Chereads / Bulan Berbunga / Chapter 7 - Kenal

Chapter 7 - Kenal

Di laboratorium gua dokter Mirzamn sedang sibuk membuat beberapa experiment, dia ingin membuat obat yang biasa mengontrol para mutan. Sempat Nampak mutan dengan kemampuan kuku- kuku panjang mulai mengila. Dia mengamuk. Merusak beberapa mebel dan alat yang ada di gua. Dia memaksa keluar . Fero segera menghadang dan berkelahi dengan mutan tersebut . Dengan kemampuan cepat Fero memberikan suntikan obat yang dibuat oleh dokter Mirzamn , membuat dia lemas dan tidak bedaya. Berbeda dengan obat biasa, ini biasa membuat para mutan kehilangan kekuatannya selama beberapa jam sesuai dengan kondisi dan kekuatan para mutan.

"Bimo Reza sini , Bawa dia !" perintah Fero

Mutan yang tadi sudah di lemahkan di masukan ke dalam sel. Di bantu Bimo dan Reza. Melihat kejadian tersebut Fero sempat bertanya maksud dokter Mirzamn . kalau menyuntik obat yang melemahkan bukan hal yang cocok. Karena membuat para mutan lemah tak berdaya. Dengan nada sedikit marah namun di tahan.

Dokter Mirzamn menjawab "Semua yang tidak mau mendengarkan atau yang susah di atur lebih baik dilemahkan. "

"Duenggggggg "suara tempat sampah yang di tendang

Fero merasa marah tapi dia merasa tidak bias membalas dokter Mirzamn karena yang membantu dan menyelamatkan para mutan selama ini. Dengan angkuh dokter Mirzamn melewati Fero bimo dan reza tanpa peduli keadaan sekitar.

Pikiran Fero yang marah dan kesal di lampiaskan dengan melihat bulan sambil duduk di atas pohon. Dari kejauhan ia memandang cahaya api unggun yang di nyalakan oleh para manusia biasa yang sedang bersuka cita . merayakan malam terakhir sebelum mereka kembali ke kampus. ia merasa ingin bergabung tapi dia takut.

Pandangan matanya terarah pada sosok gadis yang sedang menyendiri . Sarah sedang menyendiri karena rindu dengan ayahnya. Sambil berbicara dalam hati menanyakan kabar ayahnya. Wajah sendu itu membuat Fero memperhatikanya.

Keesokanya di dekat batu besar dekat sungai Fero sedang menikmati cahaya matahari pagi. Siluet badannya sungguh sempurna dengan sudut badan yang tampah tegas jika kita memandang dari arah balik sinar matahari. Tak sadar sebuah batu kecil terlempar menimpuk kepala Fero. Dia kaget bukan main.

"awwww" teriak Fero

"hai

"Ketemu lagi"

Akhirnya aku bisa menemukanmu .

Beberapa hari aku memikirkan cara menemukanmu, tak disangka bertemu disini. " sapa sarah dengan senyum lebar

"Cihhh ketahuan" kata Fero

"Hai sini kamu !!!!" kata Sarah menantang

Dengan cepat Fero berlari kearahnya dan berhenti tepat di depan wajah Sarah hanya berjarak 10 cm , mata dan mata mereka betatap . Sarah terkaget menatap wajah Fero secara mendadak. Gugup merasa aneh. Dengan cepat Sarah mendorong Fero kebelakang.

"Hei jangan terlalu dekat." Suara Sarah agak kaget dan malu

"Ada apa ?." Tanya Fero dingin

"Emmmmm

Apa yang kamu lakukan di hutan ? kamu tinggal di hutan ? tinggal dimana ? aku tidak melihat ada rumah di sekitar hutan ? ". Tanya Sarah memncecar banyak pertanyaan dengan cepat.

"Kenapa ? kepoh ????? ""

"Akan ku jawab setiap satu pertanyaamu jika kita bertemu.''

Haaaa!!!!!! Pelit banget . teriak Sarah ketus

''Pilih pertanyaan yang mau kamu tanyakan ?''

''Sedang apa kamu disini ?''.

''Hanya duduk dan bersantai ''.

''Terus kenapa kamu menolongku saat itu ? ''

''Hanya ingin saja "

"Huft tau dia sangat menyusahkan seharusnya tidak perlu aku tolong". Kata Fero dengan suara lirih dan sengit

Fero kembali duduk dengan tidak sengaja ia menoleh kearah Sarah yang sedang membiarak wajah nya dan sebagian tubunya terkena sinar matahari. Wajah putih dan mungil Sarah menjadi tampak bercahaya dan menawan. Membuat Fero menjadi membeku beberapa saat. Terpesona melihat kecantikan Sarah membuat dia tidak bisa berpikir beberapa saat.

"Wwwaaaaahhhhhhhh hangatnya berjemur matahari di pagi hari." Suara yang sangat renyah dan lembut dari sarah sambil merentangkan tangannya lebar –lebar dan tersenyum lebar .

Saat Sarah bicara membuat Fero tersadar kalau dia menjadi perhatian memandang Sarah tanpa berkedip. Segera Fero berdiri dan membenarkan kerah bajunya dan menggaruk-garuk kepalanya. Bisa di bilang dia sedikit salah tingkah. Tapi berusaha terlihat dingin dan biasa.

Aku seperti penah mengenalmu ? tapi dimana yaa ? emmmm sudah lama si ?

Emmmmmmm ah aku lupa . tapi kamu benar-benar seperti tidak asing bagiku. Kata Sarah tampa memandang Fero.

Dengan cepat Fero membopong Sarah dan berlari membawanya ke dekat perkemahan.

''Hei gadis sok tahu. Jangan pernah tinggalkan rombongan .

lagi. Di hutan terlalu berbahaya. '' kata Fero sambil menurunkan Sarah dari gendongan dan kemudian berlari cepat meninggalkan Sarah.

Eemmmmm apa-apa an sih tuh cowok. Main gendong aja tampa permisi ''guman Sarah dengan sedikit malu dan gugup. Dia merasakan hal aneh . jantungnya berdegup kencang

Dug dug dug dug

"Huuuufffttttt apa-apaan sih barusan, wah dasar laki-laki kurang ajar. "

Hhiiiiiiiii amit –amitlah ketemu dia lagi. Gak sopan , dikit-dikit gendong. Dikit dikit gendong" .

Sebuah tangan dari sosok pria dengan tiba tiba merangkul Sarah dari belakang

"Hei, bocah kamu suka main ke hutan ya ? cari apa ? tarzan . kamu gak tahu kalau aku selama ini menunggu kamu disini. "

Dengan cepat Sarah melepaskan tangan yang merangkulnya dan menendang betis laki-laki tersebut.

AAAWWWWW !!!

Andrew kesakitan kakinya di tendang oleh Sarah. Segera setelah menendang Sarah masuk ke tenda dan Andrew menyusulnya kembali berbaur dengan teman temannya.

Teman-teman kita disini sudah beberapa hari , besok siang setelah kita selesai membereskan tenda kita kembali ke kampus 'sebuah pengumuman dari kepala kelompok pecinta Alam. Segera beberapa dari mereka merapikan baju dan barang-barang mereka. Sarah sambil memberesakan barangnya ia memandang ke langit yang di penuhi bintang. Sekilas memikirkan pria yang tadi mengendongnya. Dan dengan cepat ia menyadarkan kembali pikirannya .

Bus sudah datang tinggal berapa jam lagi Sarah meninggalakan bukit perkemahan. Dia pergi ketempat ketemu dengan Fero kemarin. Disana dia sempat menunggu Fero. Sebenarnya Fero melihat Sarah dari jauh tapi dia tidak menunjukan diri. Dan Sarah tidak menemukan nya, waktu naik bus sudah dekat akhirnya Sarah meninggalakan sebuat catatan.

Siapa namamu ?

Kamu bilang aku boleh menyanyakan jika bertemu kembali

Semoga kita ada kesempatan bertemu kembali

Segera semua mahasiswa naik kedalam bu. Bus melaju cukup lamabat Karena jalan yang berkelok. Sarah memandang ke jendela dan Lissa di sampingnya sibuk bernyanyi dan bercanda dengan rombongan. Andrew mencoba melawak di keramaian bus dengan berpantun. Tapi Sarah masih sibuk memandang jendela. Tanpa sengaja bayangan hitam melewati bus Sarah. Kemudian Supir memberhentikan Bus dengan mendadak membuat seluruh rombongan hampir terjatuh. Sebuah daun jatuh melalui celah jendela Sarah. Bertuliskan sebuah nama :

FERO

Karena semua mahasiswa sendang kacau akibat bus yang mengerem mendadak , sehingga tidak ada yang memperhatikan Sarah. Segera ia masukan ke dalam note booknya agar tidak hilang. Dia tersenyum sendiri . lisa masih mengomel dengan bus yang berhenti mendadak.