Chereads / The Demon Lord's of Elite School / Chapter 5 - Cerita cinta

Chapter 5 - Cerita cinta

Usainya ujian pertama ini membuat aku cukup memakai tenaga, bisa dikatakan aku cukup kelelahan. Karena kesempatan emas saat ovphillia menjadi wasit untukku, aku sangat tertarik dia tidak menolak permintaan aku. Jadi, saat ini aku menyatakan perasaan aku kepadanya.

"W-wah! Apa ini!? Noctis menyatakan perasaannya di tengah-tengah penonton!Jadi,bagaimana jawaban kamu!Ovphillia-san!?" .Haruno-chan itu berteriak sangat keras. Yah, aku tidak mempermasalahkan dia,sih.

"Aku menolak."

"Sudah kuduga. Kau langsung mau-eh?"

Dia mengeluarkan kata-kata yang membuat saya bingung. Kukira dia mau menerima perasaan aku yang tulus ini,namun malah terbalik.

"Waaahhhhh!!Noctis-kun langsung ditolak!!"

"Nona Ovphillia Van Astrea."

Dia aku melihat cinta yang sangat kesal. Yah, bagaimana lagi mungkin perilaku aku yang membuat nya melakukan hal yang merepotkan bagi nya. Mungkin karena itu dia kesal.

"Maaf. Aku tidak bermaksud menyuruhmu untuk melakukan hal itu.tapi, memang jika kamu mengejutkanku. Karena kamu melakukan nya."

Dia masih membalas ucapanku, perasaan kesal di hati sudah sangat menumpuk. Seakan-akan berbicara kepadaku saja membuat dia malas untuk menjawabnya bahkan melihat aku saja tidak.

"jadi,sebagai seorang pria,aku akan bertanggung jawab.Siksa atau penggal saja menyadari sekali,lakukan saja sesukamu.Tapi,mohon pertimbangkan jawaba kamu lagi. Aku mohon mohon."

Dia akhirnya berbalik dengan tangan yang di lipat di bagian perut,dia berbicara."

Badan aku membatu. Aku juga senang dia akhirnya mau melihat aku dan berbicara kepadaku,namun dia melupakan namaku.

"Noctis Visconti.Seorang pria yang dijuluki Raja Iblis."

"Kamu jantan juga,yah,Noct.Tadinya aku ingin langsung membunuhmu,tapi setelah melihatmu bertarung. Aku jadi sadar bahwa kamu itu S."

Maksud dari S adalah sadis. Baru kali ini, aku mendengar keturunan aku memberiku julukan sadis. Selama 500 ribu tahun aku tak pernah mendengar seseorang memanggilku seperti itu,kecuali monster dan iblis bedebah.

"Tapi demi menghargai keberanian bisa,aku akan bermurah hati."

"Terima kasih."

"Akan kumaafkan kalau kamu mau mengeluarkan aura sihirmu."

"Eh."

Dia terlihat senang setelah menyuruh aku mengeluarkan keberadaan sihir aku. yah awalnya aku cukup ragu untuk melakukan nya,tapi jika aku melakukan itu untuknya.Itu sudah cukup memadai.

"Kenapa?Apa yang kamu mampu lakukan?Apa hanya sebatas cinta kamu padaku?"

Wah-wah dia cukup meremehkan aku, bagaimana pun para pendeteksi sihir juga berada di sini semua. Pendeteksi sihir di zaman mitos adalah penjaga kastil aku. Mereka menjaga keseimbangan sihir aku, melaporkan jika aku sedikit lengah. Jika aku sedikit lengah kota atau pulau akan terbakar hangus,disebabkan oleh sihir.Pendeteksi sihir di sebut juga Koios.

Koios(Pendeteksi sihir)Dalam mitologi yunani adalah salah satu titan anak dari Uranus dan Gaia. Koios merupakan titan kecerdasan dan pikiran yang ingin tahu.Namanya bermakna"Pertanyaan"Atau"bertanya".Seperti kebanyakan titan yang lain,tidak banyak cerita terkait dengan Koios, tapi dicatat sebagai penjaga keseimbangan dunia sihir.

Lalu, bagaimana jadinya jika aku mengeluarkan keberadaan sihir aku saat ini?Apakah mereka bertahan?Itu tergantung semua kalian semua.

"Baiklah." Aku menutup mata aku.lalu,aku berkata"Perintah abyssal:Mengubah keberadaan hawa sihir tingkat dasar...Pindah data sihir menjadi Multiverse Level Kaisar."

"Fontrose"

Dalam sedetik yang mereka lihat pemandangan yang penuhi oleh berbagai warna, seperti langit yang berwarna biru kini menjadi hitam gelap. Para penonton pun satu per satu ikut tumbang,karena Shield mereka hancur. Tidak, lebih tepatnya Perisai mereka pecah karena terletak pada keberadaan sihir aku.

"Ups. Aku hampir membunuh semua orang disini."

Aku menahan penyebaran sihir aku menjadi seperempat saja. Jika saja aku tak menahannya mungkin keturunan aku di zaman sekarang tidak kuat menahan penahanan tersebut.

"Jadi, bagaimana? Apa kau sudah puas?"

Ovphillia mencoba berdiri walaupun badan nya sudah tidak kuat untuk berdiri,Namun,dia tanpanya untuk berdiri. Mungkin dia mencoba untuk tidak terlihat lemah di depanku.

"Baiklah.Tapi,jika kamu memang benar mencintai aku,aku mau buat syarat untukmu." Dia membuka tiga jari saya menunjukkan bahwa dia memiiliki tiga syarat.

"Apa itu?"

"Dilarang bicara." Syarat pertama bagi aku terdengar sangat aneh.

"Dilarang berbicara."Syarat kedua atau pertama interaksi yang menjengkelkan.

"Dilarang berpegangan tangan."Bahkan syarat yang terakhir sangat tidak masuk akal.

"Itu sama saja kamu menolak aku,bukan?"

"kalau bisa patuhi syarat itu,kamu boleh menyukai aku."

"Itu sama saja aku seperti di tolak olehmu?"

"Kenapa? Tidak bisa?" .Aku mohon siapa saja,katakanlah manusia ini gadis bodoh.

"Tidak,lah!Setidaknya izinkan aku melihat kamu!"

"Tidak mau!Kamu mau melihat bagian dadaku,'kan,Mesum?"

Aku menutup mataku dan memegang hidung. Aku hanya sedikit kesal.

"Ya sudah,aku akan melirik mu saja!"

"Tidak boleh! Kamu mau memandangku sebagai gadis dengan tubuh mempesona,'kan,Mesum?"

"Aku tidak kepikiran."

"Kalau tidak mau,tidak usah usaha denganku,tahu!"

"Kamu ini aneh sekali!"

"Kalian berdua,tenanglah. Para penerus pendiri itu tidak boleh membuat seperti ini. Kalian berdua menghina tradisi suci ini!Karena itu,aku memberi hukuman kepada kalian berdua. Mulai sekarang,kalian akan tinggal satu kamar!Mengerti!"

"HAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH!!! Aku dan Ovphillia berteriak bersama.

sebagian demi manusia memang memiliki perasaan yang sama layaknya manusia biasa,namun sebagian lagi tidak memiliki perasaan. Meraka dibedakan dengan warna mata mereka, jika salah satu dari mereka memiliki mata yang cerah atau berwarna seperti kehidupan berarti mereka memiliki perasaan dan begitu pula sebaliknya.

Yang membuat aku berpikir dia Demi manusia non fisik adalah warna mata nya. Dia tidak memiliki warna mata yang cerah,melainkan buram layaknya orang buta. Apalagi,keberadaan sihirnya sangat kecil dan aku sudah meremehkannya.

"Boleh tanya sesuatu?" Karena merasakan hal yang tak beres aku mengajukan pertanyaan.

"Murid yang tinggal satu kamar itu biasanya ada ditingkat yang sama,'

"Enak saja kamu memanggil aku nenek tua!Dasar lelaki mesum!"

"Lagipula Teknik yang bisa kau gunakan hanya sihir tingkat senior,'kan?Jumlah kekuatan sihirmu juga biasa-biasa saja."

Haruno bicara aku.

"Kemampuannya yang berada di tingkat tertinggi.Dia dijuluki sebagai"Tameng besi.".Intinya,Ovphillia murid tercedas di akademi ini."

"Wah....Tameng besi...." Aku mengatakannya dengan nafas berat.

"Dan inilah jawaban dari pertanyaanmu tadi.Tidak ada murid lain yang terkuat di Visconti.Tidak ada murid lain juga yang secerdik Astrea.Jadi karena itu."

"Tidak masuk akal sekali!" Ovphillia berteriak karena tidak menerima keputusan haruno. Yah,dilihat dari daya pikirnya,menurutku dia benar.

Jika kekuatan aku yang saat ini adalah yang terkuat,namun,aku lemah dalam bidang pengetahuan. Sebab, di dunia ini zaman mitos yang kukenal.

Jadi,Ovphillia mau berpasangan dengan ku. Mungkin tidak ada negara lain yang mau menantang aku. Memang benar, aku mengakui pola pikir jeniusnya. Tapi,dia membuat saya berpikir dua kali,karena alasan yang sangat menjengkelkan. sangat merepotkan.

"Hmmm. Menurutku itu ide bagus."

"Jangan seenaknya memutuskan,Mesum!"

"Apa kau bisa berhenti memberiku julukan itu,Dasar nenek tua!"

"Mesum!!"

"Kalian berdua,Tenanglah. Selain kalian,murid wanita dan pria yang satu kamar juga ada,kok.Kalau tetap tidak mau,kalian boleh keluar dari akademi."

Ovphillia tidak bisa membantah atau melawan ucapan haruno. Karena jika dia membantah lagi artinya dia tetap tidak mau menerima keputusan haruno.Lalu,dia menerima keputusan haruno dengan nafas berat,"B-baiklah."

Aku kagum dengannya yang mau menerima keputusan haruno yang menempatkan kami dalam satu kamar yang sama.Kukira dia akan membantah lagi,tapi dia tahu akan eksekuensinya.

Kalau aku sih,tidak terlalu mempersalahkannya. malahan malahan,ini adalah kesempatan emas. Bagaimana tidak, bisa satu kamar dengannya layaknya sebuah mimpi

Di sisi lain juga haruno ada benarnya. Dia membuat keputusan seperti itu keinginan egoisnya tetapi untuk memperbaiki dunia,menurutku seperti itu. Karena selama 500 ribu tahun pasti sudah terjadi hal yang tak beres. Diawali dengan keturunan yang lemah dan tidak dapat mengenal aku dengan baik. Lalu,keturunan yang berbicara besar padahal mereka semua lemah.

Dan pertanyaan ku juga,apa yang dilakukan para dewa selama aku tiada?

akunya?Ataukah aku harus membunuh mereka semua?

Apa ini kesalahan aku yang melalaikan keturunan aku Atau para dewa yang tak menepati janji mereka?

Itu semua akan aku selidiki satu per satu.

Jika saja benar. Mereka semua tidak menepati janji mereka sendiri maka aku akan menghidupkan kehidupan para dewa dan para keturunan mereka.Tidak peduli mereka dewa atau demi tuhan, Akan aku binasakan mereka semua. Khususnya dewa utama,Zeus,Hades,dan poseidon.

"Baiklah.Tapi,aku mau buat tiga peraturan."

Waduh,setelah tiga syarat yang menjengkelkan sekarang malah tiga peraturan.

"Apa itu?" Aku mengatakannya dengan nafas berat.

"Dilarang berbicara.Dilarang melihat. Jaga jarak kita sampai 100 km."

"Itu sama saja,'kan!Seperti yang kau katakan sebelumnya!Dasar nenek tua!"

Jam 9 pagi.

Cuaca hari ini settingnya mendung, dan kabut pagi yang menutupi kota masih belum sepenuhnya hilang. Cahaya dari luar yang di kabut, banyak kota dengan warna kuning-lemon.

Menurut kalender Mancriack, bulan ini adalah , yang berarti sekarang sudah mendekati akhir musim Hujan. Temperatur yang sedikit membuat bulan ini sebagai bulan yang paling menyegarkan di tahun ini. Tapi sekarang ini, saya merasa tidak begitu menyukai cuacanya.

Ovphillia melihat arah pandangannya ke belakang. Mungkin dia merasa kesal juga,Tapi kebenarannya dia memiliki sikap yang egois. jadi,aku tidak berpikir bahwa ini adalah salahku.Aku juga tidak memiliki pengalaman tentang cinta atau apapun,karena selama ini aku penyendiri(singkat saja,dia jomblo selama hidupnya). Mungkin aku tak memiliki harapan ataupun kesempatan untuk mendekatinya....Namun

"Noct."

"Apa Lagi?Bukankah kamu tadi sudah bilang kepadaku bahwa kamu tidak mau berbicara denganku?Tinggalkan aku sendiri."

"Aku tidak pernah menyuruhmu untuk Tidak pernah berbicara padaku lagi."

"Eh?Apa maksudmu itu?"

"Ahh...sudahlah, jangan ditampilkan.Lebih baik kau saja!"

"Tu-tunggu Kemana.Bukankah kamu sendiri yang membuat peraturan aneh itu?Lalu,kenapa...kamu tiba-tiba?"

"Itu hanya formalitas saja."

"Eh? F-formalitas, katamu?"

Aku tidak menyangka bahwa dia memiliki sifat yang lucu juga,selama ini aku salah.Ternyata,aku masih memiliki kesempatan untuk mendekatinya. Dia sungguh membuat aku jatuh cinta..sifat lucunya sungguh indah bagaikan pemandangan indah sekali dalam mimpi.

"Tapi, aku tetap menolak cintamu."

Badan aku membatu setelah dia berkata seperti itu.

Sekarang sudah jam sembilan lewat sepuluh menit. Para peserta atau bisa dibilang para kandidat yang dipanggil yang rajin mulai muncul dari gerbang dan berjalan menuju ke arena sedikit demi sedikit.

Tanpa ada kegiatan apapun, aku melihat ke arah langit dan level skill, dan stats ku yang sebagian besar sudah aku ingat.

Ahh, kuharap aku akan mati setelah ini.

Aku adalah dan tak bisa berkata apa-apa karena pikiran itu. Saya bisa menjadi pasangannya namun, saya menjadi semakin parah saja.

Apakah aku boleh pulang dan kembali tidur... Aku bahkan mulai berpikir seperti itu. Efek teleport berwarna biru lainnya muncul kembali di dalam gerbang entah sudah apa kali ini. Aku melihat tanpa terlalu berharap. Tapi kemudian-

"Kenapa?Kenapa?Kenapa dia menolak perasaan yang tulus ini?Hey.Eiji.Katakan padaku. Kenapa?"

Aku merasa sedih karena Ovphillia tetap tidak mau menerima perasaan cintaku.Jadi,karena aku sedang tidak enak hati,Eiji membawa aku pergi dari akedemi dan akhirnya Eiji membawa aku ketempat minum. Mereka menamai tempat ini dengan julukan"Kafe".

"Jangan pedulikan."

"Ahhhhhhh!Aku masih mengingatnya!kalau tak salah,dia memberiku julukan aneh.Dia memanggilku Me-su-m!Awas saja kau muncul di depanku,Dasar nenek tua!"

"Te-tenanglah,Noctis-kun.Kau terlalu berisi. Kau bisa mengganggu pelanggan yang lainnya. Oh yah, bagaimana kalau kau membayangkan wajah imutnya. mungkin berhasil."

Aku memejamkan mata dan mencoba membayangkan wajah manis ovphillia,entah mengapa aku sangat sering.lalu,aku tak sengaja mengingat wajah nya yang menjengkelkan.

"Santet...

Di depanku, ada seorang pemain wanita yang membawa minuman dan beberapa makanan yang bernama sandwich di, seragam sekolah berwarna putih dengan lambang merah diatasnya dan sebuah rok mini selutut, dengan sebuah tas kecil berwarna perak-putih di punggungnya. Dan entah kenapa, dia melotot ke arahku dengan mata yang terlihat sangat marah. Wajahnya mengalami efek emosi tertinggi dan seluruh wajah memerah hingga ke telinganya, dan kedua tangan menyilang untuk melindungi-…dada…?

Kemarahan di matanya terlihat lebih jelas lagi. Itu adalah mata dari orang yang sudah berniat untuk mengeluarkan senjata mereka.

Aku mulai berpikir apakah perlu untuk ketika gerbangnya kembali bersinar biru lagi. Asuna melihat kebelakang dengan terkejut dan buru-buru bangun untuk bangun di belakangku.

"Eh…?O-ovphillia-chan?sejak kapan kamu?"

"Hey...Noct.Apa yang baru saja kamu katakan?Apa boleh aku was sekali lagi!?"

Kling,Klang,Kling,Klang(Sfx:telpon bunyi) di pihakku,di saat-saat seperti ini aku selalu membantu walaupun dia tidak mengerti apa yang terjadi,nasib baik dia meneleponku.

"A-aku ada telepon!Aku harus menjawabnya sekarang!Jadi,aku akan pergi kemana-mana,yah,Eiji-kun.Mohon bantuannya,yah."

"Tu-tunggu sebentar lagi."

"Kalau begitu, daahhhh!"

Aku berlari ke arah pintu keluar dan segera terbang menuju langit.Aku langsung terbang dengan kecepatan tinggi,sampai akhirnya aku mendarat di sebuah pohon.Lalu,aku segera mengambil alat genggam yang bernama"telepon".Aku menekan sesuatu yang berwarna hijau,mungkin warna hijau artinya mengangkat atau menyambungkan.Lalu,wajah ibu keluar dari teknologi ini.

"Halo,ibu. Ada apa kamu memanggilku?Apa ayah bertarung lagi?"

"Dasar,Noct-chan. Kamu tidak boleh berkata seperti itu. Aku memanggil kamu karena ingin memastikan saja,kamu baik-baik saja?Lalu bagaimana dengan sekolahnya?Apa kamu lulus?Ataukah kamu-"

"Tenang saja,ibu. Aku lulus di ujian pertama, kok."

"Wuuuaaaah!Selamat.Itu hebat.Padahal kamu baru saja,tapi kamu memiliki kemampuan spesial.Kita harus merayakannya.Kapan kamu pulang?"

"Ahhhh.Maaf ibu,aku tak bisa pulang hari ini.Sekolah mengadakan penginapan tiga hari untuk para murid baru.Jadi,pestanya mungkin kita tunda dulu."

Saya merasa sedih karena baru sehari saya meninggalkannya dan tidak bertemu lagi selama tiga hari. Tentu saja, dia merasa sedih.

"Maafkan aku,ibu.Hari ini aku tidak bisa pulang."

Ibuku kepalanya,dan dia berkata,"Hm-hmm.Tidak apa-apa.Ibu juga bangga memiliki anak seperti kamu.Sebenarnya kenapa kamu bisa secerdas itu?"

"Apa yang ibu bilang?Aku ini adalah anakmu.Tentu saja,kecerdasanku ini diberikan oleh ibu sendiri.Jika saja aku tidak terlahir,mungkin aku tidak bisa memanggil ibu saat ini.Aku sangat bersyukur bisa dilahirkan olehmu,ibu."

Ibu mulai mengeluarkan setitik air di matanya,lalu menjadi tangisan yang sangat deras.

"Wuaaahh...Noct-chan.Kamu sungguh anak baik.Ibu sayangmu."

"Kalau begitu,Aku tutup dulu yah,ibu.Aku masih ada urusan dengan sekolah."

"Baiklah.Berjuanglah,Noct-chan."

"Yah, terima kasih, ibu."

Setelah menelepon dengan ibuku, Aku kembali terbang menuju ke kafe yang tadi.Sesampainya disana aku melihat bahwa disana ada 4 pria yang tampaknya sedang ingin membuli Eiji yang bersama Ovphillia dan teman-temannya.

Tanpa tahu apa-apa, aku ikut berdiri. ketika seseorang muncul ditengahnya. Kali ini pria sombong berbicara layaknya penguasa diatas tanah.

"Hey.Ayolah,Ovphillia-chan.Hanya hari ini saja,kau mau bermain bersama kami,'kan.Aku memastikan akan nyaman bersamaku."

Ketika cahaya memudar dihatiku, aku mengenali wajah orang yang muncul itu, dan jubah putih dengan simbol merah diatasnya. Orang itu, orang yang mengenakan seragam Akademi kelas SS dan membawa pedang yang terlihat sedikit bermanfaat,Dia adalah salah satu murid berambut panjang yang mengikuti Asuna berkeliling kemarin. Namanya kalau tidak salah adalah Chisaki atau apalah itu.

"Hoiii.Sialan.Aku tak pernah mengingat mengajakmu kesini.Apa kau bisa menyingkir dari jalanku."

Chisaki semakin menggerutu ketika dia melihat Ovphillia berlari ke arah belakangku. Dia tidak terlihat begitu tua. Dia mungkin baru berumur sekitar dua puluh tahun, tapi kerutan diwajahnya terlihat lebih tua. Dia menggertakkan giginya dengan keras hingga kami hampir bisa berbicara dan berbicara dengan suara yang terdengar sedikit marah.

"Ovphillia-chan, kau tidak boleh bertindak semaumu seperti ini…!"

ketika saya mendengar suara histerisnya, saya berpikir ini pasti akan merepotkan dan menurunkan bahuku sedikit. Dengan tatapan yang sipit itu memandangku dengan tajam, Chisaki berbicara lagi.

"Ayo, Ovphillia-chan, kita kembali ke ruang osis."

"Tidak. Aku bahkan tidak sedang hari ini! …dan Chisaki, kenapa kamu selalu mengikuti kemana-mana?"

Ovphillia menjawab dengan marah di belakangku.

"Fufu, aku tahu kalau situasi seperti ini akan terjadi, makanya aku mulai pergi untuk mengawasimu sejak ujian yang lalu."

Aku hanya bisa terkejut mendengar jawaban bangga Chisaki. Ovphillia juga kaget. Setelah kesunyian selama beberapa saat Ovphillia berbicara dengan suara yang agak dipaksakan.

"Itu…itu bukan bagian dari perintah ketua kan…?"

"Tugasku adalah untuk mengawalmu, Ovphillia-chan. Mengawasimu juga termasuk tugasku…"

"Apa yang kau maksudkan dengan termasuk, idiot!"

Chisaki berjalan mendekat dengan ekspresi yang semakin marah dan jengkel, lalu mendorong dan menarik tangan Ovphillia.

"Kau sepertinya tidak mengerti. Tolong jangan seperti ini. …sekarang ayo kembali ke Markas."

Ovphillia ketakutan mendengar suara yang terlihat seperti tersembunyi sesuatu itu. Diaku melihat pandangan memohon.

Sejujurnya aku berpikir untuk kabur seperti yang selama ini aku lakukan hingga sekarang. Tapi begitu mata Ovphillia, kami melihat mulai bergerak dengan sendirinya. Aku memegang tangan kanan Chisaki, tangan yang menarik Ovphillia, dan menguatkan tenaga di tanganku.

"Maaf, tapi aku akan meminjam wakil ketuamu untuk hari ini."

Kalimat itu terdengar bodoh bahkan ditelingaku, tapi aku tidak bisa mundur sekarang. Chisaki, yang sengaja saya perhatikan hingga sekarang, menatap wajahnya dan menarik perhatiannya.

"Kau…!"

Dia berteriak dengan suara yang sedikti serak. Bahkan jika sistemnya melebih-lebihkan ekspresi pemain, masih ada sesuatu yang aneh dibalik suaranya.

"Aku akan menjamin keselamatan Ovphillia. Ini tidak seperti kalau kami Berpacaran. Kau bisa kembali ke markas sendiri."

"J…Jangan bercanda denganku!! Kau pikir Murid berusaha sepertimu bisa melindungi Ovphillia-sama!!"

Salah satu dari 4 murid berteriak dan membentakku

"Lebih baik darimu, lebih baik."

"K-Kau kurang terbuka…! J-Jika kau bisa berbicara sombong seperti itu berarti kau sudah siap dengan konsekuensinya kan…?"

"Sudahlah berhenti!Noctis-kun.Ini adalah masalah osis,'bukan.Jadi,biarkan mereka menyelesaikan masalah mereka!"

Eiji berteriak memintaku untuk berhenti memperbesar masalah ini.Tapi, kakaknya kenapa malah berdiri dan malah membela adiknya. Aku sendiri sudah merasakan jika mereka ini adalah sekelompok anggota yang tidak beres.

"Ovphillia.Kamu juga tidak boleh membawa diri dari tugas kamu sendiri.Apa kamu mau mempermalukan status keluarga kita?"

Ovphillia tidak berkata apapun dan dia hanya menjawab,"Baik.Maafkan aku,kakak."

Chisaki tertawa kecil dan berjalan ke arah Eiji menatap dengan pandangan senyum yang bengis.Lalu,dia meludah tepat di arah pipi kanan Eiji.

serontak itu juga membuat aku sedikit marah,namun,Eiji seolah-olah seolah-olah memberitahuku untuk tidak melakukan apa-apa.

Lalu,Chisaki menarik tangan kanan Ovphillia membawanya pergi.selangkah demi selangkah,aku menyadari sesuatu. Untuk apa aku berdiam diri?

"Hoiii.Bisakah kamu melepaskan tangan itu?"