Naya sudah mencoba ke berbagai tempat berharap bisa bertemu dengan Nadhif ketika ia mendapat kabar dari Marcell maupun Haksa jika Nadhif tak bersamanya.
mengajak Zulfar atau kakaknya dengan beralasan ingin menghabiskan waktu sebelum ujian kelulusan datang.
meskipun begitu Naya dkk tetap belajar kok mempersiapkan diri agar ujian nya berjalan lancar dengan nilai yang memuaskan. untuk 'main-main' nya hanya refreshing saja.
seperti saat ini Naya sedang berada di sebuah cafe yang menjual minuman Boba bersama Zulfar.
entah kenapa Naya ingin sekali kesini, seperti mendapatkan feeling yang dia sendiri pun tidak tau.
"aduh gue kebelet nih Jul, toilet bentar ya"
"jangan tidur Lo"
"kaga elah, udah ya gue udah gak tahan, minuman gue jangan di minum awas ya kalo gue kesini berkurang walaupun setetes Lo harus ganti rugi wle" setelah menjulurkan lidah pada Zulfar Naya segera menuju toilet karna sudah tidak tahan sedangkan Zulfar hanya berdecak "siapa juga yang mau minum bekas dia" setelah itu terkekeh pelan.
setelah kepergian Naya seseorang datang dan duduk di kursi yang Naya duduki tadi.
zulfar menoleh "Friska?"
"hai Zulfar apa kabar" sapa Friska
"baik" Zulfar hanya menjawab nya dengan datar
"Lo masih marah sama gue?"
"mau ngapain kesini" bukan menjawab pertanyaan Friska Zulfar malah bertanya balik dan dengan wajah yang datar
"gue kangen Lo far, gue masih cinta sama Lo"
"cinta Lo bilang? cinta itu tidak merusak persahabatan orang lain" Zulfar menekan tiap katanya
"itu udah kejadian lama far, gue udah berubah kok, demi Lo" Zulfar berdecak kesal. masih dengan wajah datarnya ia menatap Friska dengan tatapan yang sulit di artikan oleh Friska.
Friska yang merasa di tatap begitu intens merasa gugup.
"f-far, Lo mau kan maafin gue? dan mau Nerima gue?"
"jangan berharap!" itu bukan Zulfar yang menjawab melainkan Marcell, setelah mendapatkan kabar dari Naya jika ia melihat Friska yang tiba-tiba muncul di hadapan Zulfar ia bergegas menuju ke lokasi yang sudah di share oleh Naya.
sedangkan Naya kenapa bisa tau? sedangkan dia sedang berada di toilet. sebenarnya sebelum Naya sampai ke toilet dia ingin minta tolong ke Zulfar untuk memesankan makanan karna ia merasa lapar, tapi yang ada malah melihat Friska duduk di hadapan Zulfar, Naya segera menghubungi Marcell dan Haksa untuk datang karna sebelumnya ia sudah memberitahu kepada mereka jika waktu itu ia bertemu dengan Nadhif yang sedang jalan bersama Friska. hanya kepada Marcell dan haksa juga Chelsea saja. karna menurutnya Zulfar tidak perlu tau.
tapi yang ada malah Zulfar bertemu langsung.
setelah menghubungi mereka naya bergegas ke toilet.
kembali ke Zulfar dan yang lain nya.
"apa haknya Lo ngelarang Zulfar buat Nerima gue?" tanya Friska tidak terima.
"karna Zulfar penuh dosa buat cewek ular kaya Lo yang terlalu suci" Marcell sengaja membalik kata-katanya guna untuk menyindir Friska.
"belum cukup Lo ngambil Nadhif dari kita?" sambungnya
"gue gak cinta sama Nadhif gue cintanya sama Zulfar, far plis percaya sama gue, gue cinta sama Lo far" mohon Friska pada Zulfar, namun Zulfar hanya diam.
"oh jadi Lo cuma main-main sama Nadhif?" sebenarnya tanpa bertanya pun Marcell tau, dia hanya sedikit bermain-main dengan cewek ular di depan nya.
"kalo iya kenapa? Nadhif itu bego, terlalu bego malah dan gue jijik sama dia yang mau aja di mainin"
Marcell menyeringai
"Lo sadar gak sih lagi ngomong sama siapa? zulfar ini sahabatan loh sama Nadhif kalo Lo lupa. masih yakin Zulfar mau sama cewek tukang mainin perasaan cowok kaya lo?" dan Marcell makin menyeringai melihat Friska yang mencoba menutupi kepanikan nya
sedangkan Friska makin jengkel dengan kata-kata Marcell.
"awas ya lo! sampai kapanpun Zulfar harus jadi milik gue!!" setelah nya Friska pergi begitu saja dari hadapan mereka.
Marcell mematikan ponselnya yang ternyata diam diam merekam percakapan mereka. lumayan bisa untuk bukti.
"dia cuma obsesi ke Lo bro, selama ada kita di pastikan Lo aman dari cewek uler naga tukang kibul itu kkkkk"
"thanks bro. ngomong-ngomong kok Lo tau gue disini?" tanya Zulfar pada marcell
"Naya yang kasih tau gue"
"terus mana Naya nya?"
"gue suruh Haksa susul di toilet hehe.. sengaja biar Friska gak bertemu Naya bisa berabe kalo sampe ketemu"
sedangkan Haksa dan Naya yang melihat kepergian Friska segera menghampiri meja Zulfar dan Marcell.
tapi belum juga sampai, netra tajam Naya melihat Nadhif di kejauhan setelah itu ia melihat ke arah Friska yang belum terlalu jauh dari tempat mereka berdiri.
karna tidak ingin Nadhif bertemu Friska ia segera mengejar Friska agar menghentikan nya, terlalu jauh jaraknya jika ia malah memilih menghentikan Nadhif.
maka dari itu dengan keberanian yang ia punya Naya segera berlari dan mencegat langkah Friska.
haksa yang terkejut akan tindakan tiba-tiba Naya segera menyusulnya dan melihat Naya yang sedang mencoba menahan Friska entah kenapa.
ia melihat Friska menampar pipi kiri Naya, Haksa membelalakkan matanya, bukan nya menghampiri ia malah berlari masuk lagi ke dalam cafe dan memanggil Zulfar juga Marcell.
setelah keluar mereka melihat Nadhif pun ada disana dengan Friska yang mereka yakini sedang ber-akting pura-pura jatuh akibat dorongan dari Naya.
"Lo apa-apaan sih?" bentak Nadhif pada Naya
"gak cukup selama ini gangguin kehidupan gue hah!!" lanjutnya dan segera membantu Friska berdiri
"kamu gak papa?" tanya nya halus pada Friska
Friska segera memeluk Nadhif "seperti nya sahabat kamu belum bisa menerima perubahan aku hiks, buktinya dia tega dorong aku sampai jatuh"
Naya yang mendengar nya makin tidak terima, ia sudah tidak terima akan tuduhan Nadhif padanya dan sekarang ia malah di fitnah?
sebelum Naya berbicara Nadhif sudah terlebih dahulu menghampirinya bersiap untuk menamparnya, tapi tidak jadi ketika melihat wajah Naya yang penuh akan kekecewaan.
Friska yang geregetan melihat mobil melintas tidak jauh dari mereka dengan segera ia mendorong Nadhif ke arah jalanan
"Nadhif awaaaaaaas" Naya mendorong Nadhif alhasil Naya lah yang tertabrak mobil tersebut
"Nayaaaaa" teriak Zulfar dkk.
mereka segera menghampiri Naya yang terkapar di jalanan dengan darah yang keluar dari kepalanya, Naya sudah tidak sadarkan diri.
zulfar memangku kepala Naya dengan tangisan yang tak bisa di bendung "Naya kumohon bertahan lah, cepat panggilkan ambulans!!" teriak Zulfar sambil sesekali menguatkan Naya untuk bertahan
haksa segera menelepon ambulans sedangkan Marcell segera menelepon orang suruhan papanya untuk segera menemukan Friska yang kabur dan menelpon polisi untuk kasus tabrak lari yang syukurnya ia sempat melihat plat dari mobil tersebut.
setelah ambulans datang sebelum Zulfar ikut masuk ke dalam mobil ambulans ia menghampiri Nadhif yang masih syok akan kejadian baru saja.
BUGHH'
zulfar menghantam pipi Nadhif dengan sangat keras hingga ujung bibirnya robek.
"Bre****k" lagi dan lagi ia memukul Nadhif di beberapa bagian anggota tubuhnya.
Marcell dan Haksa segera menghampiri.
Marcell menahan Zulfar agar berhenti dan segera masuk kedalam mobil ambulans agar Naya segera ditangani.
sedangkan Haksa membantu Nadhif yang sudah terkapar di jalanan tapi tidak sampai pingsan.
"gue kecewa sama Lo bro lebih kecewa dari tindakan lo 2 tahun yang lalu, gue gak nyangka karna cewek ular kaya dia Lo bisa sampai sejauh ini" Marcell bersmirk kecewa lalu pergi dari hadapan Nadhif di susul oleh Haksa setelah bicara "sorry gue gak bisa terus-terusan begini. Lo bego tau gak?" pada Nadhif.
sedangkan Nadhif hanya terdiam sambil menahan sakit, tidak hanya di anggota tubuhnya saja melainkan hati nya.
apakah mimpi mimpi buruknya yang selalu menghantuinya akan menjadi kenyataan?
toh sekarang sudah menjadi kenyataan.
semua orang pergi meninggalkan nya sendiri.