Kota seperti biasa ramai dan penuh hiruk pikuk. Kendaraan belalu seperti sedang terkejar waktu. Para pemilik mesin bermotor itu sama sekali tidak memperdulikan sekitar. Mereka hanya tau pergi secepat mungkin menuju tempat tujuan entah itu berangkat kerja, sekolah atau keperluan lain.
"Halooo Sarah selamat pagi "Sapa Andrew
"Pagi kak"
"Ouch dadaku sakit ,jangan tersenyum. Senyummu membuat hatiku berdebar Sarah."
Plllaakkkkkkk !!!!!!
Apa-apaan kamu ha! Dari belakang Andrew Lissa datang sambil menepuk buku ke bahu andrew untuk menyadarkan andrew.
Andrew si rajin pegombal. Ya mengombal buat dapat perhatian Sarah.
Ayoo masuk . prof Sudirman sudah datang.
Suasana kelas di mulai seperti biasa. Aula perpustakasn juga mulai ramai dengan mahasiswa yg kembali setelah liburan semester. Penjaga perpustakasn yg kewalahan menata buku. Beberapa mahasiswa berebut kursi yg nyaman di perpustakaan. Bahkan ada yg hanya numpang tidur di perpustakaan .
Sore menjelang mahgrib adalah sore termacet .Banyak orang yg ingin segera mengakhiri hari yang melelahkan sejak pagi.
Tintttt tint !!!
Hai kamu menyingkir
Kenapa km di tengah jalan !!
Hoii !!!!
Hoiii!!!
Dasar orang gila !!!!
Rupaya Fero terserang memori saat ayah ibunya kecelakaan.
Fero jatuh tertunduk berkeringat dingin dan sesak nafas.
Sarah melihat itu segera lari dan membantu Fero berdiri. Memapahnya ke pinggir.
Setelah itu membawanya ke tempat yg lebih tenang..
"Minum ini. Kamu tampak tidak sehat ".
"kamu kenapa ?"
Fero masih terkena syok sindrom . ia mencoba mengatur nafasnya . dan melihat sekitar bahwa dia sudah tidak berada di tengah jalan raya . dengan menghela nafas panjang ia mengusap kepalanya yang penuh dengan keringat. Kemudian Sarah memberinya tisu . dan memberinya minum lagi.
Setelah agak mendingan. Nafas dan nadi Fero sudah normal kembali. Sarah mencoba bertanya. Dengan Bahasa yang halus dan pelan.
"bisa kamu ceritakan apa yang terjadi ?
Mencari seseorang yang bisa membantukya untuk hidup normal.
Fero tahu bahwa seorang dokter bisa membantunya hidup normal. karena dulu sempat menguping dokter Mirzamn bicara sendiri di ruang kerjanya membahas dokter tersebut .
"Ketemu siapa ? ". Tegas Sarah kepada Fero.
"Tidak ada urusan dengan mu .. pergi saja sana urusi dirimu!!!." Bentak Fero
Fero berdiri kemudian berjalan meninggalkan Sarah.
Tapi Sarah tidak marah di bentak oleh Fero ,ia dengan diam memperhatikanya.
Kemudian dia melihat kembali mobil lalu lalang dan kembali pusing lalu pingsan.
Sarah membawannya ke rumah sakit.
Karena tidak ada yg tahu keluarganya akhirnya Sarah menemaninya dan menjadi penanggung jawabnya. Sudah sekitar 2 jam Sarah duduk disamping Fero. Karena terlalu lama Sarah meninggalan Fero dan menelfon temannya karena tidak bisa mengerjakan tugas bersama. Ia ada keperluan. Saat kembali ke kamar Fero.
Tiba-tiba melihat Fero yang sudah sadar dan berdiri.
"Jangan berdiri dulu "
Ucap Sarah pada Fero yg baru saja terbagun dan berusaha kabur.
"Kamu harus istirahat dulu. Tolong sehari saja suapaya kamu benar-benar pulih ?"
"Atau Setidaknya makan dulu sebelum pergi. "
Fero diam dan menurut apa yang dikatakan Sarah.
Sarah mengambilkan makanan dan minuman lalu meletakan di meja makan pasien. Sarah mengambilkan minum dan meletakan di dekatnya.
Fero memakanya dan kemudian akan pergi. Dan berkata " Untuk biaya rumah sakit anggap aku hutang padamu . jika kita bertemu lagi aku akan membayarnya."
Ketika Fero melangkah pergi dengan kemampuanya.
"Bukannya kamu akan menjawab pertanyaan ku setiap kita bertemu. Itu janjimu sendiri. " kata Sarah namun belum sempat dijawab oleh Fero dia sudah melesat pergi.
Apa tujuan mu pergi ke kota ?