Chereads / It's Not Goodbye / Chapter 11 - Part Of You

Chapter 11 - Part Of You

Tok.. Tok.. Tok..

"Masuk.."

Betapa terkejutnya pria yang berada dibelakang meja kerjanya itu saat melihat sosok seorang wanita lengkap dengan tas ditangannya dan sepatu berhak runcing yang dikenakannya tengah memasuki ruangannya.

"Ngapain kamu kesini?"

Sebelum menjawab pertanyaan dari pria itu, gadis tersebut berjalan perlahan menghampiri sang pria yang terlihat gelisah dikursinya.

"Emangnya kenapa kalo aku kesini? Aku kan calon istri kamu Yon."

Ya, pria itu adalah Dion, Dion kekasih Shacy, dan siapakah sosok gadis yang baru saja mengaku sebagai calon istri Dion?

"Kamu kan bisa chat aku dulu sebelum dateng kesini, kerjaan aku lagi banyak Shera, jangan ganggu aku dikantor."

Gadis bernama Shera itu berdiri dihadapan Dion yang tengah tenggelam dalam lautan berkas diatas mejanya.

"Aku kangen kamu Yon."

Shera terlihat menghampiri Dion sembari menjilati bibirnya dengan gerakan sensual memancing Dion, namun Dion masih bergeming ditempatnya namun tatapannya tertuju pada Shera yang kini tengah membuka dua kancing teratas kemejanya, membuat sesuatu dibaliknya yang besar menyembul seperti berebut ingin keluar, membuat pertahanan Dion akhirnya runtuh juga dan mendudukan Shera diatas pangkuannya.

Shera tersenyum dalam hati, usahanya selalu berhasil dalam menggoda Dion, lelaki itu sangat mudah terpancing bila disuguhi hal semacam ini.

"Kamu sengaja mancing aku, hmm.."

Dion yang sudah dikuasai nafsu mengendus leher gadis itu, sesekali lidahnya menjilati leher mulus Shera, tentu saja tindakkannya itu membuat Shera merasa geli.

Belum sempat mereka melakukan hal yang lebih jauh lagi, seseorang mengetuk pintu dan masuk begitu saja saat tidak ada sahutan apapun dari dalam ruangan Dion yang masih sibuk mencumbu leher Shera, tidak menyadari kehadiran seseorang yang menyaksikan aksi keduanya.

"Ekhmm.. Sorry, gue kayaknya ganggu kalian deh, kalo gitu gue permisi."

Suara pria yang memergoki aksi keduanya itu langsung menyentak kesadaran Dion untuk kembali, dengan cepat dia menyingkirkan Shera dari pangkuannya dan membenahi pakaiannya yang kusut akibat ulahnya sendiri.

"Tunggu, Gal! Ini gak seperti yang lo liat, gue harap lo bisa tutup mulut soal ini."

Galih yang masih berdiri membelakangi Dion itu akhirnya berbalik dan menghampiri pria tidak tahu malu itu.

"Lo ngomong apa barusan? Tutup mulut soal ini? Enteng banget lo ngomong gitu Yon, tentu aja gue bakal bilang semua kelakuan busuk lo ini, inget Yon, Shacy itu udah gue anggep kayak adik gue sendiri, dan gue gak suka adik gue dimainin sama bajingan kayak elo!"

Galih membanting pintu saat meninggalkan ruangan Dion, sedangkan Dion terlihat frustasi dengan mengacak rambutnya, sedangkan Shera sudah terlihat merapikan kembali bajunya.

"Aaaaarrrgggghhh.. Kenapa sih gue gampang banget kepancing nafsu kayak gini."

Teriakkan Dion mengagetkan Shera yang sudah selesai memoles kembali bedak dan lipstik diwajahnya.

"Kamu kok frustasi gitu, bukannya bagus ya kalo ada yang mergokin kita kayak tadi?"

"Bagus kamu bilang? Yang ada semua bakal berantakan kalo sampe Galih nyebarin semuanya."

"Aku malah seneng kalo cowok tadi cepet nyebarin tentang kita, biar cewek sok polos itu tau trus kalian putus deh."

"Kamu udah gila? Aku gak akan putusin Shacy, inget itu!"

Shera hanya mengedikkan bahunya, setelah itu meninggalkan ruangan Dion.

Shacy yang tengah berada tak jauh dari ruangan Dion menatap bingung kearah perempuan yang terlihat baru saja keluar dari ruangan kekasihnya.

"Siapa ya? Kok wajahnya kayak ga asing sih?"

Shera menatap angkuh pada Shacy saat mereka berpapasan, sedangkan Shacy hanya diam ditempatnya dengan pikiran yang sudah kemana-mana.

"Hey, ngapain lo bengong disini? liat hantu lo?"

Riva sudah berada disamping Shacy yang masih saja tenggelam dalam pikirannya tentang perempuan yang baru saja keluar dari ruangan Dion, tidak lama Dion keluar dari ruangannya, pria itu terlihat kaget melihat Shacy yang berada tak jauh dari ruangannya, apa gadis itu melihat saat Shera keluar dari ruangannya tadi? Semoga saja tidak.

"Sha, kamu lagi ngapain disini?"

Lamunan Shacy seketika buyar saat mendengar suara Dion, dan pandangannya langsung tertuju pada lelaki yang berada didepannya itu, namun ada yang membuat gadis itu semakin merasa ganjil dengan pakaian yang sedikit kusut yang dikenakan Dion.

"Ngga, aku ga ngapa-ngapain, balik yu Va."

Riva yang juga melihat keanehan pada Dion mulai curiga pada lelaki itu, dan mata Riva tertuju pada tanda merah dileher Dion yang terlihat seperti warna lipstik.

"Tunggu, leher lo kenapa Yon?"

Dion yang mendapat pertanyaan seperti itu langsung kaget, dan dengan cepat menutup bagian leher yang dimaksud Riva tadi.

"Ah, leher gue gak apa-apa kok, ini cuma digigit nyamuk aja tadi, ya diruangan gue banyak nyamuk."

"Yakin digigit nyamuk? Pasti nyamuk betina tuh yang gigit."

Omongan Riva terdengar seperti tengah menyindirnya, meskipun Riva menyampaikannya dengan santai, berbeda dengan Shacy yang hanya diam ditempatnya.

Dion masih menempelkan telapak tangannya pada lehernya agar Shacy tidak melihatnya, namun tiba-tiba Galih muncul diantara mereka.

"Sha, lo belum makan siang kan? Yuk kantin, bareng Riva juga, tenang gue yang bayar."

Dion sudah merasa ketar-ketir semenjak melihat Galih diantara mereka, takut lelaki itu membongkar kelakuannya bersama Shera didepan Shacy, namun Galih hanya mengajak Shacy makan siang, sehingga dia bisa bernafas lega.

Pandangan Galih tertuju pada Dion yang terlihat membeku ditempat, Galih mengejek Dion lewat senyumannya.

Tanpa bicara Shacy dan Riva berlalu meninggalkan Galih dan Dion.

"Inget Yon, cepet atau lambat kelakuan busuk lo bakal kebongkar, entah gue yang mgebongkar ataupun Shacy yang tau sendiri."

Galih dengan cepat pergi menyusul Shacy dan Riva yang sudah lebih dulu menuju kantin kantor, Dion terlihat kesal ditempatnya.

Dion menendang tempat sampah yang berada tak jauh dari tempatnya berdiri, membuat karyawan lain yang tengah berlalu lalang disekitarnya menatap aneh padanya.