Chereads / It's Not Goodbye / Chapter 5 - His Back!

Chapter 5 - His Back!

Beberapa menit berlalu, akhirnya aku keluar dari bilik toilet yang sempat menjadi saksi turunnya air mataku hari ini.

Dengan segera aku merapikan kembali tatanan rambutku yang sedikit berantakan dan memoles wajahku kembali dengan bedak, untung saja mataku tidak sembab sehingga bosku tidak akan bertanya macam-macam padaku nanti.

"Lo harus kuat Sha, tunjukin kalo lo Shacy yang kuat, bukan Shacy yang lemah yang bisa dia mainin kayak dulu!"

Setelah menyemangati diriku sendiri akhirnya aku kembali menghampiri meja yang kini sudah dipenuhi berbagai macam makanan, entah siapa yang memesan makanan sebanyak ini, pemborosan banget!

"Kamu gak apa-apa Sha? Ayo makan, semua makanan ini Pak Saga yang pesen, kamu harus makan yang banyak ya, gak usah diet-diet segala."

Mendengar ucapan bosku barusan langsung saja membuat perutku yang tadi sempat meronta-ronta minta diisi mendadak kenyang seketika.

"Saya gak apa-apa kok pak, kalo gitu bapak makan aja, saya gak laper kok."

"Lho kok gitu, saya tau kamu pasti belum sarapan tadi pagi, buktinya wajah kamu tadi pucet gitu, ayo makan gak perlu sungkan."

Duh, si bos malah maksa lagi, gue gak mau makan kalo yang beli si Saga itu boooossss.." Aku berteriak dalam hati.

"Saya tadi sarapan kok pak, bapak aja yang gak tau, ayo pak terusin lagi makannya, saya minum aja udah cukup kok."

Aku memilih mengotak-atik handphoneku daripada mati gaya, namun aku merasakan Saga tengah menatapku dengan pandangan tajamnya, entah apa yang berada dalam pikirannya, semoga saja hanya hari ini pertemuanku dengan pria yang sempat menyandang gelar "brengsek" itu.

Akhirnya kedua pria itu sudah menyelesaikan acara makan siangnya dan mulai membicarakan kerja sama antar perusahaan yang memakan waktu kurang lebih satu jam.

"Terima kasih Pak Saga, semoga kerja sama ini berjalan lancar dan sukses."

Bosku menjabat tangan Saga sebagai tanda kesepakatan kerja, demi kesopanan akupun dengan amat sangat terpaksa menjabat tangan Saga juga, namun tanganku tak juga dilepaskan, membuatku risih dan reflek menghempaskan tangannya dengan cepat sembari menatapnya tajam bermaksud mengintimidasinya, terlihat Saga menampilkan senyum miring diwajahnya, entah apa yang tengah dia rencanakan didalam otaknya, semoga saja bukan sesuatu yang buruk, dan untung saja bosku tidak melihat aksiku barusan, bisa kena omelan sepanjang hari nanti.

"Sama-sama Pak Alex, saya harap kerja sama ini awal yang bagus untuk perkembangan perusahaan masing-masing."

Saga terlihat menampilkan senyum menawannya yang sudah lama tidak pernah kulihat lagi, namun memang dasarnya sudah benci aku muak melihat senyumnya itu yang seharusnya mampu membuat kaum hawa meleleh dibuatnya namun itu tak berlaku bagiku, membuat aku ingin segera pergi dari sana.

"Kalau begitu kami duluan Pak Saga, senang bekerja sama dengan anda."

Bosku berjalan terlebih dahulu dan aku menyusul dibelakangnya tanpa sedikitpun menoleh kembali pada pria itu.

"Udah waktunya gue ambil lagi apa yang seharusnya jadi milik gue dari dulu. Abella Shacyana."

Pria bernama Saga itupun pergi dengan sejuta rencana dalam otaknya.