"Gue juga suka sama ketawak lo" Ucap Langit tiba tiba, hal itu kembali membuat Senja salah tingkah. Bagaimana bisa Langit sekarang menjadi seperti buaya.
"Bisa aja lo, btw kenapa nelfon gue? Kangen?" Tanya Senja tak mau kalah.
"Enggak, mastiin aja lo baik baik atau gimana gimana. Kan dirumah lo gak ada orang" Ucap Langit alibi.
"Dih, mastiin aja. Basi banget tau gak" Jawab Senja tak terima dengan apa yang dikatan Langit.
"Eh, beneran tau"
"Lo perhatian banget sama gue ngit. Makasih banyak" Ucap Senja bermaksud ingin menyindir Langit.
"KE MA NU SIA AN" jawab Langit sambil menekankan setiap kalimatnya.
"Gue udah tau si jawaban lo bakal kek begitu" Jawab Senja.
Langit yang terkekeh dari sebrang sana merasakan ada yang berbeda pada dirinya sejak bertemu gadis ini, seperti sekarang ini. Ia sudah mampu bercanda, tidak lagi menjadi Langit yang dingin. Bahkan, kini tau rasanya cemburu.
"Eh, tugas lo jangan lupa" Ucap Langit
"Iya siap bos. Eh nyanyiin gue dong" Pinta Senja