagi. Aku melampiaskan nya kepada semua orang disini.
"Karena aku seorang berdarah campuran?Ini karena aku adalah manusia yang berdarah campuran!?Sial!Siaaalaaan!!"
Aku memukul lantai ini dengan sekuat tenaga,seperti yang ku lihat dengan mata kepalaku sendiri lantai yang seharusnya hancur terkena tinjuku,namun ,kenyataan lantai itu tidak hancur sedikitpun,melainkan darah yang mengalir dari kepalan tanganku. Aku menyadari bahwa kekuatanku telah lenyap.
Aku hanya bisa merasa putus asa dan tidak bisa menerima kenyataan ini.
"Sialan...!"
Salah satu ajudan itu itu turun dari atas arena dan membawa kotak kecil di atas bantal merah. Sepertinya itu adalah benda penting hingga sang ajudan tidak membawa kotak kecil itu dengan tangannya atau dia tidak bermaksud untuk mengotori benda itu dengan tangannya.
"Nah,mari kita berikan cincin pernikahannya."
Aku terkejut dan hanya bisa melihat ke depan dengan pandangan yang di penuhi rasa kecewa.
"Ovphillia...-chan?"
Melihat muka ovphillia yang sedang menatapi wajahku dengan senyuman yang ingin ku robek saat ini,namun,aku kembali ke pertanyaanku.
Kenapa dia tidak merasa senang?Kenapa dia membatalkan senyumannya?
Apakah mungkin Ovphillia memang korban dari cerita ini atau dia memang dalang nya atau domba hitamnnya?Aku tidak tahu tentang hal semua itu.
Salah satu ajudan itu melangkah sedikit lebih dekat ke mereka berdua dan berlutut di depan mereka,memberikan kotak yang berisi cincin pernikahan.
"Nah,pangeran Chisaki mohon berikan cincin itu kepada pengantin-mu."
Chisaki mengambil cincin tersebut dan mulai memasangkan di telapak tangan kanan,di jari telunjuk Ovphillia. Lalu, dengan posisi nya dia berlutut di depan ovphillia dan mencium tangannya.
"Maukah kamu menjadi keluargaku?"
Ovphillia dalam sekejap memalingkan wajah yang tanpa senyuman jahat itu berkata dengan suara kecil padaku,"Selamat tinggal,Noct."
"Ovphillia..?" Air mata yang hampir keluar dari mataku,karena tidak ingin melihatkan kepada mereka aku menghapuskan air mata itu dengan mengedipkan mataku.
"Aaaaaaaaaahhhhhhh!!" Aku berteriak dengan rasa amarah.
Mengambil pedang vergillio menusukkan pedang tersebut ke arah inti jiwa spiritku,"..Gofuuu..." Darah keluar dari mulutku.
"Cukup....sudah cukup!"
Aku mencoba bunuh diri,seperti yang di lihat pedang vergillio tidak bisa membunuh ku bahkan pedang itu seharusnya menyerap jiwa spiritku beserta darahku tetapi itu tidak berfungsi. Pedang itu malah keluar dari tubuhku dengan sendirinya.
"Ini neraka!Dunia yang damai seperti ini....lebih baik ku hancurkan saja!!"
Suara seperti sistem rusak terus menutupi telingaku bahkan aku tidak menyadari jika aku saat ini sedang berteriak dengan sangat keras.
Dan salah satu "Abyssal command" yang ku miliki memberikan sebuah pemandangan darah yang terus mengalir di mataku hingga terdapat sebuah kalimat yang bahkan aku tidak ketahui.
Kalimat itu bertulisan "The King of all Demon's"
Mata ku yang hanya bisa melihat ke bawah lantai akhirnya mata iblis itu sudah mencapai batas amarahku dan berubah menjadi kobaran api.
*Duagh(Sfx:Pukulan)*
Eiji yang datang ke arena dan dia berlari ke arah chisaki serta di penuhi rasa amarah yang tidak bisa di tahannya,akhirnya dia memukul wajah chisaki.
"Dasar jalang!"
"Ka-kakak laki-laki. Apa yang kamu lakukan pada pangeran Chisaki?"
"Pangeran Chisaki?Lebih baik kau bernama sampah!Karena kau pantas memiliki nama itu!"
"Ta-tapi aku telah menyelamatkan adikmu,kakak laki-laki"
"Berhentilah berkata omong kosong,bedebah!"
Aku yang terbaring di lantai mendengar sesuatu layaknya sedang terjadi perdebatan. Karena suara nyaring yang menutupi telingaku aku tidak bisa mendengar apa yang mereka katakan.
"Noctis tidak pernah mengincar Ovphillia bahkan dia sendiri tidak pernah berpikiran untuk melakukannya,dia hanya sedang jatuh cinta. Lagipula, Sebenarnya,kau adalah dalangnya!Chisaki!"
*Tang(Sfx:Pedang)*
Chisaki menghentakkan ujung pedang miliknya ke lantai,dan dia berkata,"Justru seperti itu tidak boleh.Mencintai keluarga bangsawan,sedangkan dirinya rakyat jelata?Heh!jangan bercanda. Seorang rakyat jelata sepertinya tidak boleh menjadi kekasih seorang putri. Itu sudah menjadi aturan negeri ini."
"Cinta tidak di pandang dari status seseorang,cinta itu bisa di rasakan semua orang!Lalu, apa masalahnya jika seseorang itu menikahi seorang putri,meski dia rakyat jelata?Seperti yang dikatakan noctis hari itu"Bangsawan ataupun bukan,itu tidaklah penting"."
"Orang itu tidak mesti dia,'kan?Dia hanya ingin terlihat sombong saja dan menganggap dirinya kuat,padahal dia sendiri sudah ku kalahkan. Inilah akibat jika dia meremehkan kekuatan anggota kerajaan."
"Selama ini Noctis memberikan ku pengetahuan yang tidak ku ketahui!Dia tidak sombong dan dia tidak menyimpan kepintarannya untuk dirinya sendiri."
"Tidak,dia bukan orang yang seperti itu."Chisaki memundurkan kaki kirinya dan mengarahkan pedangnya kepadaku.
"Apakah orang seperti mu bisa mengajarkan ku sihir yang tidak ku ketahui bahkan memberikan pengetahuan itu padaku?Kamu saja hanya bisa berbicara besar dan tidak membagikan apa kamu ketahui kepada orang lain!"
Eiji semakin kesal hingga dia mengepalkan tangannya dan berharap ingin menghajar wajah chisaki lagi.
"Noctis-tidak,Sang raja iblis sudah menyelamatkan nyawaku dan juga Ovphillia saat kami pertama kali bertemu! Dia memberikan kekuatan heal miliknya kepadaku!Apa kamu orang yang seperti itu!?"
Chisaki menjawab pertanyaan itu dengan gugup.
"Te-tentu saja aku mampu..."
"Lantas kenapa kamu tidak menyembuhkan kepalaku?"
"Itu..."
Ovphillia merasa kesal dengan kakak laki-lakinya hingga dia menggantikan mulut Chisaki untuk berbicara.
"Hentikan omong kosongmu itu,kakak laki-laki!Sombong sekali kamu,Dasar manusia berdarah campuran!Kamu itu-"
Ovphilli tidak sempat mengatakan sesuatu kepada kakak laki-lakinya sebab seseorang memotong pembicaraannya. Ternyata,seorang penonton menunjuk ke arah belakang mereka.
"Lihat itu!"
Apa yang mereka lihat?Seakan-akan hal ini menjadi sorot utama dan sangatlah penting daripada perdebatan antara seorang keluarga.
Yang mereka lihat adalah tubuhku yang hendak di penuhi oleh api yang berkobar sangat besar. Dalam jangka waktu sangat pendek ini,aku mengcekeram lantai ini hingga membuat kerusakan pada arena latihan kedua. Atap maupun lantai serta dinding di arena kedua ini mulai retak satu persatu hingga hancur.
Suara ketakutan mulai kembali lagi,para penonton mulai lari terbirit-birit hingga mereka tidak peduli satu sama lain bahkan dari mereka sampai menginjak penonton lain.
"Aku tidak mau mati!"
"Lari!Selamatkan diri kalian!"
"Wuah!Atapnya mulai roboh!"
"Tidaaaakkkk!!"
Arena latihan kedua roboh hingga tidak tersisa sedikitpun bangunan yang berdiri. Para penonton pun terbilang dalam jumlah besar sekian dari mereka lebih banyak yang terbunuh karena tertimpa reruntuhan.
Ovphillia mengangkat reruntuhan itu dan mengelus-elus kepalanya yang tadi terkena reruntuhan itu.
"Aduh-duh-duh.Apa yang sedang terjadi-?"
Dia berhenti di saat-saat terakhir dia tidak ingin melanjutkan perkataannya,karena dia melihatku yang berdiri di depannya.
Aku yang di penuhi rasa amarah, mata yang berwarna merah layaknya sebuah darah di wajahku,api yang berkobar di lenganku dan gigi ku yang tajam serta tanduk melengkung ke depan. Benar,itu adalah wujud ku sebagai raja iblis.
"Kamu....kamu akan aku bunuh,pelacur!"