Chereads / The Demon Lord's of Elite School / Chapter 10 - seorang Adik Yandere

Chapter 10 - seorang Adik Yandere

Di dalam arena latihan kedua dipenuhi keramaian ras mazoku dan pemandangan nya tidak jauh berbeda dengan namanya peperangan. Bagian kedua sampingku ataupun depan nan belakang semuanya dipenuhi oleh cairan berwarna merah,benar itu semua adalah darah keturunanku yang telah meninggal

Tapi,aku hanya memikirkan dia seorang.

Namanya ataupun sosoknya tiba-tiba muncul dipikiranku dan di kedua mataku. Aku mengangkat wajahku untuk melihat nya dan memicingkan mataku ketika terkena silau cahaya matahari yang begitu terang hendak muncul setelah awan hitam itu pergi.

Wajahnya yang begitu cantik dengan rambut yang terurai berwarna biru sebiru lautan dan topi yang dikenakannya sungguh membuatku nostalgia kepada seseorang yang ku kenal di zaman mitos,Tapi.....

Siapa?

Akibat pertarungan tadi aku hanya bisa memikirkan cara untuk membunuh mereka semua dan mengulanginya dari awal,namun herannya kekuatanku tak cukup menampung di dalam tubuh baru ku saat ini. Mungkin di sebabkan aku terlahir sebagai ras manusia dan bukannya ras mazoku.

Di pikiranku hanya terdapat pertanyaan bukanlah ingatan yang ingin ku ingat kembali,namun,setelah bertemu dengan gadis yang bernama "Ruri" ini,aku merasakan kehangatan yang pernah ku rasakan bahkan kehangatan ini belum sama sekali kudapatkan saat terlahir kembali ke dunia ini.

Tapi,siapa dia sebenarnya?Apakah aku pernah bertemu dengannya?

Jika itu benar. Disini aku yang salah karena telah melupakan orang yang tidak pernah melupakanku.

"Ruri....Siapa itu?".Aku mengatakan nya dengan raut wajah bodoh.

"A-apa....!?"Gadis yang bernama Ruri ini terkejut karena mengetahui bahwa diriku tidak mengenalnya.

Aku juga terkejut ketika dia datang dan berhasil mematahkan sihir hyler-ku. Tak kusangka,ada orang yang bisa mematahkan sihir tingkat raja-ku.

Melihat semua itu,membuat Ruri membenci dirinya sendiri

karena tidak mampu menahan rasa sakit yang ada di hatinya.

".....Ni-ni."

Menoleh ke asal suara itu, terlihat Ruri yang sedang sedih menatap kedua mataku dengan pandangan air mata yang hampir keluar dari mata nya.

"Lagian,kamu. Datang secara tiba-tiba seperti itu dan hanya berkata 4 sampai 5 kalimat saja. Mana mungkin aku mengenalmu bahkan bertemu denganmu saja tidak pernah semenjak aku pertama

kali datang ke dunia ini. Lagipula Ni-ni,apakah aku kakakmu?"

"Eh,Ni-ni bercanda,'kan?Bagaimana bisa Ni-ni melupakanku?.Dia mengatakannya lagi dengan raut

wajah heran dengan alis kanan yang dinaikkan ke atas dan sebalik nya yang turun ke bawah.

"Sudah kubilang'kan. Aku tidak tahu siapa kamu!Kalau memang benar aku mengenalmu,daritadi aku sudah pasti dapat mengenalmu!"

Aku mengangkat tubuhku yang tidak berdaya ini menjauh dari bantalan keras yang tidak nyaman ini,maksudku pangkuan dada nya dan mencoba menyelesaikan hal yang lebih penting dari menangani gadis aneh ini.

Lalu,aku memandang ke depan dan mencoba melangkah untuk membunuh anggota kerajaan,termasuk Ovphillia.

"Yang lebih penting!Aku masih memiliki urusan yang harus ku selesaikan!Satu menit lalu,aku hampir membunuh semua orang,Tapi berkat kamu aku tidak jadi membunuh semuanya."

"Jadi,Ni-ni benar tidak mengenalku...?"

Ruri masih ngotot dengan identitasnya yang bahkan aku tidak pernah tahu soal itu. Mendengarnya mengucapkan kalimat tanya membuatku pusing dan pada akhirnya aku menjawabnya dengan spontan yang keluar secara tiba-tiba lewat mulutku.

"Tentu saja...Aku tidak tahu!!"

Kali ini,dia sungguh memperlihatkan raut wajah akan ingin menangis,namun....

Aku mendengar suara langkah kaki yang mendekatiku dari arah belakang.

"Tunggu..." Terdengar suara di telingaku aku mengetahui bahwa gadis yang bernama Ruri ini mencoba mengikutiku dari belakang.

"Plaakkk!!!(Sfx:Tamparan)"

Dia menampar bagian belakang kepalaku dengan keras sehingga membuatku terdiam bahkan di saat dia menamparku,dia berteriak,"Dasar kakak keras kepala!!"

Aku terdiam bukan bermaksud untuk terkejut karena dia satu-satunya keturunanku yang kurang ajar menamparku seperti itu bahkan aku tidak marah atau murka sekali pun,namun....

"Bruuukk(Sfx:terjatuh)"

Benar, aku jatuh pingsan setelah di tamparnya apalagi tubuhku yang tidak berdaya ini mana mungkin bisa menahan dari tamparan sekeras itu.

Setelah menamparku dengan tamparan sekeras di lempar pedang,dia menurunkan badannya,maksudku jongkok. Dia menyentuh kepala bagian belakangku berkali-kali,dia berkata,"Ha?Kakak?Halo?"

Seseorang tolong bakar wanita gila ini sampai hangus.

"Sepertinya,Noctis-sama terlalu banyak menggunakan energi sihirnya sampai dia lupa bahwa dirinya bukan ras mazoku."

Eiji berjalan ke arah kami berdua dan mengucapkan nya kalimat itu dengan menarik pedangnya dari sabuk nya. Dia bukan bermaksud untuk menusukku di saat aku sedang lengah,namun dia melindungi kami.

"Selain itu,Gadis aneh,bodoh dan juga gila-sama. Tolong bawa Noctis-sama pergi dari sini. Aku akan mengurus sisanya!"

"Siapa kamu yang berani memanggilku Gadis aneh!Dasar Monyet!"

Benar juga,baik di zaman mitos ataupun sekarang mereka berdua tidak pernah akur. Di saat bertemu mereka selalu bertengkar dan tidak ada satupun dari mereka yang bisa memulai pembicaraan yang hangat,namun,

Bagiku itulah cara mereka berdua untuk menjadi akur.

Disaat aku terbaring pingsan di arena latihan kedua ini,Para Knight berusaha untuk menangkapku. Satu demi satu, mereka berlari ke arahku dan sudah memegang senjata yang dipenuhi aura hitam berwarna ungu.

Sang raja berkata

"Sekarang kesempatan kita!Tangkap dia!"

Menyadari bahwa para knight berusaha untuk menangkapku,Ruri bertanya kepada Eiji. Bagaimana cara dia bisa mengurus mereka semua.

"Baiklah,kalau begitu. Takafumi eiji.Bagaimana kamu dapat mengalahkannya seorang diri...?"

Baik di zaman mitos bahkan sampai dia bereinkarnasi kembali Eiji tidak pandai dalam urusan sihir,tapi di sisi lain aku menunjuk dia sebagai pengawalku karena dia sangat kuat dalam tekhnik berpedang.

"Seperti yang di ajarkan Noctis-sama. Seorang kesatria harus mengerahkan semua kekuatan yang ku punya dalam serangan satu detik. Dan juga...namaku bukanlah Eiji....tapi Eiki."

Dia berjalan tanpa menggunakan kuda-kuda bertarungnya. Dia tidak menggunakan tekhnik berpedang miliknya,melainkan dia hanya fokus kepada targetnya dan bukannya tekhnik.

Melihat hal itu,Ruri menatap eiji dengan tatapan cemas,begitu juga untuk Ovphillia.

Merasakan getaran yang tidak nyaman karena di pandang oleh Ruri,Eiji-eh bukan,maksudku Eiki. Dia menghentikan langkahnya dan mengucapkan kalimat bijak yang pendek.

"Mata adalah kelemahan hampir dari semua makhluk hidup. Begitu saja seharusnya sudah jelas. Kau tidak perlu menatapku sampai selebay itu."

"Kamu berlatih jurus pedangmu di dojo,tapi....baru kali ini kamu bertarung langsung,ya?tanganmu gemetaran itu,lho"

Tentu saja, Ruri cemas karena melihat Eiki yang memegang pedang nya dengan gemetaran.

Mendengar hal yang memalukan seperti itu,Eiji jadi kesusahan untuk membalas pertanyaan Ruri,namun dia memiliki alasan yang tepat.

"Bu-bukan! Kalau mengayun pedang seperti ini,pedangnya jadi kelihatan banyak. Be-benar! Ini adalah jurus rahasia-ku,Onigiri!!"

Dengan spontan setelah mendengar sesuatu yang bodoh,Ruri maupun Ovphillia berteriak bersama-sama.

"Onigiri dengkulmu!!"

"Kakak Bodoh!!"

Y- yah setidaknya dia sudah berusaha untuk tetap keren. Lagipula, baru pertama kali aku mendengar bahwa seseorang menamai jurus pamungkasnya dengan sebutan"onigiri",Bukannya itu nama makanan jepang?

Eiki tidak menghiraukan ejekan tersebut,namun dia berfokus ke depan lebih tepatnya ke musuh. Walaupun sebenarnya dia masih menyimpan rasa sakit hati yang ada di hatinya. Baik itu adik ataupun orang asing ejekan seperti itu membuat mental eiji turun secara drastis.

"Dasar bodoh!"

Chisaki bangun dari posisi jongkok,lalu dia mengejek Eiki dan melangkahkan kaki ke depan untuk mendekati Eiki dengan di kawal oleh kedua Knight yang berada di kedua sampingnya.

"Apa ini? Pertunjukkan yang memalukan bagi anggota keluarga kerajaan. Anak pertama dari Keluarga Van astrea,kesatria pedang legenda. Tak kusangka dia sebodoh ini!"

Haruno mihou mencoba untuk mencegah ada nya permasalahan yang akan di timbulkan oleh chisaki. Dia mendekati chisaki dengan tangan yang ingin memegang chisaki,namun....

"Di-diharapkan semua kontestan meninggalkan arena latih-tanding kedua."

"Kaulah yang paling memalukan disini. Memang benar, aku sedang mencoba keren di hadapan semua orang,namun niatku bukanlah untuk hal serendah itu. Niatku sepenuhnya untuk melindungi mereka berdua."

Sembari membalas perkataan,Eiki memanjangkan lengannya dengan jari telunjuk yang lurus ke bawah.

"Beraninya kamu menghinaku,dasar bedebah!Kau saja tidak pernah berani melawanku,kau hanya terdiam seorang diri seperti boneka.Benar, kamu memang boneka yang tanpa jiwa!"

Dia mengeluarkan sebuah belati dari belakang jubah nya,dengan di penuhi hawa membunuh Chisaki berlari ke arah Eiki. Tatapan nya yang sangat bengis membuat Eiki terdiam dan tidak bisa bergerak.

Aku tahu Eiki adalah orang yang berbeda dengan Eiji,namun jiwa mereka tetaplah sama.

Tapi,saat ini dia bukanlah Eiji yang kukenal,melainkan Eiki yang baru ku kenal.

*Tang(Sfx:Benturan)*

Sebuah belati terbang ke arah belakang Chisaki,Belati yang dipegangnya hendak di tangkis oleh Ruri.

Dan dia terkejut melihat Ruri yang tangan kanannya memegang pedang yang diangkat ke atas. Dengan sosok seperti itu, Chisaki menyadari bahwa Ruri bukanlah manusia biasa.

"K-kamu....Nona Zitterburg?"

Kalau tidak salah, Zitterburg adalah negara yang di penuhi kesatria suci seperti Kesatria gereja empat salib. Zitterburg juga adalah kota yang ramai akan pengunjung baru atau kota yang sering di kunjungi oleh para petualang. Karena sumber daya alam negara Zitterburg yang kaya akan bahan pokok atau bahan untuk pembuatan senjata(Material),Zitterburg di angkat sebagai negara tertinggi diantara negara lain.

Kesatria gereja empat salib tidak jauh berbeda dengan para Knight,namun yang menjadi perbedaan mereka adalah Kesatria gereja empat salib tidak bekerja untuk pemerintah,melainkan untuk mereka sendiri.

Tugas mereka hanya menjaga keseimbangan dunia, mereka hanya menghukum orang yang tidak percaya kepada tuhan. Menurutku,tugas mereka sudah benar tetapi cara mereka memberi hukuman kepada orang lain sangat lah tidak benar.

Mereka secara diam-diam membawa orang yang tidak pernah mengakui keberadaan tuhan ke gereja atau markas mereka dan pada akhirnya mereka akan mengeksekuensi korban tersebut. Yah setidaknya,seperti yang ku dengar dulu di zaman mitos.

Bahkan rumor mengenai pembasmian kaum iblis ataupun manusia di saat perang antar tiga ras,ada yang mengatakan bahwa Pemicu perang ini adalah kesatria gereja empat salib.

Namun,aku tidak memiliki bukti untuk mengungkap kejahatan tersebut.

Seperti yang ku katakan dulu,meski dalang nya sudah di temukan,perang tidak akan berakhir dengan satu pengorbanan.

Sampai saat ini aku tidak dapat menemukan mereka,ada yang mengatakan bahwa mereka memiliki markas tersembunyi dengan sihir penghalang untuk mencegah kaum mazoku masuk.

Permasalahan masih terus berlanjut tanpa henti,jika seandainya Chisaki tidak menimbulkan permasalahan ini. Mungkin masalah sepele seperti ini akan aku selesaikan segera mungkin....yang membuatku tidak berdaya saat ini adalah pedang zeus. Dia menyerap banyak tenagaku sehingga aku tidak bisa bergerak.

Tangan atau pun badanku sama sekali tidak bisa ku gerakkan,bisa dikatakan aku tengah mengalami "Zero'spirits".

Zero'spirits jika di identifikasi secara rinci bisa dikatakan kehabisan mana. Pada umumnya,para mazoku memiliki batas Mana point sekitar 7000 per harinya,namun,Mana bisa dikatakan ilmu atau energi yang kita punya untuk mengeluarkan skill. Jadi jika Mana Point atau MP kita sudah habis pasti seseorang itu akan tidak bisa mengeluarkan skill spesial atau kemampuan yang dimilikinya.

Tapi,saat ini sangatlah jauh berbeda dengan kondisiku saat ini. Blade of Olympus juga memiliki kemampuan menyerap Energi seorang Mazoku,mungkin tenaga ku ataupun Seluruh Mana-ku telah terhisap olehnya. Tapi,itu tidak mungkin,sebab aku tidak pernah mengalami kejadian ini sebelumnnya.

Di zaman mitos dulu,aku pernah tertusuk pedang tersebut tetapi aku tidak merasakan hal seperti ini.

Ruri menurunkan pedangnya ke bawah dengan tatapan kesal terhadap perilaku bodoh yang dilakukan oleh Chisaki. Dia mengedipkan matanya dan menaruh pedangnya ke sabuk pedang milik nya sendiri.

Dengan tubuh yang bergemetar,Chisaki memaksa untuk berbicara.

"K-kamu'kan putri bangsawan Zitterburg!?Kamu kemari pasti menyatakan perang,'bukan!?Jika tidak

begitu, Kamu pasti ingin melindungi sampah seperti mereka berdua benar'kan!?"

Aku sungguh terkesan melihat dia masih berbicara sangat besar bahkan dia ku anggap sebagai kelebihan Rintarou. Sikapnya yang jauh melebihi orang sombong pada umumnya,mungkin selama ini dia menganggap diri nya adalah orang yang terkuat di negara mancriack karena dia mendapatkan gelar calon ketua osis baru.

Namun, untuk mengukur kekuatan bukanlah dari prestasi,melainkan usaha untuk terus menguatkan tekad sebagai kesatria.Lagipula, yang kau bilang sampah itu siapa? Aku atau Eiki?

Mendengar berbagai alasan yang satu per satu keluar dari mulut chisaki, membuat Ruri semakin muak kepada pria itu.

Dia membuka matanya lalu melirik Chisaki,dia berkata,

"Chisaki,Ini adalah perintah dari wakil komandan serikat kesatria gereja empat salib. Mulai hari ini,Kamu ku nyatakan akan tetap menjadi siswa baru, untuk pemilihan ketua osis baru akan di selenggarakan di ujian kedua. Silakan turuti perintahku dan bersiaga-lah di markas sampai turun perintah terbaru. Selesai."

"A-apa?" Chisaki bukan hanya terkejut mendapat perintah seperti itu,namun, dia juga sangat cemas akan gelar baru nya yang akan di batalkan.

"Kau!" Chisaki menatap Aku dengan tatapan yang sangat marah, dia berpikir bahwa ini semua adalah salahku. Tapi,jujur saja jika seandainya aku masih memiliki kekuatan sedikit pun aku pasti akan menceburkankannya ke matahari. Kuharap dia akan senang bila aku melakukan itu kepadanya.

Tapi, dia tidak bisa melakukan apa-apa,meski dia ingin menolak perintah itu....dia tetap tidak bisa melakukannya. Sebab, Zitterburg adalah anggota kerajaan nomer 2,sedangkan Mancriack adalah nomer 4 di benua Fumigusho.

Jadi, perbedaan status mereka sangatlah jauh berbeda,dia hanya bisa menuruti perintah yang diberikan kepadanya secara langsung.

Sedikit demi sedikit, Chisaki perlahan menahan emosi nya yang ingin segera meledak,dia hanya bisa menghirup udara untuk menenangkan pikirannya.

Dia menurunkan wajahnya dan segera pergi dari arena latihan kedua,dia berjalan dengan kepala yang menunduk ke bawah. Lalu,seketika Chisaki berjalan ke arah gerbang Ovphillia malah berjalan dengan perasaan cemas, tangan yang di kepal berada di dada Ovphillia,dia mencoba mendekati aku.

Yah,walaupun aku tidak tahu sebenarnya dia mau menghampiri aku atau dia ingin menghampiri kakak laki-laki nya(Eiki),ataupun dia mencoba membalas perkataan Ruri,semua itu bisa terjadi kapan pun.

Namun,saat setengah berjalan ke arah kami Ruri malah menghalangi jalan Ovphillia.

Lalu,Ovphillia berkata,"Minggirlah!" Ekspresi wajah yang tanpa senyuman Dengan tatapan yang penuh emosional dan mata yang melotot yang memberi gambaran akan taring serigala yang tajam,Ovphillia mencoba memberi peringatan kepada Ruri.

Namun,Ruri tidaklah gentar bahkan dia tidak hanya terdiam sendiri tetapi dia juga membalas perkataan Ovphillia dengan tatapan yang sama persis dengan nya.

"Tidak akan!"

Kukira ini akan menjadi pertarungan yang sangat seru dan mendebarkan. Bagaimana tidak,putri dari keluarga kerajaan Mancriack akan bertarung melawan putri dari keluarga kerajaan Zitterburg.

Bagiku,kedua nya sama-sama kuat,namun,mereka hanya memiliki satu perbedaan dalam jati diri mereka sendiri.

Mereka bukanlah orang yang bisa akur dalam sekali bertemu. Meskipun ada dua anggota lain yang hadir, mereka tampaknya kewalahan oleh pertarungan itu juga.

Ada satu orang lain yang hadir yang bukan anggota dari dewan siswa. Perwakilan dari komite disiplin tetap bersikap tenang,tapi siapa pun bisa mengatakan bahwa itu adalah gaya yang berani,belum lagi seorang pendeteksi sihir veteran seperti mereka yang mengawasi dari atas langit.

Sesungguhnya, Ruri cukup termotivasi hari ini,pikir aku.

Satu-satunya hal yang membingungkan aku mengapa Ruri memilih taktik intimidasi seperti ini.

"Silakan pergi. Kita bisa bicara saat keadaan mulai membaik."

Mungkin itu karena pembukaan salam Ruri membuatnya bingung,tapi suara Ovphillia telah berubah. Jika menjelaskannya secara positif, suara itu masih harmonis. Jika menjelaskannya secara negatif, keramahan intim tadi sudah hilang.

Dia mungkin mengacu pada lapangan arena latihan kedua.

Pada saat ini,isyarat untuk membersihkan arena latihan, menata ulang Arena yang hancur sehingga pantas digunakan saat bertarung.

Apapun itu,kedua gadis ini mendekat satu sama lain dan mengatakan hal yang serupa yang mungkin bagiku itu adalah sebuah ejekan.

Untuk seseorang yang selalu tegas bersikeras bahwa kakaknya harus mengambil sekolah yang lebih tinggi dari dirinya sendir,satu-satunya alasan Ruri mengendalikan emosinya adalah karena dia paham harus fokus dalam pertemuan pertamanya dengan gadis yang dulunya ku ceritakan kepada Ruri.

Benar, Gadis lugu nan mempesona dengan rambut yang terurai berwarna emas elegan. Mata yang bulat berwarna merah seperti bunga mawar yang baru saja mekar,benar juga selama ini aku terus menunggu-nya selama 500 ribu tahun untuk melihatnya kembali ke hadapanku.

Dia adalah gadis....

Gadis yang bernama Ovphillia adalah reinkarnasi dari Seorang gadis desa yang membuat ku jatuh cinta kepadanya sejak pandangan pertamaku. Bukan,mungkin semenjak aku kecil yang selalu bermain bersama nya.

Meluangkan waktu ku untuk selalu berada di sampingnya,bagaimana bisa aku tidak melupakannya,dia adalah gadis pertama yang membuat raja iblis merasakan arti dari cinta.

Beberapa alasan aku tidak segera membunuh dia karena disaat aku berubah wujud,aku dapat melihat jiwa spiritnya yang sama persis dengan Gadis yang ku cintai selama 500 ribu tahun dan juga sifat nya yang suka marah-marah dan sangat sombong bagiku yang membuatku hatiku terpana oleh nya adalah dia adalah gadis yang penuh perhatian.

Sifat ataupun sosoknya sangat berbeda saat ini,namun, aku yakin bahwa ada dimana hari dia akan mengingat siapa dulunya dia.

Seandainya hari itu tiba,aku akan memanggil nama aslinya dan segera melamar nya.