waktu pun sudah menunjukkan pukul 03:30 sore, jam kerja Diana pun sudah habis, ia pun langsung bergegas merapikan dirinya dan mengambil tas nya, ia pun pamit kepada yang lain nya untuk pulang duluan karena dirinya ada jadwal perkuliahan nanti pukul 6 sore dan ia masih memilik waktu yang cukup untuk beristirahat dan mereview pelajaran yang akan ia pelajari di kampus nanti. Diana pun kembali berjalan sebentar ke arah terminal angkot dan menunggu angkot yang kebetulan melalui jalan arah ke kost an dirinya, sambil menunggu ia pun mendengar kan musik di hanphone nya dan memutar lagu-lagu yang sekiranya mengandung hal yang dapat membuat lelahnya sedikit terobati. Diana bahkan mencoba untuk menahan rasa kantuk nya dengan melakukan hal yang tidak penting seperti memainkan kukunya dan membaca buku novel yang ia bawa di tas nya, ia sengaja membawanya untuk sekedar menemaninya dan membuat nya terlihat sibuk jika saat bekerja dirinya merasa kesepian.
saat nanti sampai di kost Diana akan langsung mandi dan tidur sejenak, sebenarnya sejak di tempat kerjanya tadi ia sudah merasakan kantuk karena dirinya kurang tidur semalam, tapi ia takut jika ia tertidur di hari pertama nya bekerja semua karyawan dan atasannya menganggapnya bad attitud dan tidak di siplin sehingga tidak ada yang akan mempercayai dirnya lagi dan membuat kesan buruk pada dirinya yang akan selalu ada di belakang namanya dan membuatnya akan sulit untuk mencari pekerjaan lagi nanti.
" pak berhenti di depan gang yang ada gapuranya ya pak "
angkot pun perlahan meminggir dan berhenti, menurunkan Diana tepat di depan gang kost. Diana pun membayar uang ongkos angkot tersebut dan berjalan menuju kost, ia masih terlihat menikmati musik yang ia dengar kan di handphone nya itu sehingga ia terlihat tidak lelah setelah pulang bekerja. Diana pun membuka gerbang kost dan masuk ke dalam lingkungan kost, ia pun menutup gerbang secara perlahan dan berjalan begitu saja menuju kamar nya. sebelum masuk ke dalam kamarnya, Diana bahkan masih sempat nya menyapa para kucing yang tengah berbaring di lantai yang berada di dekat pintu kamar nya.
" hallo sayang, kangen aku gak? kangen aku kan pastinya.kalian udah makan belum emm ?"
suara Diana yang hangat terhadap kucing itu pun tidak sama sekali membuat para kucing lari saat di dekati oleh nya, mereka terlihat sangat nyama saat berada di dekat Diana dan bahkan mereka sering masuk ke dalam kamar Diana dan tidur di tempat tidurnya begitu saja. Diana pun bangkit dari tempatnya dan segera membuka kunci kamarnya, ia pun melepaskan sepatu yang tadi ia kenakan dan menaruh nya di rak sepatu yang ada di depan kamarnya. Dengan cepat ia menyalakan kipas yang ada di kamarnya dan langsung menarik nya pada tombol power ke tiga yang dimana angin nya akan terasa sangat kencang, ya itu adalah hal yang baik bagi Diana untuk menghilangkan keringat dan rasa panas pada tubuh nya karena terlalu lama berdiri langsung di bawah sinar matahari. Dengan cepat ia pun membuka pakaian nya dan menaruhnya di tempat ember pakaian kotor, ia pun langsung bergegas mengambill handuk yang ada di kursi belajar nya dan berjalan menuju kamar mandi.
" asik karyawan udah pulang " Ledek Bella yang tengah berada di dapur dengan mie instan di tangan kanan nya.
" iya nih capek kali lah karyawan kerja di hari pertama nya " balas Diana.
karena sudah tidak kuat dengan tubuh nya yang terasa lengket dengan keringat, akhirnya Diana pun segera masuk ke dalam kamar mandi dan berbicara dengan Bella saat diri nya berada di dalam kamar mandi.
setelah beberapa lama Diana tidak lagi mendengar suara Bella, mungkin Bella sudah kembali ke kamar nya dan menyantap mie instan nya yang tadi ia masak. Diana baru ingat jika dirinya juga memiliki stok makanan mie instan dan telur, mungkin sebelum tidur ia akan makan mie instan di tambah telur dengan Ice kopi sebagai pelengkapnya. setelah mandi, Diana pun langsung memakai baju lengan pendek dan pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan sederhana nya. ia terlihat sangat cepat menyiapkan makananya dan seperti mengawasi keadaan sekitar, ia takut jika dirinya di ajak teman-teman nya untuk kumpul seperti biasanya, dirinya tidak mau hal itu terjadi karena biar bagaimana pun ia sudah bertekad untuk tidur agar dirinya akan segar kembali saat pergi kuliah nanti.
" jangan terlalu lama makanya, habis selesai ini cuci piring nya nanti aja dan harus tidur. oiya isi baterai handphone jangan lupa, beres. "
Ia pun memulai menyantap mie instan yang tadi ia masak, sebelum sempat menghabiskan mie nya tiba-tiba saja ia kepikiran akan kabar baik yang tunda untuk memberitahukan nya kepada keluarga nya di kampung. seperti nya akan lebih jika ia memberitahukan nya segera kepada keluarga nya agar mereka tidak terlalu cemas pada dirinya, ia akan memberitahukan nya setelah dirinya selesai kuliah dan mengirimkan pesan pada nomor sang kakak dan meminta nya untuk menyampaikan nya kepada Ibu Dan Ayah nya.
Di dalam hati Diana, ia berharap jika perasaan dan suasana hati nya akan selalu sama seperti hari ini. ia akan tetap berpikir positif sehingga tidak akan ada waktu untuk kembali overthinking pada tiap-tiap kesunyian malam lagi. semakin hari dirinya akan menghabiskan waktu dengan hal-hal yang akan membuat fisik nya merasa lelah, ia akan tidur dengan cepat di dalam lelah nya dan menikmati suasana lelap nya tidur di malam hari yang sunyi, momen yang sudah sangat jarang Diana temui saat dirinya selalu saja overthinking dengan hari besok yang akan datang. setelah ini ia tidak perlu merasa takut akan hari esok, karena hari esok akan memberikan nya sebuah kepastian akan semua hal yang harus ia jalani bukan yang harus ia pikirkan.
Diana terlelap sejenak di dalam istirahat nya, sebelum itu ia sudah memasang alarm di handphone nya agar diri nya tidak terlambat, ia juga sudah meminta teman-teman nya untuk membangun kan nya 30 menit sebelum pergi kuliah. mungkin ini adalah sebuah awal untuk Diana menjalani kehidupan keras yang sesungguh nya, dimana diri nya hanya akan memikirkan keluarga nya dan mengesampingkan semua mimpi-mimpi nya sejak dulu. mungkin ia akan menunda nya atau bahkan melupakan nya begitu saja, karena merasa sudah tertampar oleh keadaan yang sebenar nya. Tapi biar bagaimana pun perjalanan Diana masih sangat panjang untuk di ceritakan, lika liku kehidupan nya yang harus berusaha berdampingan dengan keras nya Ibu kota yang terkadang membuatnya merasa kecil.