Aku berbalik arah setelah mendengar Rintarou menyatakan kekalahan, sebenarnya aku sudah tidak peduli dia akan menyerah atau tidak. Aku sangat bosan melihat akhir yang membosankan sehingga aku tidak mendapatkan kesenangan di hari pertama aku.
Aku melangkah satu demi satu langkah menuju gerbang keluar dan tak menghiraukan mereka lagi. Tapi...
Rintarou yang mengakui kekalahan nya itu adalah niat berbohong nya,sebenarnya dia tidak mau menyerah. Dia sengaja melakukan nya ketika aku lengah dia ingin menyerang aku dari belakang.
Rintarou menyembunyikan senyum bengis nya dan segera merapalkan sebuah mantra.
"Tunggu...Bajingan..!"
Aku menoleh ke arah nya dengan mata tajam dingin ku.
Rintarou mencoba bangkit dengan goyah tapi tubuh nya terlalu luka sehingga dia bangkit dengan merangkak.
"Hooh...Dengan tubuh seperti itu kau masih ingin melawanku?Menyerahlah."
"Ha.Untuk mewarisi darah pendiri tetapi tidak mampu memberikan pukulan terakhir kepada musuh...Untuk berpikir hal seperti itu adalah aib bagi suku mazoku."
Apakah suku raja iblis berarti mereka mewarisi darah raja iblis?
Tentu saja,tidak.
500 ribu tahun lalu, aku mati dengan memecahkan seluruh jiwa spirit ku memberikan nya kepada anak yang lahir di hari kematian ku. Tentu saja, baik itu manusia atau pun dewa jika jiwa spirit ku masuk ke jiwa mereka,maka mereka juga mewarisi darah aku.
Aku tidak mewarisi Skill atau pun kekuatan ku kepada mereka karena aku adalah pendiri.
"Berhentilah berbicara begitu banyak,kau akan mati."
"Heh. Adik-adik ku bangkit lah kalian!Mari kita serang si bedebah ini!"
Sembari memberikan perintah kepada adik nya,mungkin Rintarou memandangku sebagai orang bodoh. Dia tidak mengetahui jika aku adalah pendiri nya, bahkan dia menggunakan mantra perintah secara paksa kepada adik nya
".....Baik!"
"Ainz,Silvye,Crescto,Pore,Asvi...!"
Satu per satu adik-adik nya merapalkan sebuah mantra secara bersamaan dan menggabungkan nya.
"Dengan menyebut para leluhur keluarga Schirltz,Aku sebagai penerus keluarga Schirltz pertama. Memerintahkan kalian untuk segera memberikan aku, sebuah Petir yang dahsyat!"
"Hmmm...sepertinya. Ikan kecil seperti mu tidak layak untuk di bunuh."
Rintarou mengklik lidah nya dengan ekspresi begitu kesal.
Rintarou mengeluarkan sihir tingkat kaisar yang dimiliki oleh keluarga Schirltz. Namun, dia tidak menyadari jika
"Maju!LIGHTING SPARDA!"
"Ber'gam!". Adik-adik nya yang mengikuti kakak nya.
Mereka mengeluarkan mantra sihir tingkat dasar
"Hooh...Aku ingatkan lagi Skill murahan seperti ini tidak mempan padaku."
Aku menarik pedang dari sabuk di belakang ku,pedang ini bukanlah ciptaan sihir aku, melainkan buatan ayah ku.
Satu demi satu serangan sihir itu mendekat kepadaku dengan mudah nya aku membelah sihir itu layak nya sedang memotong apel.
salah satu serangan itu hampir mendekat tepat di depan ku, jadi aku menghindar nya dengan melompat ke belakang dan membelah Lighting sparda milik Rintarou yang hampir mengenai wajah ku. Tidak,mungkin terkena sedikit rambut ku.
aku melempar pedang ku ke arah sihir yang tadi nya sempat ku hindar. Tak kusangka serangan itu hampir mengenai Ovphillia.
pedang ku mengenai sihir itu tepat sebelum sihir itu mengenai Ovphillia,namun pedang itu tak berhenti melayang. Jadi, aku memakai Skill "Gion" aku berpindah tempat yang dimana tujuan ku menahan pedang itu.
Seketika aku berpindah tempat menahan pedang milik ku yang tadi nya kugunakan untuk melindungi penonton dan pada akhirnya mata kita bertemu lagi.
Kali ini aku melihat mata nya yang begitu hangat..mata yang berwarna merah nan mengkilau. Ahhh sungguh indah
"Itu Bohong kan?" Rintarou yang tidak percaya bahwa serangan andalan keluarga nya tidak mengenai target nya sama sekali.
"Hey...!"
Aku melemparkan pedang ku ke arah nya dan berpindah tempat tepat di depan Rintarou.
"Sudah ku bilang,Aku ini kuat. Jadi, menyerahlah." Aku mengatakan nya dengan menarik rambut Rintarou karna sedikit kesal.
"Bunuh Aku!"
"Hooh....jadi kau lebih memilih mati daripada menyerah yah?"
Apa masalah nya?
"Ha!Kamu tidak bisa melakukannya,bukan?Maka kamu gagal. Cobalah untuk membuat aku menyerah jika kau bisa. Meskipun aku mati, Aku tidak akan menyerah kepada rakyat jelata seperti kamu!"
Jujur saja aku bisa membuat nya menyerah jika aku mau tapi....
"Aku tidak tahu apa yang kamu pikirkan. Kamu akan menggunakan sihir paksaan seperti kau gunakan kepada adik ku. Tidak apa-apa. Cobalah. Bila kau ingin melanggar aturan!! Hahahahahah...fuahahahahah!!Gah!"
Aku cap kaki aku di kepala Rintarou mendorong wajah nya ke arah lantai.
"Yare-yare. Kamu terlalu penuh dengan dirimu sendiri. Rasa superioritas aneh yang kamu miliki." Dia mengatakan satu hal yang menarik.
"Jika saja aku tidak menggunakan sihir paksaan, aku tidak bisa membuat mu menyerah begitu saja?" "....Ha....itu benar...Kamu sial...!"
Bahkan dengan ku berdiri di atas kepalanya,Rintarou masih berbicara besar.
"Hmm. Kau sungguh lucu. Sangat baik. Ini kemenangan ku jika aku membuat kamu menyerah tanpa menggunakan sihir paksaan bahkan aku tidak perlu menggunakannya jika aku mau dan kamu menang jika aku tidak bisa.
"Hooiiiii!Berani nya kau berbicara besar kepada keluarga bangsawan!." Mogni yang berteriak dengan sangat lancang kepada ku.
"Hentikan!Mogni! Ini adalah pertarungan ku! Jika kau ikut campur dengan urusan aku...aku akan merebus mu!"
Mogni yang ketakutan melihat tatapan kemarahan Rintarou sampai dia tidak bisa berkata apapun lagi bahkan dia menoleh ke bawah dengan wajah yang menunjukkan betapa terpuruk nya dia.
"Kamu memang berbicara besar. Bahkan jika aku mati aku tetap tidak akan menyerah!" Aku mengedipkan mata
Jika aku bisa membuat Rintarou menyerah tanpa menggunakan sihir apapun berarti itu menjadi kemenangan jika sebalik nya dia akan menang secara tertulis.
"Kamu bodoh. Tubuh ku sudah di beri aliran listrik jadi di setiap pembuluh nadi ku berisi listrik yang bisa mencegah serangan fisik.Paling-paling aku akan merasa kasihan padamu. Hyahahahaha!"
Aku menempatkan jari telunjuk aku di dekat dahi Rintarou."Oh? Kau menggunakan trik yang sama. Sudah kubilang,meskipun aku mati,aku tidak akan menyera-"
Aku memberikan tekanan sihir di setiap pembuluh nadi nya yang berisi listrik meningkatkan nya sampai melampaui batas wadah nya.
Seluruh tubuh Rintarou bertambah besar dan meledak.
"Ups? Aku pikir aku sudah mengurangi daya cukup. Apakah dia mati?...begitu."
Wah-wah. Ini kehilanganku.
Aku kira tidak ada bantuan untuk itu.
Aku mengulurkan tangan ku tepat di atas darah Rintarou yang berceceran dan membiarkan darah itu kembali kebentuk semula.
Hidup
Seluruh tubuh Rintarou dibangun kembali dan pulih sepenuh nya.
"Ap-Apa!....sihir apa itu?Rintarou yang mati di hidupkan kembali!!"
"Dia menghidupkan orang mati! Sihir seperti itu tidak ada di dunia ini!!"
"Benar-benar tidak dapat di percaya!!"
Mengapa mereka terkejut?Para penonton terkejut melihat Rintarou dihidupkan kembali. Jika aku tidak menggunakan sihir ini,kematian berarti kematian."
" Apa...Aku..?"
Rintarou menatapku dengan ekspresi bingung.
"Bagaimana rasanya sekarat sekali? Masih ingin menyerah?"
"Ba...bajingan...siapa yang menyerah-gyah!"
Aku mencekik leher nya dan mengangkatnya ke atas memberi nya sedikit tekanan sihir lagi.
Dan dia mati lagi.
"Ups, aku membunuhnya lagi. Baiklah. selama darah nya tidak mengering, menghidupkan
Keheningan dari arena menyapu aku seperti gelombang.
Hmmm.Sesuatu yang aku lakukan telah membuat mereka membungkam.
Aku tidak mengikuti aturan logika disini selama darah yang keluar dari tubuh nya yang hancur tidak mengering,dia masih aman. Padahal di zaman mitos ini adalah sebuah lelucon dan tampaknya mereka tidak geli hati sama sekali.
Seperti yang diharapkan setelah 500 ribu tahun perubahan. Apakah humor juga berubah?Sebenarnya melihat lebih dekat,semua orang tampak ketakutan. Apakah aku pelawak seburuk itu?
Hmm.Aku harus menahan lelucon aku sampai mengerti humor di zaman sekarang.
"Haa...!"
Kali ini aku tidak menghidupkan nya kembali,namun,memutar balikkan waktu. Benar, aku hanya mengundur waktu sedikit tepat sebelum Rintarou mati dan itu berhasil. Apakah dia mengingat kejadian atas apa yang terjadi pada nya?
Tentu saja dia ingat. Aku hanya memfokuskan ingatan semua orang kepada pertarungan jadi bisa dibilang aku merubah ingatan orang tentang pertarungan ini.
Apa yang di lihat oleh mata Rintarou dengan mata para penonton sangatlah berbeda
Jika Rintarou melihat diri nya mati,maka yang dilihat oleh penonton sebenarnya adalah Rintarou bersujud menangis meminta ampun.
ini adalah ilusi.
Apakah dia mulai merasakannya?Sebanyak ini seharusnya ini tidak menjadi trauma bagi nya.
"Kamu bilang kamu tidak akan menyerah bahkan kamu mati sekalipun.Tentu nya kamu tidak berpikir hidup kamu akan berakhir dengan satu kematian?bagaimana jika aku membunuh berulang kali dan pada akhirnya aku tidak menghidupkan mu kembali?"
Tidak ada balasan dari Rintarou. Dia hanya gemetaran.
"Baiklah kalau begitu.Aku akan bertanya sekali lagi. Apakah kamu ingin menyerah?"
Ekspresi putus asa melayang di wajah Rintarou untuk sesaat,suara lemah keluar.
"Ap....siapa yang-ggrgghhh-akan---!"
Aku membakar nya dengan api ku dan dia mati dengan tubuh yang hangus.
Memutar membalikkan waktu. Harus membutuh kan setidak nya 6 dimensi untuk merubah nya jika tidak aku terpaksa merubah sejarah dan Aku sudah menghabiskan 5 dimensi,jadi hanya tersisa satu pilihan saja.
Lagi-lagi tubuh Rintarou kembali ke bentuk semula. Dia melihat aku dengan wajah bernoda ketakutan sekarang.
"Ngomong-ngomong,Aku tidak menghidupkan karena kamu sendiri yang melarangku menggunakan sihir,jadi aku menggunakan sedikit kekuatan ku untuk memutar waktu dan ada hal yang menarik yang kamu harus ketahui. memutar waktu dunia memiliki filosofis yang menarik di balik nya."
".....!?" Dia hanya terdiam dan menunjukkan wajah ketakutan pada aku bahkan air keringat nya begitu banyak.
"Setelah kamu hidup kembali aku sudah menghabiskan 5 dimensi dan yang kugunakan satu sampai enam kali jadi,hanya tersisa 1 lagi. Lalu, pertanyaan aku adalah apakah kamu yang asli atau salinan asli dengan kepribadian dan kenangan yang sama?Bisakah kamu menjadi orang yang benar-benar baru?Bagaimana menurut kamu?"
Suara gigi yang berceloteh bisa terdengar dari bibir Rintarou yang bergetar. Wajah nya benar-benar pucat.
"Ba...ba...bajingan....perilaku kejam itu...."
"Fumu,aku tidak tertarik. Di era aku, ini adalah lelucon yang membawa banyak tawa penonton dan seandainya kau disana melihat wajah penonton yang sedang menertawakan mu.Lalu,Apa yang akan kau lakukan?"
Nah,jika humor mereka berbeda aku kira argumen filosofis akan berbeda juga.
"Benar,ini saatnya untuk membakar mu hidup-hidup lagi."
"K...kamu....berbicara tentang....membunuh dengan mudah..."Haha,aku memiliki senyum yang sangat segar sekarang.
"Apa ini?Kamu mengatakan sesuatu yang sangat sederhana tiba-tiba. Menjadi mati bukan berarti mati. Kau tahu?"
Aku mengalirkan aliran api ku lagi yang di mulai dari lengan ku ke arah Rintarou."P...t...t...tolong tunggu..." "Ups."
Sampah. Jari aku tidak sengaja mengeluarkan api sehingga api itu menyebar secara cepat ke tubuh nya dan membakar nya hingga hangus. Dia mencoba mengatakan sesuatu.
Oh sayang.Mari kita hidupkan lagi."Ba...Bajingan!!Sudah kubilang tunggu!!" "Ha ha ha.Salahku.aku ceroboh."
"Siapa kau sebenarnya!?Katakan padaku!!Bagaimana kamu membunuh seseorang dengan sembarangan." "Hooh. Kamu tampak lebih baik sekarang.Baiklah sekali lagi."
"Aduh!"
Aku melepaskan cengkeraman aku di leher Rintarou dan mengeluarkan mata iblis aku menatap mata Rintarou yang kehilangan semua warna dan sinar.
"...To-tolong tunggu..." "Ada apa?"
"Aku...."
Dengan Ekspresi wajah basah dia berlutut di depan ku, dia berkata,"Ini kekalahan aku. Aku menyerah."
Sepertinya dia sudah mengakui kekalahan nya dia hanya mengatakan dua kalimat pendek yang sederhana dan menyedihkan.
Yare-yare. Kalau begini ceritanya. Ya sudah akan aku akhiri saja.
"Fuhhhh(aku menghela nafas). Kamu tidak bisa bertahan lama di permainan anak kecil ini. Aku bermaksud membunuhmu setidak nya untuk selama nya,Tapi..."
"...?" Dia mengangkat kepala nya dengan wajah yang di pasang ekspresi bingung.
"Aku sudah hidup ribuan tahun dan aku mengakui kekalahan mu itu karena kamu memiliki jiwa kepahlawanan. Bukan hanya kamu saja, Selama ribuan tahun aku sudah mengakui banyak orang selain kamu. Tidak peduli itu iblis,manusia ataupun dewa aku mengakui mereka semua."
"...Lalu, kenapa kamu tidak membunuh aku saja!?Aku sudah tidak bisa hidup lagi di dunia ini. Aku tidak bisa menatap wajah anggota keluarga Schirltz lagi. Dikalahkan dan dipermalukan seperti ini,aku sudah tidak layak memegang gelar penerus raja iblis."
Aku memecahkan lelucon kecil ini dengan senyum untuk menunjukkan tidak ada permusuhan tetapi Rintarou gemetar seperti aku baru saja mengancamnya.
"...Rintarou...kau hebat sekali!"
"Pertarungan yang menakjubkan Rintarou-kun!!"
"Kakak!!kau sungguh hebat!!"
"...Apa yang sedang--?"
penonton dan beserta adik-adik nya mengagumi pertarungan ini meski Rintarou kalah. Seperti yang dilihat oleh Rintarou,dia sangat kebingungan dengan apa yang terjadi saat ini.
Aku berjalan kebelakang menuju pintu keluar arena, tanpa melihat kebelakang ataupun kedepan. Tapi...
"Kamu!Tunggu sebentar!!Apa yang sudah kau lakukan!Mengapa mereka semua!?"
Wahhh..seperti nya dia memiliki seribu pertanyaan pada aku.
Aku berhenti melangkah dan dan berbalik pandangan aku,aku berkata,"Singkat saja,Aku merubah alur dan waktu dunia."
"...!!". Secara perlahan dia mulai mengerti dengan apa yang aku katakan. Benar, apa yang ku maksud adalah aku merubah sistem kerja dunia. Seharusnya Rintarou akan di pandang buruk oleh semua orang tetapi aku merubah nya. Tidak ada satu pun orang yang menyadari kekuatan ku.
Ini adalah kekuatan aku
Kalau ada bagian kerangkanya yang hilang, bisa tumbuhkan lagi. Intinya Amatsu bisa merubah realita menjadi apapun yang aku mau, apapun yang aku bayangkan, sebesar apapun ukuran dan kekuatannya.
"....Untuk yang luar biasa...siapa pria itu?Aku belum pernah melihat wajahnya sebelumnya."Suara-suara mulai keluar dari area tempat duduk.
Dia menunduk kepalanya untukku membuktikan rasa terima kasih nya kepada aku.
Aku lega dia tidak berbicara besar lagi. aku mengedipkan mata aku dan menghembuskan satu nafas lega,lalu...
"Kalau begitu. Dengan kekalahan Rintarou Schirltz. Pemenangnya adalah Noctis Visconti." Seiring dengan kata-kata Ovphillia penghalang menghilang juga.
Karena pertandingan sudah berakhir aku jadi memiliki banyak waktu luang. Tidak,mungkin ku katakan aku sedang bebas,jadi....
"Ovphillia-chan. Aku sangat menyukai kamu."