Chereads / Bulan Berbunga / Chapter 11 - Tanda Vital

Chapter 11 - Tanda Vital

sudah tiga hari sejak Sarah menyibukan dirinya di bekas laborat ayahnya. Mencoba semua petunjuk yang ayahnya tinggalakan selama ini. Setiap pulang kampus Sarah langsung ke laborat dan bahkan dia sampai pulang larut malam demi mendapatkan hasil yang dia inginkan.

Saat harus naik Bus untuk pulang kerumah. Memang cukup jauh jarak laboratorium dan rumahnya. Tidak terasa dia sangat mengantuk . Kepala Sarah sangat berat tiap kali matanya berusaha terpejam dia akan sekuat tenaga menahannya. Entah mengosok-gosok mengucek-kucek matanya atau membuka-buka kelopak matanya agak tidak mengantuk. Mulutnyapun sudah bolak-balik menguap. Sudah sangat tidak kuat tiba-tiba dia tertunduk dan dengan kecepatan kilat Fero duduk di sampingnya ,dan kepala Sarah jatuh di pundak Fero . Beberapa menit berlalu hampir sampai halte dekat rumah Sarah . Terdengar suara seorang pria. Suara yang nampak berat tapi sedikit mengandung rasa sinis.

"Hei bagun". Dengan telunjuknya ia menyikngkirkan kepala Sarah dari pundaknya.

"Sudah sampai perempatan"

"Hah ! "seketika Sarah melihat ke jendela .

"Pak sopir berhenti".saat akan berdiri tersadar bahwa ada Fero di sampingnya.

Fero mengikuti Sarah turun. Sarah merasa malu pasti Fero liat posisi jeleknya saat tidur, Sarah malu sekali.

Setelah turun dari bus mereka berjalan k rumah Sarah , dan tiba-tiba Sarah megenggam pergelangan tangan Fero. Kamu tidak boleh pergi kamu harus ikut denganku.

Dibawanya ia ke Laboratorium lagi.

Sini aku perlu data .

Dengan mengambil beberapa peralatan Sarah mengukur tanda-tanda vital Fero.

Menghitung nadi, nafas, suhu memeriksa jantungnya dengan stetoskop .

Sarah dengan malu-malu menempatkan stetoskop di dada Fero. ketika melakukan mendengarkan suara jantung Fero, kursi yang Sarah duduki patah . Saat jatuh tangan Sarah meraih kemeja Fero, lepas lah beberapa kancing baju Fero. Nampak Dada yang putih dan berotot, terlihat garis-garis otot dada yang tegas. Tidak sengaja Sarah melihat tato bulan separo yang dihiasi bunga. Mengingatkan gambar yang dulu sering Sarah bikin.

Gambar ini

Tangan Sarah berusaha memegang gambar, ketika akan menempelkan tangan ke kulit Fero yang bergmabar. Fero segera menghentikan tangan Sarah.

Mau pegang apa ?!! Dasar cewek pikiranya kotor!!!

"Hussfff apa si ..

"Kamu duduk dulu disitu "

"Sarah bertanya tentang makhluk mutan seperti apa aja bagaiman mereka hidup ada berapa jenis ??"

Sarah sibuk mengerjakan penelitiannya dengan memadukan data yg ada. Serta beberapa pernyataan dan data dari Fero.

Fero memperhatikan dengan seksama apa yang dilakukan Sarah, dia tersihir dengan pesona Sarah saat Sarah sedang mengumpulkan rambutnya untuk di kucir . Membuat leher Sarah yang putih dengan seikit rambut yang tidak ikut terkucir. Aura keseksian Sarah memancar di barengi warna bibir yang merah muda. Membawa sesuatu ketertarikan pada lawan jenis.

Fero tersadar kalau Sarah adalah putri kecil yg dulu ia temui disini . Dia putri dokter Gandi.

Seusai dari laborat mereka ngobrol di café

"Apa yg kamu kerjakan? ,sebuah penelitian . apa itu ? ". Tanya Fero

"Melanjutkan penelitian ayah ku ", apakah dokter Gandhi ayahmu ?

"ya". Jawab Sarah santai sambil menyeruput ice coffe

Disana terjadi pecakapan panjang lebar disitulah Fero mengetahui kalau dokter Gandi telah meninggal dunia.

"Sebenarnya formulasiku hampir jadi sesuai dengan apa yang ayahku buat . tapi masih ada satu hal lagi zat. Tapi aku tidak bisa membuatnya."

"Apa itu"

"ekstrasi darah mutan . butuh wahtu lama jika membuatnya."

"Aku juga tidak punya alatnya. Harus gimana lagi yaaa….." kata Sarah sambil menghela nafas.

Akhir-akhir ini meraka menjadi lebih sering bertemu terkait proyek. Bahkan bisa dibilang setiap hari Fero menemani Sarah di laborat kemudian mengantarkannya pulang ke rumah. Dan itu terjadi sampai beberapa kali pertemuan. Benih-benih kedekatan mereka menjadi susah dijauhkan.