Suara bel itu membuat seluruh isi kelas bersorak gembira, ini adalah jam terakhir mereka dan suara bel tersebut menandakan jam belajar telah usai dan waktunya para siswa/i untuk segera beristirahat di rumah masing masing .
tapi tidak dengan Anaya Mifta Sahaja atau biasa di panggil Naya dan Zulfar Rizky Alatas alias Zulfar .
mereka tidak langsung pulang melainkan menuju ke suatu tempat yang biasa mereka datangi.
zulfar segera menjalankan kuda besi nya setelah di rasa Naya sudah duduk di belakangnya.
sebelum sampai tujuan mereka mampir dulu ke rumah makan nasi Padang. laper mereka.
"mas nasi Padang komplit nya 2 ya 1 pake ayam bakar 1 pake telor dadar jadiin 1 di piringnya aja mas sama es teh manis nya 2" mas mas pelayan itu segera menyiapkan pesanan Zulfar
sambil menunggu mereka memikirkan cara untuk misi selanjutnya
"kira-kira kita harus gimana lagi jul biar 'dia' balik lagi ke kita?" -naya
"gue juga bingung nay, kita udah pake beberapa cara tapi selalu gagal, apalagi dia kaya masih dendam ke gue" Zulfar menghela nafas pelan merasa lelah tapi harus selalu kuat dan mengembalikan semua seperti dulu.
ini memang salah nya, Zulfar mengaku.
Naya yang melihatnya mencoba menenangkan.
"ini cuma kesalah pahaman aja jul, jangan terus terusan merasa bersalah begitu meskipun gue juga merasa bersalah sih tapi kita harus yakin kalo kita bisa memperbaiki semuanya" Zulfar mengangguk.
tidak lama pesanan mereka datang dan mereka makan sambil sesekali becanda mengakibatkan Zulfar tersedak dan terbatuk batuk. Naya segera mendekatkan es teh nya pada Zulfar. "makanya kalo lagi makan jangan ngelawak terus, lawakan Lo garing Lo yang ketawa Lo juga yang kesedak" Naya tertawa akan ke'garing'an sahabatnya ini kkkkk... zulfar segera meminum es teh hingga setengah. mendelik pada Naya yang masih saja tertawa di atas penderitaan cowok ganteng 'menurutnya' .
"dah ayok buruan habisin keburu sore" .
.
setelah selesai dan membayar mereka segera menuju ke lokasi. hingga kurang dari 20 menit mereka sampai tujuan.
zulfar memarkirkan motornya di dekat taman yang ada di area sini.
mengajak Naya menyebrang jalan dan mengedarkan pandangannya untuk mencari seseorang.
"kayanya mereka enggak datang deh jul. udah jam segini tapi belum keliatan juga" Naya berucap setelah menunggu seseorang yang mereka nanti setengah jam yang lalu.
"kita tunggu setengah jam lagi ya nay kalo mereka enggak datang juga yaudah kita pulang"
Naya cuma mengangguk berharap mereka datang.
sudah hampir setengah jam tapi mereka belum datang juga Zulfar sudah mau mengajak Naya pulang tapi dia urungkan setelah pupil matanya menangkap seseorang yang mereka tunggu.
"nay itu mereka ayok" Zulfar segera menggandeng Naya menuju seseorang yang mereka tunggu.
"Nadhif!" panggil Naya .
dia Nadhif Ariel Reksadarma sahabat Naya juga tapi itu dulu sebelum 'peristiwa' itu datang.
di sebelah kanan Nadhif ada Marcellino Joan Samuel atau biasa di sapa Marcell dan sebelah kiri ada Haksa sanjaya, mereka sahabat Nadhif sekarang.
Nadhif hanya menoleh tanpa menyaut panggilan Naya.
dan itu membuat Naya sedikit sedih.
"mau apa kalian datang lagi kesini?" tanya Haksa
"kami ingin bertemu Nadhif" jawab Naya
"Nadhif itu udah enggak mau ketemu kalian, kenapa ngeyel banget sih?" itu Marcell yang berkata.
"kita enggak bakal menyerah sampai Nadhif mau denger penjelasan kita" -naya
"penjelasan apa lagi sih nay? itu udah cukup terbukti kalo kalian itu pengkhianat. termasuk Lo!" Nadhif menatap tajam pada Naya yang beriingsut menundukkan kepalanya.
Zulfan segera menyangkal "Naya engga salah nad, semua salah gue- "
"memang!! memang semua berawal dari Lo! Lo ngerasa kan? kalo gitu lebih baik kalian pergi sebelum gue murka ke kalian dan gak segan segan gue bikin kalian menderita seperti apa yang kalian lakuin ke gue"
"tapi nad-" Marcell segera menahan tubuh Zulfar yang mencoba mendekat
" sorry nih ya bro. ini markas kita, kita bebas loh disini. mending kalian buruan cabut sebelum apa yang Nadhif bilang ke capai kkkkk "
" kok gue benci banget sama Lo ya parcel? " ucap Naya sambil menatap Marcell sinis.
" loh salah gue apa?" tanya Marcell yang merasa tidak bersalah apa-apa
" Lo yang selalu ngehalangi kita buat bicara sama nadhif"
" Nadhif nya yang enggak mau bicara ke kalian ko"
" ih intinya gue benci banget sama Lo! dasar parcel lebaran!"
"berkah dong?" Marcell dan Haksa terbahak
Naya yang makin sebel segera menarik tangan Zulfar setelah mengucapkan ia tidak akan menyerah meskipun Nadhif berkali-kali menolak untuk mendengarkan penjelasan mereka.
Naya memberikan jari tengah pada marcell dan di balas dengan love sigh oleh Marcell dan lagi lagi membuat mereka tertawa . kecuali Nadhif tentunya .